Dalam mata pelajaran matematika SMA, terdapat berbagai materi yang harus dipelajari siswa. Salah satunya yaitu materi mengenai akar-akar persamaan kuadrat.
Akar-akar persamaan kuadrat sendiri merupakan nilai faktor-faktor dari setiap persamaan yang biasanya digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang-bidang tertentu.
Untuk memahami materi tersebut lebih mendalam, berikut ini penjelasan mengenai akar-akar persamaan kuadrat mulai dari pengertian, jenis, hingga cara mencarinya.
Pengertian Akar-akar Persamaan Kuadrat
Dilansir dari buku Kupas Matematika SMA untuk kelas 1, 2, & 3 karya Ari Damari, akar-akar persamaan kuadrat adalah nilai-nilai penyelesaian dari suatu persamaan kuadrat.
Akar persamaan juga dapat diartikan sebagai suatu nilai dari variabel x yang memenuhi ax^2 + bx + c = 0 (bentuk umum dari persamaan kuadrat).
Setiap persamaan memiliki dua kemungkinan nilai x karena sifatnya yang merupakan persamaan dengan pangkat tertinggi dua.
Berdasarkan penjelasan tersebut, akar-akar persamaan kuadrat adalah nilai pengganti x yang memenuhi persamaan kuadrat yang biasanya disimbolkan sebagai x1 dan x2 .
Jenis Akar-akar Persamaan Kuadrat
Secara umum, persamaan kuadrat dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
1. Persamaan Kuadrat Biasa
Persamaan kuadrat biasa adalah persamaan kuadrat yang nilai a = 1. Berikut ini contohnya.
x2 + 3x + 2 = 0
2. Persamaan Kuadrat Murni
Persamaan kuadrat murni adalah persamaan kuadrat yang nilai b = 0. Berikut ini contohnya.
x2 + 2 = 0
3. Persamaan Kuadrat Tak Lengkap
Persamaan kuadrat tak lengkap adalah persamaan kuadrat yang nilai c = 0. Berikut ini contohnya.
x2 + 3x = 0
4. Persamaan Kuadrat Rasional
Persamaan kuadrat rasional adalah persamaan kuadrat yang nilai koefisien dan konstantanya berupa bilangan rasional. Berikut ini contohnya.
4x2 + 3x + 2 = 0
Cara Mencari Akar-akar Persamaan Kuadrat
Dilansir dari e-paper yang berjudul Metode untuk Menentukan Akar-akar Persamaan Kuadrat oleh Nabilla Shafira, berikut ini adalah cara alternatif menentukan akar-akar persamaan kuadrat, yaitu:
1. Memfaktorkan
Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Persamaan dinyatakan dalam bentuk baku sehingga salah satu ruasnya adalah nol. Yaitu: ax&³2; + bx + c = 0 atau 0 = ax&³2; + bx + c
Kemudian bentuk ax&³2; + bx + c difaktorkan, dengan menggunakan sifat; jika pq = 0, maka p = 0, dan q = 0, sehingga langkah penyelesaiannya seperti berikut:
Nabilla Shafira/via researchgate.net
2. Melengkapkan Kuadrat Sempurna
Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat ax&³2; + bx + c = 0 dengan melengkapi kuadrat sempurna, ditempuh langkah-langkah berikut ini:
- Koefisien x&³2; yaitu a adalah 1 atau dibuat menjadi 1
- Persamaan dinyatakan dalam bentuk x&³2; + mx = n
- Kedua ruas persamaan ditambah dengan (1/2 koefisien x&³2;)
- Persamaan dinyatakan dalam bentuk (x + p)&³2; = q
- (x + p)&³2; = q ↔ x + p = ± √q
3. Rumus ABC
Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat dengan rumus, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
- Persamaan harus dinyatakan dalam bentuk baku persamaan kuadrat, yaitu ax&³2; + bx + c = 0.
- Tentukan nilai a, b, dan c
Gunakan rumus penyelesaian persamaan kuadrat berikut ini:
Nabilla Shafira/via researchgate.net
Dari rumus diatas tampak bahwa penyelesaian atau akar-akar suatu persamaan kuadrat sangat ditentukan oleh nilai b&³2; - 4ac. Bentuk b&³2; - 4ac disebut diskriminan dari persamaan kuadrat ax&³2; + bx + c = 0 dn dilambangkan dengan huruf D, sehingga D = b&³2; - 4ac.
Pemberian nama diskriminan D = b&³2; - 4ac masuk akal, sebab nilai D = b&³2; - 4ac inilah yang membedakan (mendiskriminasikan) jenis akar-akar suatu persamaan kuadrat.
Dari rumus ABC diatas, diperoleh hubungan:
Nabilla Shafira/via researchgate.net
Jenis akar-akar persamaan kuadrat:
- D ≥ → akar-akarnya real/nyata
- D > 0 → akar-akarnya real dan berlainan
- D = 0 → akar-akarnya real dan kembar
- D 0 → akar-akarnya imajiner/tidak real/khayal
4. Alternatif Lain
Ketika ingin menggunakan cara, maka perlu terlebih dahulu menentukan tanda dari akar-akar persamaan kuadrat sebelum menentukan akar-akar persamaan kuadrat. Aturan tanda dari akar-akar persamaan kuadrat adalah sebagai berikut:
Pada persamaan ax&³2; + bx + c = 0, jika a dan c memiliki tanda yang berlawanan maka kedua akar memiliki tanda yang berlawanan.
