11 Puisi Kemerdekaan Singkat untuk Mengingat Jasa Pahlawan

Pexels.com
Ilustrasi, bendera merah putih.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Agung
10/8/2023, 11.00 WIB

Kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus 2023. Setiap tahunnya, pemerintah dan masyarakat turut menyelenggarakan peringatan sebagai penghormatan terhadap pahlawan yang terdahulu serta merayakan Tanah Air yang sudah bebas dari belenggu bangsa asing sejak 78 tahun yang lalu.

Rangkaian acara yang paling umum yaitu upacara bendera. Biasa diselenggarakan mulai dari Istana Negara, pemerintah daerah, bahkan instansi swasta dan sekolah-sekolah di penjuru Indonesia.

Memaknai kemerdekaan bisa jadi datang dari diri sendiri. Hal tersebut dapat dipicu dengan pengetahuan tentang sejarah dan mawas diri sebagai bangsa Indonesia. Meninjau kembali tentang keadaan Tanah Air setahun belakangan serta kewajiban sebagai WNI.

Selain itu, hari merdeka Indonesia juga bisa dirayakan sendiri dengan membaca dan menyimak puisi kemerdekaan singkat yang akan jadi pembahasan kami kali ini. Sajak dan bait tersusun dengan pemilihan kata yang puitis oleh penciptanya. Selengkapnya, simak tulisan dibawah ini.

Puisi Kemerdekaan Singkat

Berikut sejumlah puisi kemerdekaan singkat yang bisa menjadi referensi.

1. Merdeka

Karya: Farid Stevy Asta

Menelan tak terkunyah
Menggerus tanpa ampun
Sesial-sialku adalah terperangah
Sekasih-kasihanku ketika suka
Seterjerebak-terjerebakku saat terjerat
Aku beruntung tidak mengiba
Aku merdeka!

2. Karya dalam Merdeka

Karya: Asfis Suminarsih

Indah mengenang dalam bahagia
Nusantara kini telah bebas merdeka
Jadi negeri yang mandiri dan berjaya

Namun...
Hingga negeri kita semakin berjaya di segala lininya
Kita tak bisa hanya bahagia dengan kata
Berikan bukti dengan segala upaya
Sepenuh hati kita bersama berikan karya
Dengan pikiran maupun tenaga

Wujudkan negeri makmur sentosa dalam naungan Pancasila
Keberagaman akan mewarnai indahnya
Dalam beda selalu bersama

3. Pahlawankah?

Karya: SIM

Pahlawankah?
Bila kekuasaan adalah tujuan
kedudukan adalah pamrih
dan kekayaan adalah cita-cita

Pahlawankah?
Bila kepentingan sendiri adalah hal utama
kepentingan rakyat adalah selingan
dan kepentingan keluarga sibuk diperhatikan

Pahlawankah?
Bila keikhlasan bukanlah landasan
tergantikan oleh ketamakan serta kesombongan
dan ambisi yang menuntut pemenuhan

Bertanyalah pada nurani…
Pahlawankah?

4. Pahlawanku

Karya: Reza Hidayat

Pahlawanku …..
Bagaimana aku bisa membalas jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tertembak peluru penjajah

Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku ….. engkaulah bunga bangsa

5. Kemerdekaan Ini

Karya: Rayhandi

Kemerdekaan ini adalah usaha
Usaha tanpa menyerah para pahlawan
Kemerdekaan ini adalah keringat
Yang setia mencucur ruah hingga habis

Kemerdekaan ini adalah lelah
Lelah yang setia menghantui
Kemerdekaan ini adalah darah
Karena berjuta ton darah raib untuk kemerdekaan, tergadai

Kemerdekaan ini adalah nyawa
Karena di indonesia ini beratus ratus tahun silam nyawa melayang
Semuanya untuk indonesia
Semuanya untuk senyum anak indonesia
Semuanya untuk masa depan indonesia yang lebih cerah.

6. Jenderal Sudirman

Karya: SIM

Sederhana dan bersahaja
Rendah hati serta penuh kasih
Begitulah sosoknya
Jenderal Sudirman

Diiringi keikhlasan menjalani perjuangan
Disertai ketabahan dalam kesakitan
Dan ditemani kesabaran dalam menentang kezaliman

Dapatkah lagi pemimpin sepertinya ditemukan?
Disertai ketabahan dalam kesakitan
Dan pergolakan tlah merubah keadaan

Rindu kami akan pemimpin sepertinya
Rindu kami akan tokoh sebijak dan setangguh dirinya.

Seorang pejuang kebanggaan bangsa
yang rela berjuang demi kebenaran
yang rela berjuang demi perdamaian
yang rela berjuang demi kemerdekaan
bagi seluruh rakyat Indonesia.

7. Setajam Senjata Runcing

Di ujung senjata runcing
Setajam pedang siap menyayat
Pertaruhan nyawa menentang
Mengoyak jiwa musuh hingga gentar

Pahlawan berjuang hingga raib
Meraih kemenangan untuk kebebasan
Rasa gentar dan takut terlenyapkan
Usaha sampai tumpah darah tiada usai

Kemerdekaan telah membebaskan bekapan
Kini dapat bernapas tanpa sesak
Jasa pahlawan menjadi saksi
Siap siaga hingga merdeka

8. Di Balik Seruan Pahlawan

Karya: Zshara Aurora

Kabut..
Dalam kenangan pergolakan pertiwi
Mendung..
Bertandakah hujan deras
Membanjiri rasa yang haus kemerdekaan
Dia yang semua yang ada menunggu keputusan Sakral

Serbu..
Merdeka atau mati! Allahu Akbar!
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Engkau teruskan menyebut ayat suci
Engkau teriakkan semangat juang demi negeri
Engkau relakan terkasih menahan tepaan belati
Untuk ibu pertiwi

Kini kau lihat
Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindungannya selalu di hatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia Abadi

9. Pahlawan yang Hilang

Dimana lagi kan kutemukan keberanianmu
Dimana lagi kan kutemukan pekik teriak semangatmu
Dimana lagi ku temukan sosok sepertimu
Wahai pahlawan

Beribu hari telah kulalui
Jutaan hari telah kuhitung dengan jemari
Namun tak mampu juga kutemukan
Sosok pahlawan sejati

Kumeniti jalanan penuh duri dan ranjau
Menyusuri gurun pasir yang kering kerontang
Dimanakah kan kutemui lagi
Sosok sepertimu wahai pahlawanku

10. Diponegoro

Karya: Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Padang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

11. Indonesiaku

Karya: Gufron Nawawi

Indonesiaku
Hari ini ulang tahunmu
Aku sangat bersukacita
Aku sangat gembira
Aku tak peduli tentang keadaanmu saat ini
Aku tak peduli tentang kesedihanmu hari ini
Aku tak peduli tentang korupsi para pejabat, narkotika, dan sebagainya
Aku tak peduli tentang apapun yang terjadi padamu
Bukan karena aku tak sayang
Tapi aku hanya ingin merayakan hari ini bersamamu
Hari yang sakral
17 Agustus 1945
Kau merdeka!

Itulah deretan puisi kemerdekaan singkat yang bisa dijadikan referensi untuk dibaca pada 17 Agustus 2023 mendatang. Sajak di atas dapat dikaji untuk mengapresiasi pengarang dan meningkatkan rasa nasionalisme dengan memaknainya.