Dialog anekdot lucu mengacu pada tulisan naratif yang berisi kisah singkat berdialog. Di dalamnya mengandung humor yang relatif bertujuan menyindir seseorang atau suatu peristiwa.
Dialog anekdot lucu juga bisa disajikan dalam bentuk komik bergambar yang ‘tidak masuk akal.’ Unsur humor bisa berguna untuk menyamarkan ‘ketajaman’ dari pesan yang ingin disampaikan.
Apa itu Teks Anekdot?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Kosasih pada buku Jenis-jenis Teks Dalam Mata Pembelajaran Bahasa Indonesia (2017) menjelaskan bahwa teks anekdot adalah cerita yang mengandung humor serta kritik. Tidak hanya menyajikan cerita lucu dan humor, di dalamnya juga terdapat pesan yang bisa dijadikan pelajaran oleh masyarakat (pembaca).
Kemudian Pardiyono melalui bukunya yang berjudul Pasti Bisa! Teaching Genre Based Writing (2007) mendefinisikan teks anekdot sebagai teks atau cerita yang membahas tentang kejadian lucu atau konyol pada masa lalu dengan tujuan untuk mengajak pembaca berbagi emosi.
Lebih lanjut, Darmansyah pada bukunya yang berjudul Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor (2010) menerangkan teks anekdot sebagai cerita singkat yang mengandung humor. Tulisan ini bisa menyertakan hal kontradiksi, tidak masuk akan, dan ‘nakal.’
Sementara Gerot dan Wignell (dalam Wachidah: 2004) menjelaskan bahwa pada teks anekdot terdapat lima struktur. Di antaranya yaitu abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut penjelasannya:
Struktur Teks Anekdot
1. Abstrak
Berisi pendahuluan yang berguna membuka teks anekdot.
2. Orientasi
Pada bagian ini, menceritakan awal kejadian atau bagaimana peristiwa bisa terjadi.
3. Krisis
Krisis berisi konflik dari teks anekdot.
4. Reaksi
Bagian ini memuat reaksi tokoh atau karakter di dalam teks dialog.
5. Koda
Koda berisi penutup yang menyertakan kritik dan atau amanat.
Tak hanya itu, kali ini kami juga akan menyertakan dialog anekdot lucu yang bisa dijadikan referensi penulisan. Anda juga bisa membaca jenis tulisan naratif ini dalam bentuk komik bergambar.
Dialog Anekdot Lucu
1. Pak Gendut dan Penelepon
Suatu hari, Pak gendut yang tengah beristirahat mendapatkan telepon dari temannya yang ada di luar negeri.
“Halo Bos, sedang dimana sekarang?” ujar si penelepon Pak Gendut itu.
“Ini bung, saya sedang istirahat di Lapas Suka Saya. Eh, maksudnya Hotel Sukasukasaya. Biasalah gara-gara ketahuan nilep duit negara. Tapi, tenang. Nanti juga saya bisa ke negara tempat Bung tinggal sekarang. Soalnya, di saku saya masih ada duit buat menyuap sipir, sehingga saya bisa bebas dari langsung ke tempat saudara. Pokoknya tunggu sajalah saya ke sana.
“Oke Bos, saya tunggu kedatangan Anda Kemari.”
Pak gendut pun lalu melanjutkan tidur siangnya di kasur empuk lapas Sukasukasaya.
2. Menjaga Sungai
Pulang sekolah, zaki dan fahri sengaja melewati rute yang tidak biasa. Mereka melewati jembatan sungai yang dahulu terkenal bersih dan jernih.
“Apakah kamu mencium aroma busuk?” Tanya Zaki. Fahri celinguk ke kanan ke kiri. Matanya menelisik jauh di depan sana. Fahri pun berhenti di atas jembatan dan berkata.
“Lihatlah di sana, bukankah itu sekumpulan ikan mati?”
“Waaaa! Iya, banyak ikan mati.”
Memang lima tahun terakhir, di bagian atas sungai banyak dibangun pabrik dan industri tekstil. Ternyata, limbah yang dihasilkan tidak diolah terlebih dahulu. Melainkan langsung dibuang ke sungai, sehingga menimbulkan pencemaran air.