Pada persamaan ax&³2; + bx + c = 0, jika a dan c memiliki tanda yang sama, maka:
- Jika a dan b memiliki tanda yang sama maka akar-akar persamaan kuadrat merupakan akar-akar yang negatif.
- Jika a dan b memiliki tanda yang berlawanan, maka akar-akar persamaan kuadrat merupakan akar-akar yang positif.
Setelah menentukan aturan tanda, maka persamaan kuadrat dapat diselesaikan.
Contoh Soal Akar-akar Persamaan Kuadrat
Berikut ini lima contoh soal yang bisa dipelajari agar lebih paham materi akar-akar persamaan kuadrat.
Contoh Soal 1
Bentuk umum dari persamaan kuadrat x( x – 4 ) = 2x + 3 adalah
- x2 – 2x + 3 = 0
- x2 – 6x – 3 = 0
- 2x2 + 6x – 3 = 0
- x2 – 8x – 3 = 0
Pembahasan:
Bentuk umum dari persamaan kuadrat bisa dinyatakan sebagai berikut.
ax2 + bx + c = 0
Artinya, persamaan pada soal harus kamu arahkan ke bentuk umumnya.
x (x – 4) = 2x + 3
⇔ x2 – 4x = 2x + 3
⇔ x2 – 6x – 3 = 0
Jadi, bentuk umum persamaan kuadrat x (x – 4) = 2x + 3 adalah x2 – 6x – 3 = 0
Jawaban: B
Contoh Soal 2
bentuk faktorisasi dari persamaan x2 – 6x – 27 = 0 adalah
- (x – 9)(x + 3) = 0
- (x – 6)(x + 3) = 0
- (x + 9)(x – 3) = 0
- (x – 3)(x + 3) = 0
Pembahasan:
Pada faktorisasi, Anda harus menguraikan persamaan tersebut menjadi faktor-faktor penyusunnya. Untuk memfaktorkannya, ingat tips berikut.
x2 – 6x – 27 = 0
Pilihlah dua angka yang jika dikalikan akan menghasilkan -27 dan jika ditambahkan menghasilkan -6. Angka yang dimaksud adalah -9 dan 3. Dengan demikian, hasil faktorisasinya adalah sebagai berikut.
x2 – 6x – 27 = 0
(x – 9)(x + 3) = 0
Jadi, bentuk faktorisasi dari persamaan x2 – 6x – 27 = 0 adalah (x – 9)(x + 3) = 0
Jawaban: A
Contoh Soal 3
Perhatikan persamaan kuadrat berikut
x2 + 4x – 32 = 0
Jika x1 merupakan bilangan positif dan x2 merupakan bilangan negatif, nilai 2x1 + x2 adalah
- -2
- 5
- 2
- 0
Pembahasan:
Mula-mula, Anda harus memfaktorkan persamaan kuadrat pada soal
x2 + 4x – 32 = 0
⇔ (x + 8)(x – 4)=0
⇔ x = -8 atau x = 4
Di soal tertulis bahwa x1 merupakan bilangan positif dan x2 merupakan bilangan negatif. Artinya, x1 = 4 dan x2 = -8. Dengan demikian, 2×1 + x2 = 2(4) + (-8) = 0
Jadi, nilai 2x1 + x2 adalah 0
Jawaban: D
Contoh Soal 4
Sita memiliki selembar kertas yang panjangnya (x +4) cm dan lebarnya (x – 2) cm. Jika luas kertas tersebut 40 cm2, nilai x adalah
- 10
- 8
- 6
- 4
Pembahasan:
Mula-mula, substitusikan nilai panjang dan lebar kertas ke dalam persamaan luas
L = p x l
⇔ 40 = (x + 4)(x – 2)
⇔ 40 = x2 + 2x – 8
⇔ x2 + 2x – 8 – 40 = 0
⇔ x2 + 2x – 48 = 0
⇔ (x + 8)(x – 6) = 0
⇔ x = -8(TM) atau x = 6
Oleh karena nilai x yang memenuhi adalah 6, maka nilai x = 6
Jadi, nilai x adalah 6
Jawaban: C
Contoh Soal 5
Sebuah kelereng dijatuhkan dari atap suatu gedung. Persamaan gerak kelereng tersebut mengikuti persamaan ketinggian seperti berikut.
h(t) = 3x2 – 12x -12 dengan t dalam s dan h dalam m
Waktu yang diperlukan kelereng untuk mencapai tanah adalah
- 4 s
- 1 s
- 3 s
- 2 s
Pembahasan:
Saat menyentuh tanah, ketinggian bola = 0 atau h(t) = 0. Dengan demikian
h(t) = 3x2 – 12x -12
⇔ 3x2 – 12x -12 = 0
⇔ x2 – 4x – 4 = 0
⇔ (x – 2)(x – 2) = 0
⇔ x1 = x2 = 2
Jadi, waktu yang diperlukan kelereng untuk menyentuh tanah adalah 2 s.