Saat seseorang ingin bernegosiasi atau melakukan tawar menawar dengan orang lain, sangat penting untuk mengetahui teks negosiasi. Adapun, tujuan adanya negosiasi yaitu untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak dalam melakukan transaksi.
Mengutip Brain Academy, teks negosiasi adalah teks yang memuat bentuk interaksi sosial dan berfungsi untuk mencari kesepakatan atau penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang bersengketa atau mempunyai perbedaan kepentingan.
Umumnya, teks negosiasi mengandung ungkapan persuasif atau bahasa yang membujuk. Kesepakatan yang dihasilkan dalam teks negosiasi juga tidak merugikan pihak mana pun. Ulasan berikut akan membahas tentang teks negosiasi, termasuk contoh teks negosiasi yang bisa dipelajari.
Ciri-ciri Teks Negosiasi
Dilansir dari buku berjudul "CCM Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA dan MA", teks negosiasi memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain sebagai berikut:
- Melibatkan dua pihak.
- Menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan.
- Mengarah pada tujuan praktis.
- Menyangkut rencana yang belum terjadi
- Kegiatan komunikasi langsung yang berbentuk dialog atau diubah menjadi monolog.
- Tiap-tiap pihak yang bernegosiasi memperjuangkan kepentingannya masing-masing.
- Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.
Jenis-jenis Teks Negosiasi
Berdasarkan bentuknya, teks negosiasi dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Bentuk Lisan
Merupakan jenis teks negosiasi dalam bentuk dialog atau drama dan dikemas dalam pola penyajian lisan atau mengandung dialog. Jenis teks negosiasi ini dapat ditemui pada percakapan sehari-hari, misalnya percakapan antara penjual dan pembeli di pasar.
2. Bentuk Gabungan antara Narasi dan Dialog
Merupakan jenis teks negosiasi dalam bentuk cerpen yang mengandung negosiasi antar tokoh di dalamnya.
3. Bentuk Tulisan
Merupakan jenis teks negosiasi berupa surat penawaran kerjasama, surat penawaran barang, atau surat permintaan barang.
Struktur Teks Negosiasi
Dilansir dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan karya Taufiqur Rahman, teks negosiasi memiliki struktur, yaitu:
1. Orientasi
Bagian ini terletak pada pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. Orientasi dapat dicirikan dengan kata salam, sapa, dan sebagainya. Misalnya, “Selamat pagi, saya Alice…”
2. Permintaan
Permintaan atau pengajuan merupakan bagian di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang dihadapi.
3. Pemenuhan
Pada bagian ini, pihak yang terkait memberitahu barang atau objek agar orang yang diajak berinteraksi lebih paham.
4. Penawaran
Merupakan puncak dari suatu negosiasi. Pada bagian inilah terjadi proses tawar-menawar antara satu pihak dengan yang lain untuk mendapat kesepakatan yang saling menguntungkan.
5. Persetujuan
Persetujuan adalah pernyataan yang berisi kesepakatan atau ketidaksepakatan antara kedua belah pihak.
6. Pembelian
Bagian ini menandai terjadinya transaksi jual beli antara masing-masing pihak.
7. Penutup
Bagian penutup berisi penegasan terhadap hasil negosiasi yang telah disepakati.
Contoh Teks Negosiasi Singkat
Berikut ini tiga contoh teks negosiasi singkat beserta struktrunya untuk berbagai situasi yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Contoh Teks Negosiasi Kenaikan Gaji
Orientasi
Wakil Karyawan: "Selamat siang Pak..."
Wakil Perusahaan: "Selamat siang. Saya Ahmad Suhartono, wakil dari perusahaan, ini dengan siapa?"
Wakil Karyawan: "Saya Agus, pak sebagai perwakilan dari karyawan."
Permintaan
Wakil Perusahaan: "Sebenarnya ada apa? semua karyawan di sini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan bisa bangkrut dan berdampak pada PHK karyawan."
Wakil Karyawan: "Kami hanya ingin memiliki nasib yang lebih baik pak. Selama ini kami sudah bekerja keras untuk perusahaan, namun gaji yang kami terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kami. Kami ingin menuntut gaji kami ditingkatkan menjadi 4 juta perbulan."
Wakil Perusahaan: "Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat. Apalagi ada tunjangan dan uang lembur."
Wakil Karyawan: "Jika tidak bisa maka kami akan tetap mogok kerja pak."
Pemenuhan
Wakil Perusahaan: "Jangan seperti itu, mari cari jalan keluarnya. Saya akan mengusulkan kenaikan UMP sampai Rp 3,2 juta kepada direksi."
Penawaran
Wakil Karyawan: "Pak, ini Ibu kota, semua harga kebutuhan pokok mahal. Tolong dinaikkan lagi pak."
Wakil Perusahaan: "Nanti saya akan mengusulkan ke direksi Rp 3,5 juta."
Wakil Karyawan: "Tapi, usahakan lebih dari itu Pak, kami akan bekerja dengan lebih giat lagi."
Persetujuan
Wakil Perusahaan: "Baiklah akan saya coba. Tolong sampaikan pada teman-teman untuk kembali bekerja jika tidak maka perusahaan dapat memberikan sanksi."
Penutup
Wakil Karyawan: "Baiklah pak. Terima kasih. Kalau begitu saya pamit dulu."
Wakil Perusahaan: "Baik, silakan."
2. Contoh Teks Negosiasi Penawaran Produk
Orientasi
Penjual: "Halo, saya ingin menawarkan produk kami kepada Anda."
Calon pembeli: "Produk apa yang ingin ditawarkan?"
Penjual: "Produk kami adalah alat pembersih lantai yang efisien dan hemat listrik. Kami menawarkan harga spesial kepada pelanggan baru sebesar Rp500 ribu per unit."
Permintaan
Calon pembeli: "Apakah ada diskon tambahan jika saya membeli lebih dari satu unit?"
Pemenuhan
Penjual: "Kami bisa memberikan diskon tambahan sebesar 10% jika Anda membeli 3 atau lebih unit."
Penawaran
Calon pembeli: "Apakah bisa diskonnya jadi 15%?"
Penjual: "Waduh, kalau begitu tidak bisa. Maksimal diskon yang bisa kami berikan 12%. Bagaimana?"
Persetujuan
Calon pembeli: "Baik, saya akan mempertimbangkannya. Saya akan memberitahu Anda keputusannya besok."
Penutup
Penjual: "Baik, kami tunggu kabarnya."
Calon Pembeli: " Baik, mba."
3. Contoh Teks Negosiasi Singkat Jual Beli
Orientasi
Pembeli: "Selamat siang, Pak."
Penjual: "Selamat siang, Bu. Ada yang bisa saya bantu?"
Permintaan
Pembeli: "Saya ingin beli mobil bekas klasik, apakah ada, Pak?"
Pemenuhan
Penjual: "Ada, Bu, mari ikut saya."
Penawaran
Pembeli: "Mobil klasik ini, berapa harganya, Pak?"
Penjual: "Kalau mobil yang itu harganya 95 juta, Bu."
Pembeli: "Harganya bisa kurang lagi nggak, Pak?"
Penjual: "Boleh, mau nawar berapa, Bu?"
Pembeli: "85 juta bisa pak? Gimana?"
Penjual: “Waduh, kalau harga segitu rasanya tidak bisa, Bu."
Pembeli: "Kalau 90 juta, Pak?"
Penjual: "Naikkin dikit bu, 93 juta pasnya."
Persetujuan
Pembeli: "Oke, Pak, saya setuju. Uangnya nanti saya transfer."
Penutup
Penjual: "Baik, Bu, terima kasih."