Memahami Ruang Lingkup Sejarah yang Penting Diketahui

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/Spt.
Ilustrasi, pengunjung memperhatikan foto dan naskah masa penjajahan Belanda hingga setelah kemerdekaan Republik Indonesia pada pameran sejarah perjuangan rakyat Aceh di Museum Aceh, Banda Aceh, Aceh, Kamis (6/7/2023).
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
8/8/2023, 09.30 WIB

Ruang lingkup sejarah didefinisikan sebagai batasan dalam mengkaji dan membahas seputar sejarah yang ada. Sedangkan arti ruang lingkup yaitu batasan banyak subjek dalam suatu masalah.

Batasan kajian sejarah diperlukan karena memiliki ruang lingkup yang luas. Sementara itu, peristiwa sejarah berkaitan erat dengan peristiwa yang telah terjadi di masa lampau dan bisa dibuktikan kebenarannya melalui peninggalan yang diperoleh dari beragam sumber.

Ruang Lingkup Sejarah

Ruang Lingkup Sejarah (Pexels.com)

Sejarah kerap dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi di masa lalu. Dalam bahasa Arab, sejarah berasal dari kata syajaratun yang artinya pohon. Dalam bahasa Inggris, sejarah dikenal sebagai history. Berikut 4 ruang lingkup sejarah:

1. Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu pengetahuan berkaitan dengan peristiwa di masyarakat pada masa lampau. Dalam hal ini, sejarah dijadikan objek yang dibahas secara objektif dan menggunakan data serta sumber yang tervalidasi secara baik.

Sejarah juga diartikan sebagai pengetahuan masa lampau yang tersusun sistematis menggunakan metode kajian ilmiah. Dikaji secara mendalam, sejarah menjadi penting untuk menambah wawasan. Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri berikut:

  • Sifat pembahasan empiris
  • Memiliki objek yang dibahas
  • Memiliki teori terpercaya dan jelas
  • Menggunakan metode ilmiah
  • Generalisasi yaitu kesimpulan memiliki kecenderungan atas suatu peristiwa

Berikut ini contoh sejarah sebagai ilmu:

  • Artefak
  • Fosil
  • Archa
  • Prasasi kuno

2. Sejarah sebagai Peristiwa

Ruang lingkup sejarah berikutnya yaitu sebagai peristiwa. Hal ini berkaitan erat dengan sesuatu yang sudah terjadi di masa lampau namun benar-benar nyata. Ciri-ciri sejarah sebagai peristiwa menyangkut kejadian penting, nyata dan aktual. Berikut ciri-ciri sejarah sebagai peristiwa:

  • Bersifat abadi atau tidak berubah
  • Peristiwa hanya terjadi satu kali saja
  • Memiliki pengaruh yang diakui oleh banyak orang dan terlihat
  • Memiliki arti penting

Contoh sejarah sebagai peristiwa yaitu 17 Agustus 1945 diperingati sebagai Hari Kemerdekaan RI, sejarah KAA di Bandung, sejarah pendirian PBB dan peristiwa lainnya yang tidak terjadi untuk 2 kalinya.

3. Sejarah sebagai Kisah

Sejarah sebagai kisah merupakan ruang lingkup sejarah yang mengacu pada penulisan fakta sejarah. Fakta sejarah dikumpulkan oleh orang yang telah memperoleh atau mengumpulkan ide penulisan melalui bahan sejarah yang telah ada.

Sejarah bisa diceritakan secara implisit baik lisan maupun tulisan. Sejarah disampaikan secara lisan melalui pidato atau ceramah. Adapun tulisan disampaikan melalui bentuk cerita atau buku.

4. Sejarah sebagai Seni

Tidak jauh berbeda dengan sejarah sebagai kisah, sejarah sebagai seni ditulis dan diceritakan kembali dengan memasukkan esensi seni. Banyak yang bisa dieksplorasi dari sejarah sebagai seni seperti tata bahasa, penyampaian atau dalam bentuk beranekaragam seperti puisi, drama, musik atau lukisan yang memiliki nilai estetis tinggi.

Sumber Sejarah yang Penting Diketahui

Sumber Sejarah (Pexels.com)

Sumber sejarah menjadi bahan yang dijadikan rujukan untuk dipahami atau diteliti lebih lanjut keberadaan dan asal usulnya. Berikut 4 sumber sejarah yang penting diketahui:

1. Artefak

Artefak mengacu pada benda yang menunjukkan keterampilan kerja manusia yang ditemukan melalui penggalian arkeologis seperti peralatan dan perhiasan. Artefak kecerdasan manusia meliputi benda seperti alat berburu, senjata dan alat makan.

2. Fosil

Sisa atau jejak makhluk hidup berubah menjadi batu atau mineral. Agar berubah menjadi fosil, sisa hewan atau tumbuh harus segera tertutup oleh sedimen. Proses ini memerlukan waktu cukup lama, hampir ratusan tahun lebih.

3. Bukti Tekstual

Bukti tekstual merupakan peninggalan berupa gambar atau tulisan. Tulisan tidak hanya berbentuk kertas saja tetapi tulisan yang ditulis pada dinding goa, kulit hewan atau prasasti.

Bisa disimpulkan bahwa ruang lingkup sejarah terbagi menjadi 4 yaitu sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah dan seni. Adapun sumber sejarah yang tidak kalah penting untuk diketahui yaitu artefak, fosil dan bukti tekstual.