Pramuka atau Praja Muda Karana adalah gerakan kepanduan yang populer di Indonesia dan dunia. Gerakan ini awalnya dicetuskan oleh Robert Baden-Powell, seorang anggota angkatan darat di Inggris sekitar tahun 1906-1907.
Gagasan tersebut kemudian menyebar ke seluruh dunia dan menjadi gerakan Kepanduan, yang di Indonesia disebut dengan Pramuka. Di Indonesia, Pramuka bukan sebuah kegiatan yang asing. Gerakan Pramuka secara resmi mulai diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada 14 Agustus 1961.
Sekilas tentang Sejarah Pramuka di Dunia
Dikutip dari laman pramukarek.or.id, sejarah pramuka atau gerakan kepanduan dimulai di Inggris yang diprakarsai oleh Robert Stephenson Smyth Baden Powell. Powell atau dikenal sebagai Sir Robert Baden Powell yang merupakan Bapak Pramuka Dunia.
Pramuka dunia didirikan pada 25 Juli 1907, saat itu Robert Baden Powell menjabat sebagai Letnan Jenderal militer Inggris, mengadakan perkemahan. Diketahui sejak kecil Robert Baden Powell menaruh perhatian pada alam dan suka menjelajah hutan yang ada di sekitar sekolahnya.
Ketika dia bekerja sebagai seorang perwira militer, ia ditugaskan ke berbagai peperangan dan memimpin kepanduan. Setelah perang, Robert Baden Powell mengelola Aids to Scouting bagi anggota muda dan mengadakan kegiatan perkemahan selama delapan hari di Pulau Brownsea.
Pulau Brownsea merupakan pulau terbesar di pelabuhan Poole, Dorset, Inggris. Kemudian satu tahun setelah perkemahan, Robert Baden Powell menulis buku yang berjudul "Scouting for Boys" yang menceritakan tentang prinsip dasar kepramukaan.
Selain itu, Robert Baden Powell mendirikan gerakan kepanduan yang hanya diikuti oleh laki-laki. Buku panduan gerakan dasar kepanduan tersebut kemudian menyebar ke seluruh dunia dengan berbagai macam bahasa.
Kepanduan yang makin berkembang membuat Robert Baden Powell membentuk Rover Scout, yaitu organisasi yang mewadahi pemuda yang telah berusia 17 tahun pada 1918.
Sejarah Terbentuknya Organisasi Pramuka
Tidak lama setelah dilaksanakannya Jambore, dibentuklah WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia). Pada 1968, kantor sekretariatnya pindah ke ke Geneva, Swiss.
Sebelumnya kantor sekretariat itu berada di Kota London, Inggris, dan tahun 1958 pindah ke Ottawa, Kanada. Biro kepramukaan sedunia mempunyai enam kantor kawasan, yakni:
- Kawasan Afrika, kantornya berada di Nairobi, Kenya.
- Kawasan Arab, kantornya berada di Kairo, Mesir.
- Kawasan Asia Pasifik, kantornya berada di Manila, Filipina.
- Kawasan Eurasia, kantornya berada di Kiev, Ukraina.
- Kawasan Eropa, kantornya berada di Jenewa, Swiss.
- Kawasan Inter-Amerika kantornya berada di Panama.
Sejarah Pramuka Indonesia
Awal terbentuknya Pramuka di Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi milik Belanda bernama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung pada 1912. Empat tahun setelahnya, Mangkunegara VII juga membentuk organisasi kepanduan pertama yang bernama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).
Lahirnya JPO menjadi pemicu munculnya gerakan nasional lain yang sejenis, seperti Hizbul Wahton (HM) pada 1918, Jong Java Padvinderij (1923), dan Nationale Padvinders. Melihat situasi ini, Belanda pun mulai melarang keberadaan organisasi kepanduan di luar kepemilikan mereka menggunakan istilah Padvinder.
Seiring berjalannya waktu, antara tahun 1928-1935, gerakan kepanduan Indonesia semakin marak, seperti Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, Sinar Pandu Kita, dan Kepanduan Rakyat Indonesia.
Guna menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) menyelenggarakan acara perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINO) di Yogyakarta pada 19-23 Juli 1941.
Setelah Indonesia merdeka, beberapa tokoh kepanduan berkumpul di Yogyakarta dan mengadakan kongres pada 27-29 Desember 1945 di Surakarta. Kongres ini melahirkan Pandu Rakyat Indonesia (PRI) pada 28 Desember 1945, sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang diakui pemerintah.
Akan tetapi, saat Belanda kembali datang ke Indonesia, PRI dilarang dan resmi dicabut pada 6 September 1951. Hal ini kemudian mendorong munculnya organisasi lain, seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Mulai 1960, pemerintah Indonesia dan MPRS berupaya untuk memperbaiki organisasi kepramukaan di Indonesia. Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan para tokoh dari gerakan kepramukaan Indonesia dan menyatakan bahwa organisasi kepanduan harus disempurnakan.
Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang beranggotakan Sultan HB IX, A Aziz Saleh, dan Achamadi. Hasil kerja dari panitia ini adalah dikeluarkannya lampiran Keppres No 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kemudian melalui Keppres 238/1961, Gerakan Kepanduan Indonesia akhirnya menjadi Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka). Pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka secara resmi mulai diperkenalkan ke rakyat Indonesia. Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Demikian ulasan sejarah pramuka di dunia dan di Indonesia. Hingga saat ini, Pramuka tetap eksis dan menjadi kegiatan wajib para siswa di sekolah.