Rantai Makanan Detritus, Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Pexels
Rantai Makanan Detritus
Editor: Agung
16/11/2023, 13.40 WIB

Rantai makanan detritus merupakan rantai makanan yang memiliki peran dalam daur ulang. Daur ulang tersebut dilakukan terhadap materi organik yang sudah lama mati atau sisa organisme.

Rantai makanan menjadi siklus yang alami dan menyeimbangkan ekosistem. Oleh sebab itulah, setiap organisme memiliki peran penting.

Rantai makanan tersebut dikenal pula sebagai rantai makanan dekomposer atau saprofit. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak uraian berikut.

Pengertian Rantai Makanan Detritus

Rantai Makanan Detritus (Pexels) 

Melansir Encyclopedia Britannica, detritus merupakan materi yang terdiri dari daun dan bagian tanaman lain, sisa hewan, limbah, benda organik yang jatuh ke tanah atau air. Rantai makanan ini disebut detritus karena tergantung pada eksistensi detritus tersebut.

Rantai makanan ini tidak dimulai dengan produsen, tetapi detritivor. Detritivor merupakan organisme heterotrof yang memperoleh energi dari sisa makhluk hidup tersebut.

Manfaat Rantai Makanan Detritus

Rantai Makanan Detritus (Pexels) 

Detritus memiliki peran penting dalam ekosistem dan berkontribusi pada berbagai fungsi ekologis. Berikut adalah beberapa fungsi utama detritus dalam suatu ekosistem:

1. Menguraikan Organisme

Detritus berperan sebagai sumber makanan bagi organisme pengurai seperti bakteri, jamur, dan serangga. Organisme ini membantu mendekomposisi bahan-bahan organik menjadi senyawa yang lebih sederhana dan kembali ke tanah.

2. Recycling Nutrien

Detritus membantu dalam siklus nutrien dengan mengembalikan unsur-unsur penting seperti nitrogen, fosfor, dan karbon ke dalam ekosistem. Proses dekomposisi detritus membantu menghasilkan senyawa-senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan dan digunakan kembali dalam rantai makanan.

3. Membersihkan Lingkungan Sekitar

Organisme detritivor, seperti rayap, serangga pengurai, dan cacing tanah, membantu membersihkan lingkungan dari bahan-bahan organik yang sudah mati. Hal ini mencegah penumpukan bahan-bahan tersebut yang dapat menjadi tempat hidup bagi patogen dan hama.

4. Pembentukan Humus untuk Tanah

Detritus yang terdekomposisi berkontribusi pada pembentukan humus, lapisan tanah yang kaya akan bahan organik. Humus meningkatkan struktur tanah dan ketersediaan nutrisi bagi tumbuhan.

5. Menyediakan Habitat Bagi Berbagai Organisme

Detritus juga berfungsi sebagai habitat bagi berbagai organisme mikroba dan makroba. Beberapa hewan, seperti serangga detritivor dan cacing tanah, hidup di atau dekat dengan detritus.

6. Mengurangi Limbah Organik

Detritus membantu mengurangi limbah organik dengan mendekomposisi sisa-sisa organisme yang sudah mati. Proses ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah penumpukan limbah yang dapat merusak lingkungan.

7. Penyimpanan Karbon

Proses dekomposisi detritus dapat menyimpan karbon dalam bentuk organik, seperti humus. Proses ini membantu mengurangi jumlah karbon di atmosfer dan berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.

8. Dukungan Keanekaragaman Hayati

Detritus menyediakan sumber makanan bagi berbagai organisme, termasuk detritivor, yang merupakan bagian penting dari jaringan makanan dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Itulah fungsi dan manfaat rantai makanan detritus. Melalui fungsi-fungsi ini, detritus membantu menjaga kelangsungan hidup dan kesehatan ekosistem. Tak hanya itu, detritus juga mendukung produktivitas dan keberlanjutan lingkungan hidup.

Contoh Rantai Makanan Detritus

Rantai Makanan Detritus (Pexels) 

Setelah mengetahui makna atau pengertian rantai makanan detritus, menarik mengetahui contoh konkritnya. Berikut ini contoh rantai makanan tersebut dan tanda '→' artinya adalah 'dimakan oleh' hewan atau organisme setelahnya:

  1. Bangkai hewan → Lalat → Burung pemakan lalat → Musang → Harimau
  2. Daun jatuh → Cacing → Katak → Ular → Burung
  3. Daun mati → Rayap → Ular tanah → Burung pemakan ular → Burung pemangsa tingkat atas
  4. Daun mati di danau → Udang air → Burung pemakan udang → Ular air → Buaya
  5. Daun mati di dasar hutan → Kecoa → Burung pemakan kecoa → Ular → Harimau
  6. Kayu lapuk → Kumbang pengurai kayu → Burung pemakan serangga → Ular pemangsa burung → Burung elang
  7. Kertas yang sudah terurai → Bakteri pengurai kertas → Serangga pengurai kertas → Burung pemakan serangga → Ular → Harimau
  8. Kotoran burung → Serangga pengurai kotoran burung → Kadal → Burung pemakan kadal → Ular → Harimau
  9. Kotoran hewan liar → Serangga pengurai kotoran → Burung → Ular → Harimau
  10. Kotoran manusia di alam liar → Bakteri pengurai kotoran → Serangga pengurai → Burung → Ular → Harimau
  11. Rumput laut mati → Cacing → Ikan kecil → Ikan besar → Hiu
  12. Rumput laut mati di dasar laut → Bakteri laut pengurai → Kepiting → Ikan kecil → Ikan besar
  13. Rumput laut mati di pantai → Keong pengurai → Burung pemakan keong → Ikan kecil → Ikan besar
  14. Rumput mati → Kumbang → Burung penyapu → Musang → Harimau
  15. Serbuk bunga mati → Lebah pengurai → Burung pemakan lebah → Kucing → Singa
  16. Sisa-sisa hewan laut mati di pantai → Serangga pengurai → Burung pemakan serangga → Ular → Harimau
  17. Sisa ikan di dasar sungai → Larva → Katak air → Ular air → Buaya
  18. Sisa pangan di ladang → Serangga pengurai → Kadal → Burung pemakan kadal → Ular → Harimau
  19. Tumbuhan di sungai → Cacing air → Katak air → Ular air → Buaya
  20. Kayu lapuk → Kumbang pembusuk kayu → Burung pemakan kumbang → Ular → Harimau

Demikian penjelasan mengenai pengertian rantai makanan detritus, manfaat, serta contohnya. Berikutnya dapat diketahui secara singkat bahwa rantai makanan detritus merupakan rantai makanan yang berawal dari detrivor. Perannya sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem.