Memahami Proses Terjadinya Tsunami dan Dampaknya

Pexels
Ilustrasi, Tsunami.
Editor: Agung
17/9/2023, 14.25 WIB

Tsunami merupakan bencana alam dengan dampak yang sangat besar. Bencana alam ini dapat diketahui tanda permulaannya agar setiap orang dapat menghindarinya serta meminimalisir dampaknya.

Terdapat proses terjadinya tsunami yang perlu diketahui. Tidak hanya untuk meminimalisir dampak dan menghindarinya, tetapi juga agar mampu mempersiapkan diri usai terjadinya bencana tersebut.

Proses terjadinya tsunami muncul dalam beberapa tahapan. Berkaitan dengan itu, simak proses terjadinya tsunami dalam uraian berikut.

Proses Terjadinya Tsunami

Proses Terjadinya Tsunami (Pexels) 

Penduduk yang berdomisili di kawasan pantai wajib mengetahui proses terjadinya tsunami. Hal ini penting agar dapat menyelamatkan diri sesegera mungkin jika memahami proses dan cirinya. Berikut ini proses terjadinya bencana alam tersebut:

1. Permulaan

Apabila dua bagian kerak bumi saling bersentuhan, maka akan menimbulkan gempa bumi bawah laut. Gempa bumi bawah laut merupakan faktor terbesar tsunami yang terjadi di dunia.

Penyebab lain dari tsunami diantaranya tanah longsor, letusan gunung berapi, jenis cuaca tertentu, dan meteorit yang menghantam atau meledak di atas air. Jika gempa ini terjadi, maka segera lakukan langkah penyelamatan diri dan pindah ke daratan yang lebih tinggi.

2. Pembelahan

Setelah permulaan, air mulai bergerak jauh dan lebar disebabkan pergerakan yang terjadi di bawah laut sehingga menimbulkan gelombang yang panjang. Pada tahap ini, gelombang tsunami terbagi menjadi dua komponen karena menghadapi karakteristik lautan yang berbeda. Komponen pertama dikenal sebagai gelombang terdepan atau gelombang laut.

Gelombang laut bergerak lebih cepat dan dapat melaju dengan kecepatan ratusan kilometer per jam. Gelombang terdepan terus bergerak melintasi lautan, secara bertahap menjadi lebih rendah seiring dengan penyebaran energi ke wilayah yang lebih luas.

Komponen tsunami ini biasanya melewati wilayah laut yang lebih dalam dan tidak berbahaya bagi wilayah pesisir. Komponen kedua adalah trailing wave atau gelombang pantai.

Saat mendekati perairan dangkal dekat garis pantai, gelombang pantai tumbuh dan melambat. Hal ini menyebabkan gelombang mengalami penumpukan. Akibatnya, gelombang tersebut dapat berubah menjadi gelombang yang jauh lebih besar dan lebih merusak di dekat pantai.

3. Amplifikasi

Tahap ini terjadi saat gelombang mendekati garis pantai dan bertemu perairan yang lebih dangkal. Pada saat ini, gelombang tsunami mengalami perubahan karakteristik yang signifikan, antara lain tinggi gelombang dan konsentrasi energi.

Ketika gelombang tsunami berpindah dari wilayah samudra yang lebih dalam ke wilayah pesisir yang dangkal, perairan yang lebih dangkal menyebabkan gelombang semakin melambat. Hal ini memperkecil luas penyebaran energi gelombang dan mengakibatkan bertambahnya tinggi gelombang.

Proses Terjadinya Tsunami (Pexels) 

Ombaknya menguat di tempat yang dasar lautnya tidak rata atau di tempat yang pantainya membuat gelombang menyatu. Ketika gelombang tsunami mendekati garis pantai, gelombang tersebut mungkin akan menemui berbagai karakteristik pantai seperti teluk, muara, teluk kecil, atau saluran sempit.

