4 Formasi Upacara Hari Pramuka Beserta Makna dan Bentuknya

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/tom.
Ilustrasi, siswa berbaris saat mengikuti lomba Pramuka Tingkat III Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Ciamis, di Bumi Perkemahan (Buper) Desa Pamalayan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (23/1/2023).
Penulis: Tifani
Editor: Agung
14/8/2023, 14.06 WIB

Dalam rangka memperingati Hari Pramuka, berbagai kepanitiaan di sekolah-sekolah biasanya akan sibuk menyelenggarakan upacara dalam rangka Hari Pramuka. Salah satu hal yang perlu disiapkan yaitu formasi upacaranya.

Hari Pramuka di Indonesia diperingati setiap tahun pada tanggal 14 Agustus. Tahun 2023 ini merupakan peringatan Hari Pramuka yang ke-62 tahun. Adapun tema yang diusung tahun ini yaitu "Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Proporsional".

Pelaksanaan upacara hari Pramuka bertujuan agar setiap anggota Pramuka senantiasa menanamkan rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan agama, memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin pribadi, selalu tertib di dalam hidup sehari-hari, serta memiliki jiwa gotong royong dan percaya kepada orang lain.

Berikut adalah contoh formasi upacara Hari Pramuka yang dapat menjadi referensi.

Formasi Upacara Hari Pramuka

Ucapan Selamat Hari Pramuka 2023 (Freepik)

Pada kegiatan baris berbaris pramuka terdapat berbagai macam formasi barisan dan setiap formasi memiliki kegunaannya masing-masing. Khususnya pada kegiatan upacara Pramuka (pada upacara pembukaan dan penutupan Latihan), bentuk barisan pada tiap tingkatan Pramuka siaga, penggalang, dan penegak memiliki formasi yang berbeda yang disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik.

Perbedaan bentuk barisan pada setiap tingkatan memiliki makna filosofi tersendiri.

1. Bentuk Barisan Pramuka Siaga

Barisan Pramuka siaga saat upacara menggunakan formasi bentuk lingkaran besar. Bentuk lingkaran dalam upacara siaga ini memiliki makna filosofi yaitu anggota siaga adalah sosok anak – anak yang harus dituntun dan lindungi dalam berkegiatan.

Untuk membuat bentuk barisan lingkaran dalam Pramuka siaga maka sulung akan memberikan aba – aba khusus. Aba – aba atau perintah khusus yang harus sulung sampaikan kepada anggota lainnya adalah meneriakkan lingkaran besar atau dapat menggunakan peluit.

Sambil meneriakkan lingkaran besar kedua tangan sulung membentuk kode untuk membentuk lingkaran. Berikut adalah cara membuat kode tangan untuk membentuk lingkaran besar.

  • Rapatkan seluruh jari kedua tangan
  • Pertemukanlah kedua ujung jari kedua tangan di atas kepala
  • Atau dengan kata lain buatlah bentuk lingkaran menggunakan kedua tangan di atas kepala

2. Bentuk Barisan Penggalang

Upacara Pramuka penggalang sedikit memodifikasi dari bentuk barisan siaga yakni dengan bentuk barisan angkare. Bentuk barisan ini menggambarkan anggota penggalang sudah bisa bergerak mandiri, namun masih perlu untuk mendapatkan tuntunan.

Untuk mengarahkan anggota penggalang agar dapat membuat bentuk barisan angkare maka pinru akan memberikan perintah khusus. Perintah khusus itu melalui bentuk dari kedua tangan pinru.

Kedua tangan pinru membentuk huruf U dengan kedua tangan terkepal. Dan posisi pinru berada pada tengah – tengah barisan. Sedangkan barisan yang berada tepat pada sebelah kiri dan kanan pinru harus saling berhadapan menghadap ke arah pinru.

3. Bentuk Barisan Penegak

Anggota Pramuka penegak sudah berusia remaja, mandiri dan siap terjun ke masyarakat, maka bentuk barisan upacara Pramuka penegak adalah bersaf atau berderet dan menghadap ke arah pembina atau pemimpinnya.

Cara untuk membuat bentuk barisan bersaf atau berderet yaitu pemimpin sangga atau pinsa memberikan perintah dengan bentuk kode tangan. Bentuk kode dari kedua tangan itu berposisi terangkat sejajar setinggi bahu. Kemudian anggota penegak lainnya baris berderet menghadap ke pinsa.

4. Bentuk Formasi Hari Pramuka Lainnya

GELAR SENJA PRAMUKA (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/YU)

Selain formasi diatas, terdapat bentuk barisan lain dalam formasi baris – berbaris. Berikut tiga formasi bentuk barisan Pramuka yang umum digunakan.

  • Berbanjar

Barisan dengan bentuk berbanjar ini umumnya tergunakan saat berkegiatan lomba gerak jalan atau mengiringi bendera merah putih. Untuk membentuk barisan ini maka sang instruktur atau pemimpin menjulurkan tangannya miring ke atas dengan posisi telapak tangan terbuka dan pandangan menghadap ke depan.

  • Lingkaran Kecil

Kegunaan utama barisan ini ketika pemimpin regu atau pinsa hendak menyampaikan arahan khusus tetapi dengan jumlah anggota yang lebih sedikit. Cara untuk membentuk barisan ini yaitu pinru atau pinsa harus meletakkan kedua ujung telunjuk dan ibu jari tangkan tepat di atas kepala atau membentuk sebuah lingkaran kecil menggunakan jari tangan tepat di atas kepala.

  • Setengah Lingkaran

Bentuk barisan Pramuka setengah lingkaran ini berguna untuk membuat formasi foto angkatan. Cara untuk membuatnya yaitu pinru atau pinsa membentangkan kedua tangannya lurus ke samping bawah. Kemudian gerakkan dari arah kanan ke kiri dan demikian pula sebaliknya. Kode ini dilakukan hingga anggota selesai membentuk barisan setengah lingkaran.

Jenis-jenis Upacara Hari Pramuka

GELAR SENJA PRAMUKA (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/YU)

Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik. Beberapa jenis upacara dalam kegiatan pramuka diantaranya sebagai berikut:

  1. Upacara umum, yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
  2. Upacara oembukaan Latihan dan upacara penutupan Latihan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu pertemuan di lingkungan Gerakan Pramuka.
  3. Upacara pelantikan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seseorang calon menjadi anggota Gerakan Pramuka atau pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam satuan.
  4. Upacara pindah golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan anggota dari satu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  5. Upacara meninggalkan ambalan/racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka mengantar pramuka penegak dan/atau pandega untuk terjun ke masyarakat dan berbakti secara langsung sesuai dengan bidangnya.