Ibadah haji dan umroh memiliki perbedaan yang perlu dipahami oleh setiap muslim. Oleh sebab itu, menarik membahas lebih lanjut terkait perbedaan haji dan umroh yang meliputi niat, tata cara, hingga hukumnya, dan lain sebagainya.
Ibadah haji dan umroh adalah ibadah yang dilaksanakan di Mekkah. Keduanya sekilas dianggap sama, tetapi ternyata memiliki perbedaan yang akan berpengaruh pada terselesaikannya ibadah tersebut atau tidak.
Berkaitan dengan itu, setiap muslim pun wajib memahami perbedaan haji dan umroh. Sebab, jika tidak mengetahui, salah satu ibadah tersebut dapat dianggap tidak sah.
Perbedaan Haji dan Umroh
Dalam agama Islam, niat merupakan pembeda antara aktivitas sehari-hari dan ibadah. Selain itu, niat juga membedakan ibadah satu dengan lainnya.
Kedua ibadah haji dan umroh memiliki niat ibadah yang berbeda. Oleh sebab itulah, keduanya dinilai sebagai ibadah yang berbeda.
Tak hanya niat yang berbeda, perbedaan itu pun mencakup beberapa aspek lainnya. Berikut ini perbedaan haji dan umroh lebih lengkap:
1. Hukum Pelaksanaan Haji dan Umroh
Perbedaan haji dan umroh yang pertama yakni terkait hukum pelaksanaannya. Setiap ibadah maupun aktivitas memiliki hukumnya yakni wajib, sunnah, hingga haram.
Sama halnya dengan ibadah maupun aktivitas lainnya, ibadah haji dan umroh juga memiliki hukum pelaksanaannya. Ibadah haji memiliki hukum wajib bagi muslim yang memenuhi syarat haji. Hukum wajib ini disampaikan oleh Allah SWT melalui QS Ali Imran ayat 98:
“Dan bagi Allah subhanahu wata’ala, wajib bagi manusia untuk melaksanakan haji ke Baitullah.” (QS Ali Imran 98).
Selain itu, hadis riwayat Bukhari dan Muslim serta Ibnu Majah dan al-Bihaqi juga menyinggungnya:
“Islam didirikan atas lima hal, bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah subhanahu wata’ala dan sesungguhnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam utusan Allah, mendirikan shalat, melaksanakan zakat, haji ke Baitullah dan puasa Ramadhan,” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
“Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anh, beliau berkata wahai Rasulullah apakah wajib bagi para perempuan untuk berjihad? Rasulullah menjawab; Ya, yaitu jihad yang tanpa adanya peperangan yakni haji dan umrah,” (HR. Ibnu Majah dan al-Baihaqi dan lainya dengan sanad-sanad yang shahih).
Sementara itu, hukum melaksanakan umrah adalah sunnah yang dianjurkan. Hal ini selaras dengan hadis riwayat al-Turmudzi:
“Nabi pernah ditanya mengenai umrah, Apakah umrah wajib? Beliau menjawab tidak, dan ketika kau umrah maka itu lebih baik bagimu.” (HR al-Turmudzi)
2. Rukun Pelaksanaan Haji dan Umroh
Perbedaan haji dan umroh berikutnya yakni terkait rukun pelaksanaannya. Rukun haji adalah niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’I, dan memotong rambutnya. Sementara itu rukun umrah ada empat yakni niat ihram, tawaf, sa’I, dan memotong rambut.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui perbedaan keduanya ada pada rukun wuquf di Arafah. Selain itu, rukun-rukun umroh dan haji itu wajib dilaksanakan secara berurutan.
3. Waktu Pelaksanaan Haji dan Umroh
Perbedaan haji dan umroh yang berikutnya adalah waktu pelaksanaannya. Perbedaan waktu pelaksanaan haji dan umroh ini terkait durasi ibadah serta perjalanan yang dilakukan para jamaah pada umumnya.
Haji memiliki waktu pelaksanaan yang lebih terbatas yakni mulai dari awal bulan Syawal hingga subuhnya Hari Raya Idul Adha saja. Artinya, ibadah haji hanya dapat dilaksanakan satu kali dalam satu tahun.
Berbeda dengan haji, umrah dapat dilakukan kapan saja. Umroh dapat dilakukan kapanpun sehingga mempermudah umat muslim yang ingin melaksanakannya.
Jangka waktu pelaksanaan haji memakan waktu 1 minggu. Namun terkadang jamaah haji asal Indonesia akan memerlukan waktu 40 hari di Tanah Suci karena akan melaksanakan umroh, ziarah, atau Arbain di Masjid Nabawi.
Sementara itu, umroh hanya memerlukan waktu 9 hingga 12 hari. Waktu umroh dapat dilakukan kapanpun karena lebih singkat dan tidak tergantung suatu momentum.
4. Biaya Pelaksanaan Haji dan Umroh
Perbedaan haji dan umroh berikutnya adalah terkait biaya. Perbedaan biaya keduanya sangat signifikan sehingga perlu dipersiapkan dengan baik.
Ibadah haji dan umroh memiliki perbedaan biaya yang didasarkan pada lamanya jamaah haji mengunjungi Kota Mekkah. Biaya naik haji jauh lebih mahal daripada umroh. Biaya umroh sekitar Rp25 juta tergantung faktor seperti tanggal, durasi perjalanan, jenis paket umroh, dan lain sebagainya.
Syarat Melaksanakan Ibadah Haji dan Umroh
Dalam melaksanakan ibadah haji dan umroh, terdapat syarat yang wajib dipenuhi. Syarat tersebut adalah:
- Beragama Islam
- Sehat rohani dan jasmani
- Baligh atau dewasa
- Merdeka, bukan seorang budak
- Mampu secara fisik maupun keuangan dan mental
Itulah penjelasan mengenai perbedaan haji dan umroh. Selanjutnya dapat diketahui perbedaan tersebut meliputi niat, rukun, waktu pelaksanaan, hukum, serta biayanya. Persamaan antara keduanya yakni pelaksanaan rukun yang harus wajib dan lokasi ibadahnya.