Guru merupakan sosok penting bagi para pelajar atau siswa. Selain baktinya sebagai pendidik, guru juga mengayomi seluruh anak didiknya seperti anak sendiri.
Sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada guru, seorang murid dapat memberikan beragam pujian, hadiah atau bahkan puisi.
Puisi untuk Guru
Ada beragam cara yang dapat digunakan untuk mengapresiasi jaza para guru, salah satunya ialah dengan puisi untuk guru. Berikut adalah puisi untuk guru yang dilansir dari buku Kumpulan - Kumpulan Puisi (Guru) (2020) Ah. Birrul Walidain, serta Yosefpedia.com.
1. Guru Sang Pelita
Rautmu tak pernah terlihat lelah
Panas dan hujan pun engkau tetap mengajar
Demi semua anak didikmu
Demi masa depan semua anak didikmu
Wahai guru
Kau adalah pelita yang bersinar
Terang benderang kala gelap
Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Tuk memajukan bangsa
Kau telah mengajarkari kami banyak pengetahuan
Ilmu, kepatuhan, dan kedisiplinan
Kau ajari kami lewat lisan juga sikapmu
Kau adalah teladan bagi kami semua
Terima kasih
Wahai guru
Jasamu kan kuukir
Dalam hati pun pikiranku
2. Guruku, Terima Kasih
Berkatmu, kumengerti kata
Karenamu, kupahami angka
Bersamamu kumengerti bahasa
Terima kasih, wahai guru
Lelahmu mengajariku
Letihmu membuat aku pandai
Semangatmu membuat aku berprestasi
Terima kasih, wahai guru
Atas keringatmu
Atas keletihanmu
Atas kesabaranmu
Kini aku jadi anak yang pintar
Terima kasih, wahai guru
Atas semua jasa yang kau beri
Atas semua letih yang kau tahan
Atas panjang sabarmu selama ini
3. Guruku
Guru kau adalah pelita hidupku
Guru kau adalah pembimbingku
Guru terkadang diriku membuatmu kesal
Walaupun dirimu kesal kepadaku tetapi kau tetap membimbingku
Guru kau selalu memberi warna di setiap hariku
Guru kau memberi ilmu dengan segenap hatimu
Guru kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Guru kau memberi kesan tersendiri terhadapku
Guru terima kasih atas semua pengorbananmu
Guru engkau akan selalu ku kenang seumur hidupku
4. Kenangan Sekolah
Akhirnya tiba juga hari ini
Perpisahan ini
Terlalu cepat untukku
Bagaimana aku bisa lupa
Akan segala keindahan
Kenangan selama di sekolah
Belajar dalam kebersamaan
'Kan kuingat s'lalu
Saat belajar
Saat ujian
Masa indah
Masa duka
Semuanya akan tersimpan rapi
Di dalam lubuk hati
Itulah caraku berterima kasih
Atas segala jasamu
5. Guru
Hangat senyummu menjadi pembuka hati kami
Amarahmu adalah cambuk belaian kasih bagi kami
Suaramu menggiring amu ke masa depan yang terang
Wahai sang guru..
Kaulah teladan, pengajar, dan pembimbing kami
Guratan pengabdianmu membekas pada jiwa kami
Hanya doa yang tulus dan semangat negeri sebagai balas jasamu
Terima kasih Guru
Semoga kebahagiaan selalu mendekapmu
6. Untukmu Guru
Sinar mentari terbenam dalam buih ketakutan
Pengharapan terkikis oleh jiwa keangkuhan
Angan dan cita melebur ketidakpastian
Adakah impian dalam gapaian
Wahai guruku
Selamatkan inspirasi kami dari hari yang suram
Pandu kami menuju masa depan cemerlang
Jauhkan kami dari keterpurukan
Bawa kami ke jalan kesuksesan
7. Guruku Pelitaku
Wahai guruku
Engkaulah cahaya pelitaku
Penerang hati dalam sanubariku
Kau ajari aku dengan kesabaranmu
Kau bimbing aku dengan kelembutanmu
Kau tak pernah lelah menuntunku
Kau ulurkan tangan ketika ku membutuhkanmu
Kau tak pernah mengeluh dengan kenakalanku
Kau tak pernah lelah di hadapanku
Ku selalu berdoa untukmu
Wahai pahlawan tanpa tanda jasa bagiku
Semoga Tuhan selalu menjagamu
8. Ibu Guruku
Kau sayangi aku dengan kelembutan akhlakmu
Kau hargai aku dengan senyumanmu
Kau dukung aku dengan semangatmu
Kau didik aku dengan rasa sayangmu
Kau ulurkan tangan ketika aku membutuhkanmu
Kau tenangkan aku dengan kesejukan hatimu
Terima kasih ibu guruku...
Jasamu selalu ku kenang dalam hidupku
9. Guru Kami
Awal jumpa kita, kami bukan siapa-siapa
Hanya pipit kecil dengan paruh menganga dan sayap setengah terbuka
Kami hanya berputar... berputar...
Dan hinggap di pundak ilmu guru-guru kami
Awal jumpa kita, kami bukan apa-apa
Hanya sobekan-sobekan kertas tak bermakna
Menunggu tangan-tangan kokoh dan jemari lentik guru kami
Merangkainya menjadi buku yang patut diperhitungkan
Guruku,
Lihatlah pipitmu
Kami telah seperkasa garuda, selincah merpati
Dengan ilmu dan petuahmu
Picing mata nanar telah sejelita mentari siang hari
Langkah seok, telah mantap menapaki jalan tajam beronak
Kini pipitmu
Telah siap terbang, terbang memetik cita-cita kehidupan
Dia meninggalkan
Secuil sejarah hidup kami di sini.