Konfigurasi geografis ini dapat bertindak sebagai penguat alami, memusatkan energi gelombang dan membuatnya tumbuh secara dramatis. Gelombang tersebut juga dapat mengalami shoaling, dimana dasar gelombang berinteraksi dengan dasar laut sehingga menyebabkan gelombang naik lebih tinggi lagi.

Dampak kemunduran yang terkenal mungkin terjadi sebelum tsunami menghantam pantai. Contohnya yakni air menyusut secara signifikan, memperlihatkan area pantai yang biasanya terendam.

Kelemahannya mungkin menandakan bahwa tsunami sedang mendekati pantai. Namun, dibutuhkan waktu hanya beberapa menit atau bahkan detik antara surutnya air dan datangnya tsunami sepenuhnya.

4. Run-Up atau Proses Tibanya Gelombang Tsunami ke Pantai

Pada tahap akhir pembentukan tsunami, gelombang tsunami yang diperkuat mencapai garis pantai dan berinteraksi dengan daratan. Akibatnya, air mengalir deras ke daratan dan menyebabkan banjir dan kerusakan yang meluas.

Saat gelombang tsunami mendekati garis pantai, peningkatan tinggi gelombang dan konsentrasi energi meningkatkan gaya pergerakan air. Gelombang tersebut terhempas ketika mencapai pantai sehingga menyebabkan puncak gelombang terguling ke depan dan membentuk massa air yang bergejolak.

Gelombang pecah ini sering disebut dengan istilah tsunami bore atau dinding tsunami. Gelombang tsunami dengan cepat bergerak menuju daratan, sering kali dengan kecepatan dan kekuatan yang besar.

Dampak Tsunami

Proses Terjadinya Tsunami (Pexels)

Dampak tsunami terhadap garis pantai adalah menyebabkan kerusakan dalam skala besar. Sifat destruktif itu tsunami menyebabkan:

1. Banjir

Saat gelombang tsunami mencapai pantai, gelombang tersebut dapat menggenangi wilayah pesisir, seringkali mencapai jauh ke daratan. Volume air yang besar yang dibawa oleh tsunami dapat menenggelamkan bangunan, infrastruktur, dan manusia.

2. Kerusakan Struktural

Kekuatan dan energi yang dibawa gelombang tsunami dapat merusak dan menghancurkan bangunan, jembatan, dan infrastruktur lainnya.

3. Erosi

Tsunami dapat mengubah lanskap dan topografi pesisir secara signifikan. Kekuatan gelombang dapat mengikis garis pantai, menghilangkan sedimen dan tumbuh-tumbuhan, serta membentuk kembali garis pantai.

Erosi pantai dapat menyebabkan hilangnya pantai, bukit pasir, dan penghalang pelindung, sehingga menjadikan masyarakat lebih rentan tidak peka terhadap bahaya pesisir di masa depan.

4. Hilangnya Nyawa dan Cedera

Serangan tsunami yang tiba-tiba dan cepat hanya menyisakan sedikit waktu bagi masyarakat untuk bereaksi dan mengungsi. Kekuatan ombak dapat menyebabkan tenggelam, cedera akibat puing-puing, dan terjepit.

5. Kerusakan Lingkungan

Tsunami dapat menyebabkan kerusakan parah pada ekosistem dan habitat pesisir. Gelombang dahsyat ini dapat mengganggu dan menghancurkan habitat laut, berdampak pada populasi ikan, terumbu karang, dan ekosistem rentan lainnya. Masuknya air asin ke daratan juga dapat mencemari sumber air tawar dan lahan pertanian, sehingga mempengaruhi flora dan fauna setempat.

6. Dampak Ekonomi dan Sosial

Dampak tsunami dapat menimbulkan dampak ekonomi dan sosial jangka panjang. Hancurnya rumah, tempat usaha, dan infrastruktur dapat mengganggu perekonomian lokal. Proses pemulihannya bisa memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.