Padahal, air sebagai sumber kehidupan. Tidak hanya untuk para ikan, tetapi juga manusia. Bagaimana jika limbah sungai dimanfaatkan petani untuk pengairan sawah? Itu berarti area persawahan yang notabenenya menghasilkan makanan, akan mengalami kontaminasi juga?
Dialog Anekdot Lucu
3. Sini, Pinjam!
Polisi : “Priit! Berhenti. Ibu saya tilang.”
Emak : “Lah, salah saya apa, Pak Polisi?”
Polisi : “Kenapa Ibu tidak menggunakan helm waktu naik motor?”
Emak : “Elah, pak! Kalau bapak punya helm, sini pinjamin saya, ngga usah ribet. Sekalian sama SIM dan STNK-nya.”
Polisi : (Memukulkan kepala ke aspal)
4. Lebih Pintar
Poniman diberhentikan polisi di jalan karena kaca spionnya hanya sebelah.
Poniman : Tolong, pak Polisi. Kita damai saja, ya! Bagaimana kalau saya belikan rokok di warung sana?
Polisi : Ya, sudah. Sana, cepat!
Poniman : (Pergi ke warung rokok)
Pak, beli rokok 2 bungkus. Nanti pak polisi itu yang bayar.
Penjual : Ah, yang bener?
Poniman : Beneran. Ni, saya panggilin.
(Melambai dan berteriak ke polisi.) Pak polisi! Yang ini, kan?
Polisi : (Mengangkat jempol) Ya.
Poniman : (Membawa rokok ke polisi.) Nih, pak. Sebungkus rokok spesial buat pak polisi yang gagah.
Polisi : Bisa aja, kamu. Sudah, pergi sana cepat!
Penjual : (Menghadap polisi setelah Poniman pergi) Pak, rokok yang tadi belum dibayar. Katanya bapak yang mau bayar.
Polisi : Hah!? Sialan, gue dikerjain! Yaudah, berapa jadinya?
Penjual : Dua bungkus, jadinya 30 ribu, Pak.
Polisi : Apa!? Asemm!
Dialog Anekdot Lucu
5. Bukti
Iwan dari Indonesia berpartisipasi dalam penelitian arkeologis gabungan 3 negara: China, Amerika Serikat, dan Indonesia. Penelitian ini akan mencari teknologi apa yang digunakan tiap negara sejak zaman dahulu.
Ketika penggalian dilakukan di negara AS, di kedalaman 3 km, ditemukan lempengan tembaga. Orang AS berkata, “Ini adalah bukti bahwa negara kami adalah penemu telepon.”
Ketika penggalian dilakukan di negara China, di kedalaman 6 km, ditemukan lempengan besi. Orang China berkata, “Ini adalah bukti bahwa negara kami adalah penemu mesiu.”
Ketika penggalian dilakukan di Indonesia, di kedalaman 6 km, tidak ditemukan lempeng apapun. Begitu juga sampai kedalaman 7, 8, hingga 9 km. Iwan berkata, “Ini adalah bukti bahwa negara kami telah menemukan wifi sejak dulu kala.”
6. Kebetulan
Mukiyo sedang naik kendaraan melewati sebuah lapangan. Alangkah herannya ia ketika melihat seorang ibu sedang memakan rumput di lapangan. Ia langsung turun menghampiri ibu tersebut.
Mukiyo : Maaf, Ibu. Boleh saya tanya, kenapa ibu memakan rumput?
Ibu : Oh, begini, Pak. Saya sangat lapar, sudah 3 hari ini belum dapat makanan
Mukiyo : Kalau begitu, Ibu ke rumah saya.
Ibu : Wah, terimakasih sekali, Pak. Apa boleh saya mengajak 3 anak saya? Mereka juga belum makan sama sekali hari ini.
Mukiyo : Oh, nggak apa-apa, Bu. Sekalian saja diajak anaknya.
Ibu : Alhamdulillah. Kalau boleh tahu, kenapa bapak mau-maunya mengajak orang miskin seperti kami ke rumah Bapak?
Mukiyo : Iya, Bu. Kebetulan rumput di rumah saya sudah panjang-panjang.
