Pengertian filsafat Islam secara umum, adalah filsafat dalam perspektif pemikiran orang Islam. Kemungkinan keliru dan bertentangan satu sama lain merupakan hal wajar karena berdasarkan pada perspektif orang lain.
Dalam bahasa Yunani, filsafat berasal dari kata philo yang artinya cinta dan sophia berarti kebijaksanaan atau kebenaran. Apabila disatukan philosophia artinya cinta pada kebijaksanaan.
Menurut istilah, filsafat merupakan upaya manusia untuk memahami secara radikal dan integral serta sistematik mengenai Tuhan, alam semesta dan manusia. Melalui filsafat bisa menghasilkan pengetahuan tentang sejauh mana hakikat yang bisa dicapai oleh akal manusia dalam mencapai pengetahuan tersebut.
Berikut ini ulasan mengenai pengertian filsafat Islam
Pengertian Filsafat Islam
Filsafat Islam merupakan kajian sistematis terhadap kehidupan, moralitas, alam semesta, etika, pengetahuan, pemikiran dan gagasan politik yang dilakukan dalam peradaban umat muslim yang berhubungan dengan ajaran-ajaran Islam.
Pengertian filsafat Islam secara garis besar tidak jauh dengan filsafat secara umum yaitu mempelajari pemikiran manusia terhadap kehidupan yang dijalani atau hasil pemikiran. Yang membedakan dalam konteks filsafat Islam yaitu konteks spiritualitasnya.
Apabila kita beranggapan bahwa filsafat Islam sedikit dikesampingkan bukan karena lebih mengenali filsafat secara awam tetapi terdapat cabang filsafat yang spesifik pada keislaman.
Keterlibatan tokoh Islam yang memberikan pengertian filsafat Islam dan menghasilkan sejumlah karya sangat berperan dalam berbagai berbagai ilmu. Sesuai namanya, para filosofi Islam menelaah hakikat kebenaran ilmu yang mendasarkan pada dasar agama dan kaidah keislaman.
Sebab filsuf Islam maka apa yang dipikirkan pun seputar masalah tauhid dan ketuhanan. Termasuk bidang lain seperti kerasulan, hubungan manusia, lingkungan, kitab dan kepercayaan serta bidang ilmu tasawuf (kebatinan).
Sejarah Filsafat Islam
Secara historis, perkembangan filsafat dalam Islam dimulai oleh pengaruh kebudayaan Hellenis yang terjadi karena bertemunya kebudayaan Timur (Persia) dan kebudayaan Barat (Yunani). Pengaruh ini dimulai saat Iskandar Agung (Alexander the Great), salah satu murid Aristoteles berhasil menduduki wilayah Persia pada tahun 331 SM.
Akulturasi kebudayaan pun terjadi hingga memunculkan kajian filsafat dalam masyarakat muslim. Penerjemahan literatur-literatur keilmuan dari Yunani dan budaya lain ke dalam bahasa Arab terjadi secara besar-besaran pada era Bani Abbasiyah (750-1250 an M).
Hal tersebut bisa dikatakan sebagai pemberi pengaruh terbesar terhadap kumunculan dan perkembangan kajian filsafat Islam klasik. Peristiwa itu menjadi periode zaman keemasan dalam peradaban Islam sekaligus menunjukan keterbukaan umat muslim terhadap beragam pandangan yang berkembang saat itu.
Ketertarikan umat Islam terhadap literatur ilmu pengetahuan dari budaya lain membawa pengaruh besar terhadap perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan. Dunia pemikiran Islam pun semakin terfokus pada perdamaian antara filsafat dan agama atau akal dan wahyu sebagai landasan epistemologis. Landasan ini berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam.
Cabang-cabang keilmuan dalam dunia Islam tidak hanya bersifat teosentris dengan merujuk pada dalil-dalil Al-Qur’an dan Al-Hadits tetapi juga bersifat antroposentris. Di mana rasio dan pengalaman manusia merupakan landasan tanpa menegaskan dalil dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Dalam periode ini, dunia Islam banyak menghasilkan filsuf, teolog sekaligus ilmuwan ternama seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Kindi, Al-Ghazali dan Ibnu Rasyid. Kajian filsafat Islam dalam periode ini mengkaji lebih lanjut pandangan-pandangan perguruan filsafat peripatetic di Eropa seperti metafisika, filsafat alam, logika dan etika sehingga dikenal sebagai periode peripatetic dari kajian filsafat Islam.
Tokoh yang Memperkenalkan Filsafat Islam
Selain pengertian filsafat Islam dan sejarahnya, berikut totokoh yang memperkenalkan filsafat Islam melansir dari Bamai.uma.ac.id:
1. Al Kindi
Al Kindi atau Abu Yusuf Ya’qub merupakan seorang filosofis Islam yang memiliki gagasan brilian. Ia merupakan orang pertama yang memperkenalkan filsafat Islam. Al-Kindi diakui sebagai seorang filsuf yang melahirkan karya mengenai aritmatika dan musik.
2. Al-Farabi
Al-Farabi atau yang memiliki nama Abu Nasir memberikan pandangan bahwa filsafat Islam memiliki tujuan. Jadi pengertian filsafat Islam bisa dilihat berasal hakikat filsafat itu sendiri. Yang mana tujuan utamanya mencari kebenaran mengenai asal-usul suatu hal.
3. Ibnu Rasyid
Tokoh filsuf Islam yang tidak kalah dikenal yaitu Ibnu Rasyid. Ia merupakan ilmuwan yang cukup dikenal memiliki pemikiran rasional. Sebagai orang yang rasional, pengertian filsafat Islam tidak hanya berfikir seenaknya tetapi menjungjung tinggi logika dalam melakukan proses berpikir.
4. Ibnu Sina
Ibnu Sina merupakan ilmuwan yang memiliki latar belakang bidang kedokteran. Beliau merupakan sosok filsuf muslim yang cukup populer. Pengertian filsafat Islam menurutnya bahwa nalar insan berasal dari Pencipta. Di mana logika dan eksistensi sebenarnya berada di luar logika.