Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat.
Bencana sendiri dapat disebabkan oleh faktor alam atau faktor manusia. Adapun dampak dari bencana pada umumnya yaitu jatuhnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Berdasarkan penyebabnya, bencana terbagi menjadi tiga jenis, yaitu bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.
Tidak seperti bencana alam, bencana sosial tidak disebabkan oleh faktor alam melainkan oleh masalah sosial, ketidakadilan atau ketimpangan struktur sosial dan ekonomi masyarakat.
Sama seperti kedua jenis bencana lainnya, bencana sosial juga dapat terjadi di negara manapun, termasuk Indonesia. Bencana sosial juga bisa membawa banyak kerugian bagi manusia, seperti nyawa, harta, maupun kerusakan psikologis.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bencana sosial, berikut di bawah ini penjelasan lengkapnya
Pengertian Bencana Sosial
Bencana sosial adalah bencana yang disebabkan karena rentetan peristiwa yang dialami oleh manusia. Adapun penyebabnya yaitu karena adanya konflik sosial antar kelompok atau komunitas dan aksi teror.
Hal tersebut membuat keadaan suatu kelompok masyarakat tidak bisa dikendalikan, serta mengabaikan tata tertib yang sudah disepakati. Alhasil, kehidupan sosial sehari-hari juga menjadi tidak nyaman dan menimbulkan kekhawatiran.
Dikutip dari buku Mengenal Psikologi Bencana, Intan Rahmawati, S.Psi., M.Si, & Ari Rahmawati (2022: 1), Indonesia merupakan negara kepulauan dengan bentang alam dan bentang budaya yang beraneka ragam.
Keanekaragaman bentang alam dan bentang budaya ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan terhadap terjadinya bencana. Jika tidak diselesaikan dengan baik, bencana sosial bisa mengurangi rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Bencana sosial mencerminkan ketidakseimbangan sosial dan ketidakadilan dan seringkali memiliki efek jangka panjang yang kompleks. Oleh karena itu, bencana sosial harus segera diatasi agar tidak menimbulkan efek yang berkepanjangan
Adapaun untuk mengatasi bencana sosial itu sendiri memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, masyarakat sipil, dan organisasi internasional. Hal ini perlu dilakukan untuk bisa mengatasi akar penyebabnya dan membangun ketahanan sosial, ekonomi, dan politik.
Sementara itu, untuk mengurangi dampak dari bencana sosial, penerapan upaya manajemen penanggulangan bencana pun harus dilakukan. Manajemen penanggulangan bencana dilaksanakan melalui tiga tahapan, yakni sebagai berikut:
- Tahap pra bencana: Dilaksanakan ketika belum terjadi bencana dan sedang dalam ancaman potensi bencana. Tahap pra bencana ini mencakup upaya pencegahan dan mitigasi serta kesiapsiagaan.
- Tahap tanggap darurat: Dirancang dan dilaksanakan saat terjadi bencana.
- Tahap pasca bencana: Dilaksanakan setelah terjadinya bencana. Tahap pasca bencana dapat berupa rehabilitasi dan rekonstruksi.
Contoh Bencana Sosial
Berikut adalah empat contoh bencana sosial yang masih terjadi di masyarakat.
1. Konflik Sosial
Konflik sosial adalah suatu tindakan yang merusak tatanan atau tata tertib sosial yang telah berlaku. Penyebab kenapa konflik sosial bisa muncul adalah adanya rasa kecemburuan dalam masyarakat.
Kecemburuan itu, bisa berasal dari keadaan sosial, budaya, ekonomi, suku, agama, ras, dan antargolongan yang berbeda.
2. Aksi Teror
Contoh berikutnya yaitu aksi teror yang biasanya dilakukan oleh suatu orang atau kelompok dengan menggunakan kekerasan atau ancaman. Akibat aksi teror, kehidupan sosial pun jadi penuh kekhawatiran dan ketakutan yang bisa meluas dan menimbulkan korban.
Aksi teror juga menyebabkan suatu masyarakat kehilangan nyawa, harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan fasilitas publik, dan kerusakan objek penting.
3. Sabotase
Sabotase merupakan salah satu contoh bencana sosial yang dilakukan untuk menaklukkan pihak dengan cara pengacauan, penghancuran, penghambatan, dan pemberontakan.
Jika dalam peperangan, istilah sabotase digunakan untuk orang atau sekelompok orang yang memata-matai pihak lawan.
Kegiatan sabotase ini dilakukan untuk mendapatkan informasi penting dari pihak yang disabotase. Sabotase bisa menyerang ekonomi masyarakat, hal penting dari suatu negara, dan lain-lain.
4. Korupsi
Contoh terakhir yaitu korupsi yang masih sering terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia. Korupsi sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu Corruptio-Corrumpere yang berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalikkan fakta atau menyogok.
Korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar.
Upaya Pencegahan Bencana Sosial
Berikut adalah beberapa langkah dan strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah bencana sosial:
1. Peningkatan Kesadaran dan Pendidikan
Perlu adanya kesadaran dari diri sendiri mengenai bencana sosial. Pendidikan yang baik juga dapat membantu mengubah pola pikir dan membangun kesadaran tentang masalah sosial yang ada.
2. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan dalam perencanaan strategis merupakan salah satu cara untuk memastikan bahwa kebijakan dan program yang dilaksanakan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.
3. Pengawasan dan Penegakan Hukum
Menerapkan sistem pengawasan dan penegakan hukum yang efektif dapat membantu mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia yang dapat menyebabkan bencana sosial.