Ibu : (merapal ilmu santet)
Dialog Anekdot Lucu
7. Siapa yang Suruh?
Undang-Undang KPK telah disahkan oleh DPR dan tinggal disetujui oleh pemerintah. Semua elemen mahasiswa mengadakan demo akbar di seluruh kota di Indonesia. Mereka menuntut pembatalan UU tersebut karena dinilai melemahkan KPK.
Temon dan Timin adalah 2 sahabat yang juga ikut berdemo.
“Nggak beres ini anggota DPR. Udah kerjaannya tidur melulu, sekalinya bangun, bikin UU yang nggak prioritas dan merugikan,” ujar Temon.
“Iya, nih. Lagian, siapa sih yang nyuruh DPR kerja. Udah bagus mereka tidur aja dah, daripada kerja malah bikin orang lain susah,” balas Timin.
Kedua sahabat itu lalu tertawa bersama.
8. Balik Lagi
Dokter Aman baru saja menjenguk pasien bernama Bayu. Bayu terkena serangan jantung tiba-tiba. Untung ia dapat segera dibawa ke rumah sakit dan diberikan penanganan secara cepat dan tepat.
Dr. Aman : Selamat, ya. Anda sudah diperbolehkan, pulang. Hati-hati, hindari faktor yang menyebabkan serangan jantungnya kambuh.
Bayu : Siap, dok. Terima kasih atas perawatannya.
Beberapa saat kemudian, perawat datang dengan mendorong Bayu yang sedang pingsan.
Dr. Aman : Lho, ini pasien yang tadi, bukan? Bukannya baru saja sembuh dan diperbolehkan pulang?
Perawat : Iya, Dok. Tapi dia kena serangan jantung lagi setelah lihat bon tagihannya.
Dr. Aman : Waduh, memangnya nggak punya BPJS? BPJS kan bisa buat cover penyakit jantung?
Perawat : Ada, dok. Tapi kata istrinya BPJS nya udah nunggak lama akibat nggak kuat bayar karena iurannya naik 100%.
Dr. Aman : (Geleng-geleng kepala) Oalaa.. nasib orang miskin ya..
Dialog Anekdot Lucu
9. Pelengkap
Toni sudah dikenal sebagai mahasiswa yang tidak tertarik dengan belajar, tapi mau aman. Hampir dalam setiap tugas kelompok, ia hanya berperan sebagai pemandu sorak.
Suatu hari, Eca sang mahasiswi teladan, dikelompokkan dengan Toni. Eca pun protes mentah-mentah kepada dosennya.
“Pak dosen nggak tahu sih, di kelompok ini ada benalu cuma ngeramaiin aja, nggak ikut mikir, dan nggak mau kerja.”
Toni pun memerah di pojokan.
10. Kredit
Domon baru saja sampai ke rumah dari sekolah. Ia sedang makan siang ketika tiba-tiba terdengar ketukan dan salam dari arah pintu. Tiba-tiba, ibunya menarik Domon dan berkata, “Nak, kamu buka pintu dan bilang ke om-om yang di depan kalau mama lagi nggak ada.”
“Memangnya itu siapa, Ma?” tanya Domon.
“Biasa, tukang kredit keliling. Jangan lupa bilang mama lagi nggak ada, ya. Mama mau ngumpet di kamar dulu,” pesan mama Domon sambil masuk kamar tidur.
Domon pun membuka pintu rumah.
“Dek, mamanya ada?” tanya tukang kredit itu.
“Om tukang kredit ya? Kata mama, mama lagi nggak ada. Mama mau ngumpet di kamar dulu,” jawab Domon, polos.
“Hoo.. yaudah, bilang mamamu ya, anak kecil jangan diajari bohong. Nanti nyesel sendiri jadi orang tua,” kata tukang kredit dengan suara agak keras.
Itulah kumpulan dialog anekdot lucu yang bisa dijadikan bacaan dan diserap pelajarannya. Meski mengandung humor, tulisan narasi ini biasa dibuat untuk menyindir atau menyampaikan pesan dengan cara yang lebih ringan atau menggunakan sudut pandang tertentu.
Sumber: Deepublish, Guru Pendidikan