Saat ini, banyak orang bisa mengakses dan membaca cerita pendek (cerpen) singkat melalui internet. Cerpen sendiri, menurut KBBI, adalah sebuah tulisan tentang kisah pendek yang isinya tak lebih dari 10 ribu kata, dan berisi tentang seorang tokoh.
Sementara, menurut Sumardjo dan Saini, cerpen adalah sebuah cerita yang tak benar-benar terjadi pada dunia nyata, ceritanya singkat, serta juga pendek.
Secara umum, cerpen dibatasi penulisannya hanya kurang dari 10.000 kata dengan tujuan agar pembaca bisa menyelesaikannya dalam waktu yang singkat, yaitu sekitar 30 menit hingga 2 jam saja. Kemudian, inti dari kisah yang diangkat pada cerpen hanya memuat satu permasalahan utama saja.
Berikut ini ulasan mengenai struktur serta contoh cerpen singkat selengkapnya.
Struktur Cerpen
Berikut ini merupakan struktur dari cerpen yang terdiri dari beberapa bagian, mulai dari abstrak hingga koda.
1. Abstrak
Abstrak biasanya berada pada bagian awal yang berisi rangkuman singkat tentang penggambaran awal dari cerita yang akan terjadi dalam cerpen tersebut.
2. Orientasi
Orientasi adalah tahap pengenalan yang berkaitan dengan munculnya tokoh dan latar cerita serta peristiwa apa yang sedang dialami oleh tokoh utama.
3. Komplikasi
Komplikasi merupakan salah satu struktur cerpen yang berkaitan dengan hubungan sebab serta akibat dari suatu kejadian yang terjadi pada cerpen.
4. Evolusi
Umumnya, bagian ini berhubungan dengan pengarahan permasalahan yang akan menjadi semakin memanas.
5. Resolusi
Pada bagian ini, konflik dalam cerpen akan terpecahkan secara keseluruhan sehingga bisa menemukan titik penyelesaiannya.
6. Koda
Koda berhubungan dengan suatu hikmah atau nilai yang dapat dipetik oleh para pembaca.
Contoh Cerpen Singkat
Berikut ini tiga contoh cerpen singkat dari berbagai sumber dengan berbagai tema yang menarik dibaca.
1. Cerpen Singkat Tema Pendidikan
Haikal adalah nama panggilanku dan aku memiliki cita-cita yang tinggi untuk bisa menjadi orang yang sukses. Namun, tidak semua orang memiliki keberuntungan untuk bisa meraih mimpinya dengan mudah. Meski usiaku sudah menginjak 10 tahun, tapi aku masih duduk di bangku 2 SD.
Hal ini berbeda dengan teman-teman seusiaku lainnya yang sudah duduk di bangku 4-5 SD. Aku merelakan impianku sejenak untuk bisa mendukung keadaan ekonomi keluargaku. Aku tinggal di rumah kontrakan yang berukuran 4×4 meter persegi bersama dengan adikku tercinta.
Saat hujan turun dengan deras, aku dan adikku saling berpelukan di bawah sarung yang tipis. Aku terus berusaha menghangatkan tubuh adikku yang masih berusia 5 tahun dengan mengusap-usap tangan bagian atasnya. Sejak orang tuaku meninggal, aku memang menjadi ibu dan ayah bagi adikku.
Hari demi hari kulewati dengan harapan bisa sukses di kemudian hari. Namun, tentu perjalanan untuk bisa menjadi sukses itu tidak bisa dilalui dengan mudah. Sampai akhirnya ada salah satu organisasi yang memberikan beasiswa, agar aku bisa terus bersekolah sampai di jenjang yang lebih tinggi.
Secercah harapan yang telah aku dapatkan itu mampu menumbuhkan motivasi lagi dalam diriku. Beasiswa itu tidak hanya diberikan kepadaku seorang, tapi juga kepada adikku. Jadi, aku dan adikku bisa bersekolah sampai lulus SMA dan lebih dekat dengan impian kami masing-masing.
Setelah lulus SMA, aku tidak berhenti berusaha untuk mencari beasiswa agar bisa melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. Usaha yang aku lakukan ini membuahkan hasil yang sempurna, karena ada salah satu lembaga pendidikan pemerintah yang menawarkan ku program beasiswa.
