Penjelasan Majas Metafora sebagai Gaya Bahasa dan Contohnya

Unsplash
Ilustrasi, buku.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Safrezi
20/9/2023, 06.49 WIB

Majas merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menambahkan aspek tertentu pada tulisan. Termasuk keindahan, keunikan, dan sisi menarik di mata pembaca.

Majas memiliki banyak jenis dengan struktur dan fungsinya masing-masing. Di antaranya yaitu perbandingan, penegasan, pertentangan, dan sindiran.

Aminuddin pada buku Stilistika: Pengantar Memahami Bahasa dalam Karya Sastra (1995) menjelaskan bahwa majas adalah salah satu gaya bahasa yang digunakan sebagai teknik dalam merangkai sebuah kalimat. Kalimat disusun untuk menjelaskan gagasan sebagaimana ide penulis.

Pradopo pada Stilistika (2009) menyampaikan bahwa majas dianggap sebagai bahasa yang memiliki cara khusus dalam penggunaannya. Tujuannya untuk mendapatkan efek-efek tertentu di dalam karya sastra.

Ratna melalui buku Stilistika: Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya (2009) berpendapat bahwa majas dibuat dengan tujuan menciptakan aspek keindahan pada karya sastra. Hal ini mengacu pada fungsi dari majas itu sendiri.

Sementara, Nurgiyantoro dalam bukunya, Teori Pengkajian Fiksi (1998), mendefinisikan majas sebagai gaya bahasa yang mempunyai caranya sendiri dalam penggunaannya. Misalnya bahasa di dalam prosa, majas berguna untuk menyampaikan gagasan dan pemikiran penulis.

Apa itu Majas Metafora?

Pada majas perbandingan, ada yang namanya majas metafora. Secara bahasa dan mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.

Sementara Keraf pada bukunya yang berjudul Diksi dan Gaya Bahasa (1998), menjelaskan majas metafora diartikan sebagai majas yang mengandung perbandingan tersirat yang menyamakan hal yang satu dengan hal yang lain.

Kemudian Tarigan melalui bukunya Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan (1985), berpendapat bahwa majas metafora adalah majas yang melukiskan suatu gambaran yang jelas melalui komparasi atau kontras.

Contoh Majas Metafora

Berikut sejumlah contoh majas metafora:


1. Ayah dan ibu sangat menyayangi buah hatinya.
2. Kecantikan si Mega membuatnya menjadi bunga desa.
3. Sekarang waktunya kita unjuk gigi di depan panggung.
4. Setiap pulang, ayah selalu membawa buah tangan dari luar kota.
5. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
6. Ayah dan ibu sangat menyayangi buah hatinya.
7. Pengetahuan adalah jendela dunia.
8. Kita harus selalu rendah hati kepada siapapun.
9. Bencana ini adalah takdir, kita harus berlapang dada.
10. Si kutu buku itu sepanjang hari hanya di perpustakaan.
11. Senyummu bagaikan embun pagi yang menyejukkan.
12. Setelah ayahnya tidak ada, kini Lina menjadi tulang punggung keluarga.
13. Aku ini binatang jalang dari kumpulan yang terbuang.
14. Dewi malam ditemani oleh bintang bintang menghiasi langit malam.
15. Engkau adalah belahan jantung hatiku yang takkan tergantikan oleh siapapun.
16. Raja malam mulai mengintai mangsanya.
17. Tikus kantor masih banyak di negeri ini.
18. Banyak pria yang mencoba mempersunting kembang di desa ini.
19. Raja hutan sedang menandai wilayah kekuasaannya.
20. Hati hati dengan tikus berdasi yang berada di sekitar Anda.
21. Belajarlah yang rajin agar menjadi bunga bangsa yang membanggakan.
22. Seorang ayah bekerja keras menjadi tulang punggung untuk keluarganya.
23. Internet merupakan gudang ilmu masa kini yang membantu konsumennya lebih mudah mengakses informasi.
24. Seorang anak adalah harta Karun bagi orang tuanya yang akan selalu mereka jaga sampai kapanpun.
25. Kehidupan yang sangat keras menuntut perempuan itu menjadi kupu kupu malam untuk menambah penghasilan.
26. Jangan pernah berkecil hati jika mengalami kegagalan.
27. Perempuan itu adalah tulang punggung keluarganya saat ini.
28. Pria itu seorang buaya darat.
29. Perpustakaan adalah gudang ilmu.
30. Matahari bangun terlalu pagi, rasanya aku tertidur baru beberapa menit.
31. Siang itu awan menangis.
32. Dia mati kutu tak bisa berkutik saat warga memergokinya
33. Wanita adalah tulang rusuk laki-laki
34. Ini sudah tanggal tua, kita perlu berhemat
35. Anak-anak adalah tunas bangsa yang akan menjadi agen perubahan untuk negeri ini.
36. Si jago merah berhasil melahap hampir semua perumahan yang ada di Depok.
37. Akhirnya dia menikah dengan pujaan hatinya.
38. Salah satu sikap yang baik adalah memiliki perasaan yang rendah hati.
39. Kita harus mampu belajar untuk berlapang dada dalam menerima setiap ujian hidup.
40. Presiden Rusia tersulut api amarah.
41. Pria itu seorang buaya darat.
42. Malas baca jadi otak udang.
43. Ibuku dulu adalah kembang desa.
44. Pegawai baru itu cari muka di hadapan atasan.

Fungsi Majas

1. Menambah “Bumbu” pada Tulisan

Fungsi majas yang pertama adalah menambahkan sisi menarik pada tulisan. Kiasan dapat membuat tulisan lebih dramatis dan mudah dibayangkan oleh pembaca.

2. Menciptakan Imajinasi

Berhubungan dengan poin sebelumnya, majas juga berfungsi untuk menciptakan imajinasi. Sifat manusia dibubuhkan pada kalimat untuk memperkuat makna tulisan. Hal ini juga membuat tulisan bermajas lebih esensial.

3. Membuat Tulisan Menjadi Sugestif

Fungsi majas juga untuk membuat tulisan lebih sugestif. Makna yang diperdalam dengan perumpamaan bisa meningkatkan pemahaman pembaca sehingga pesan secara maksimal tersampaikan.

Itulah penjelasan mengenai majas metafora serta contohnya. Anda dapat mempelajari tentang jenis majas perbandingan lainnya. Di antaranya yaitu alegori, alusio, simile, sinestesia, litotes, dan hiperbola.