Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, hoaks adalah informasi bohong. Hoaks dapat tersebar dengan mudah di era globalisasi karena adanya media sosial.
Setiap orang dapat dengan mudah menerima hoaks dan mempercayainya. Informasi yang salah dan keliru tersebut akan menyesatkan para pembacanya karena membuat para pembaca percaya.
Sebagai pengguna media sosial, setiap orang perlu mengetahui berbagai informasi yang diterimanya adalah hoaks atau tidak. Berkaitan dengan itu, simak pengertian, ciri-ciri, dan cara mengecek hoaks sebagai berikut.
Pengertian Hoaks Secara Rinci
Hoaks, atau yang sering disebut sebagai berita palsu atau disinformasi, mengacu pada informasi atau laporan berita yang secara sengaja dibuat atau disebarluaskan. Tujuannya yakni menyesatkan atau memanipulasi pembaca.
Jenis informasi yang termasuk dalam kategori hoaks dapat berupa teks, gambar, audio, atau video. Penyebarannya dapat melalui berbagai saluran, seperti media sosial, situs web, atau pesan berantai.
Penyebaran hoaks memiliki berbagai tujuan selain menyesatkan dan memanipulasi. Tujuan lainnya itu adalah mulai dari menciptakan kepanikan, mengubah opini publik, hingga menciptakan ketegangan sosial atau merugikan pihak tertentu.
Hoaks diciptakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menggiring opini dan paham masyarakat sehingga tersesat. Hoaks sering kali menggunakan judul yang menarik perhatian atau membangkitkan emosi, dan seringkali tidak didukung oleh fakta yang sahih.
Dalam era informasi digital yang begitu cepat dan meluas, penting untuk memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memeriksa hoaks. Hal ini sangat krusial agar dapat menjaga keintegritasan informasi yang diterima dan mencegah penyebaran informasi yang tidak benar atau menyesatkan.
Jika tidak segera diatasi, hoaks justru menjadi berita yang terus-menerus tersebar. Hal ini dapat membuat banyak orang salah paham dalam jangka panjang dan lebih sulit diatasi karenanya.
Ciri-Ciri Hoaks
Dalam era digital seperti saat ini, peredaran hoaks atau berita palsu telah mencapai tingkat ancaman yang signifikan. Oleh karena itu, penting untuk memahami ciri-ciri hoaks agar dapat melakukan pendekatan yang kritis terhadap informasi yang diterima. Berikut adalah beberapa indikator yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi hoaks:
1. Sumber Tidak Jelas
Salah satu ciri utama hoaks adalah berasal dari sumber yang tidak jelas atau anonim. Keberadaan informasi yang sulit diverifikasi dan tidak didukung oleh kredibilitas yang jelas dapat menjadi tanda bahwa informasi tersebut mungkin merupakan hoaks.
2. Judul Sensasional dan Provokatif
Hoaks sering kali memanfaatkan judul yang dirancang untuk menciptakan sensasi dan provokasi guna menarik perhatian pembaca. Jika judulnya terlalu dramatis atau mengandung unsur emosional yang tinggi, hal ini seharusnya memicu kecurigaan akan keabsahan informasi.
3. Tidak Ada Sumber Lain yang Menyertainya
Hoaks cenderung tidak menyertakan sumber tambahan atau referensi yang dapat diverifikasi. Sebaliknya, informasi yang benar umumnya disertai dengan kutipan, data, atau referensi yang dapat diakses untuk memvalidasi keasliannya.
Cara Mengidetifikasi Hoaks
Setelah memahami esensi hoaks beserta tanda-tandanya, penting untuk mengetahui metode-metode efektif dalam melakukan pengecekan informasi untuk menghindari terjebak pada kepercayaan yang salah terhadap suatu berita. Berikut adalah langkah-langkah praktis dalam melakukan verifikasi terhadap keabsahan suatu informasi:
1. Periksa Kembali Kredibilitas Sumber
Langkah pertama yang dapat diambil adalah melakukan penelusuran untuk memeriksa sejauh mana kredibilitas sumber informasi. Informasi yang berasal dari sumber-sumber terpercaya, seperti media resmi, situs berita terkemuka, atau publikasi akademis, lebih cenderung memberikan informasi yang dapat diandalkan.
2. Gunakan Layanan Pemeriksa Fakta
Memanfaatkan situs web atau layanan pemeriksaan fakta dapat menjadi cara efektif untuk memverifikasi keabsahan informasi. Beberapa organisasi independen menyediakan layanan ini untuk membantu mengidentifikasi hoaks dan memastikan kebenaran informasi yang disajikan.
3. Analisis Informasi Lebih Detail
Selalu perhatikan setiap detail dalam informasi yang diberikan. Hoaks sering kali mengandung inkonsistensi atau tidak konsisten dengan fakta yang telah diketahui sebelumnya. Mengidentifikasi inkonsistensi ini dapat menjadi tanda kuat adanya hoaks.
4. Cek Tanggal Publikasi
Pastikan untuk memeriksa tanggal publikasi informasi. Terkadang, hoaks dapat diedit ulang atau disebarkan kembali, menciptakan kesan bahwa informasi tersebut adalah hal baru, padahal sebenarnya tidak akurat. Memahami konteks waktu publikasi dapat membantu menghindari penyebaran informasi yang tidak benar.
5. Konfirmasi dari Berbagai Sumber
Gunakan setidaknya dua sumber yang berbeda untuk memverifikasi informasi yang diterima. Jika informasi hanya berasal dari satu sumber, pertimbangkan untuk mencari informasi dari sumber-sumber lain sebagai langkah penting dalam memastikan kebenaran suatu informasi.
Itulah penjelasan mengenai pengertian hoaks, ciri, dan cara mengidentifikasinya. Dalam dunia yang penuh dengan informasi digital, menjadi kritis terhadap informasi yang diterima adalah suatu keharusan.
Memahami ciri-ciri hoaks dan memiliki keterampilan untuk memverifikasi keabsahan informasi adalah langkah-langkah penting untuk melindungi diri sendiri dan masyarakat dari dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh penyebaran informasi palsu. Cara tersebut dapat menciptakan lingkungan informasi yang lebih aman dan dapat dipercaya.