Kesempatan yang tidak datang dua kali itu langsung aku manfaatkan, agar hidupku dan adikku bisa lebih baik lagi di masa depan.
2. Cerpen Singkat Tema Keluarga
Hidup dengan keluarga pas-pasan sudah bukan hal aneh lagi untuk. Sejak kecil, keluarga kami sangat kesulitan bahkan hanya untuk mencari makan.
Ayah dan ibu benar-benar bekerja keras untuk menghidupiku dan kakak, karena kami masih harus sekolah di 1 SMA yang sama.
Namun aku dan kakak rupanya sering membuat ayah dan ibu kesal, sebagai kakak beradik laki-laki, kami sering merasa tidak puas satu sama lain.
Tiada hari tanpa bertengkar, sampai ayah dan ibu pernah menangis melihat pertengkaran kami yang tidak pernah kunjung usai.
Suatu hari ketika kakak sudah lulus SMA dan akan kuliah, kebetulan aku harus pergi ke luar kota mengikuti study tour dari sekolah.
Kuliah dan mengikuti study tour tentu membutuhkan uang. Memang jumlah uang untuk study tour tidak begitu banyak.
Namun jika aku mengambilnya dari sebagian uang kuliah kakak, pasti kakak tidak bisa kuliah.
Aku sudah hampir mendebat kakak, karena dulu kakak sudah pernah ikut study tour. Menurutku study tour cukup penting.
Namun, ternyata kakak memberikan sebagian uang kuliahnya tanpa marah seperti biasanya.
Hal itu membuatku terharu karena ternyata kakak menyayangiku, tetapi aku akhirnya memutuskan tidak mengikuti study tour karena kuliah kakak jauh lebih penting.
3. Cerpen Singkat Tema Binatang
Dito adalah seekor tupai yang hidup sendiri. Sebelum Soni hadir di kehidupannya, Dito terus merasa sedih dan tidak berharga. Namun, kehadiran Soni yang merupakan seekor monyet ini mampu membuat Dito menjadi lebih bahagia dan semangat untuk hidup.
Meski memiliki fisik yang berbeda, tapi hubungan Dito dan Soni sangatlah solid. Mereka tidak pernah berpisah dan bahkan selalu tidur bersama. Sampai suatu hari, saat Dito berjalan bersama dengan Soni untuk mencari makan, mereka berdua bertemu dengan Rangi yang merupakan seekor harimau.
“Kalian mau ke mana?” tanya Rangi.
“Kami hendak mencari makanan,” ujar Soni sambil merasa ketakutan.
“Aku juga mau mencari makanan,” Rangi terus mengajak mereka berdua bicara tanpa melihat ekspresi ketakutan dari keduanya.
“Oh, kalau begitu kami pergi dulu.” Niat hati Dito ingin mengakhiri pembicaraan tersebut, tapi Rangi langsung mencengkeram kaki bawah Soni.
Sontak Dito langsung menggenggam tangan Soni dengan sangat erat. Dia tidak ingin kehilangan sahabatnya yang sangat berharga itu. Selama beberapa saat sempat terjadi tarik-tarikan antara Dito dan Rangi.
“Jangan memakannya, kau boleh memakanku, tapi jangan dia, kau tidak boleh melukainya!” Teriak Dito.
Mendengar ucapan Dito, tentu Soni langsung terkejut dan berkata, “Jangan, aku saja!”
Melihat situasi yang tidak terduga itu, Rangi sempat kebingungan. Bahkan, sempat tersirat dalam pikirannya untuk memakan kedua binatang itu. Namun, ucapan Dito selanjutnya membuat Rangi mengurungkan niatnya.
“Kami akan kembali lagi setelah makan, jika kau masih belum menemukan makananmu,
maka kami akan menjadi makananmu.” Dito mengucapkannya dengan pasrah.
Karena Rangi merasa tidak enak dengan Dito maupun Soni, akhirnya Rangi memutuskan untuk mencari makanan di tempat lain. Sebab, Rangi juga sebenarnya sudah lama mengenal Dito dan Soni.