Tanggal 3 Desember diperingati oleh masyarakat global sebagai peringatan Hari Disabilitas Internasional. Tujuannya, untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang dihadapi oleh penyandang disabilitas, serta mempromosikan hak-hak mereka dalam semua aspek kehidupan.
Peringatan ini menjadi momentum untuk merenungkan tantangan yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas, dan mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama berusaha menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
Hari Disabilitas Internasional terus berfungsi sebagai panggung global untuk mempromosikan kesetaraan, inklusi, dan hak asasi manusia bagi penyandang disabilitas.
Bagaimana awal mula peringatan internasional ini muncul, serta apa signifikansi dari peringatan hari untuk penyandang disabilitas ini? Simak ulasan singkat berikut ini.
Sejarah Hari Disabilitas Internasional
Sejarah peringatan hari internasional untuk penyandang disabilitas, dimulai dengan pengakuan pentingnya memperhatikan isu-isu yang dihadapi oleh penyandang disabilitas di seluruh dunia.
Awal mula Hari Disabilitas Internasional dimulai pada dekade 1980-an, saat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan dekade untuk penyandang disabilitas, yang dimulai dari 1983 dan berakhir pada 1992.
Tujuan dekade ini, adalah untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan konkret untuk meningkatkan kondisi hidup dan hak penyandang disabilitas. Selama periode ini, berbagai kegiatan dan kampanye dilaksanakan di tingkat internasional untuk meningkatkan kesadaran, serta mempromosikan hak-hak penyandang disabilitas.
Di penghujung dekade tersebut, Majelis Umum PBB menetapkan Resolusi 47/3, yang kemudian menetapkan 3 Desember sebagai Hari Disabilitas Internasional.
Sejak itu, momentum dan fokus pada isu-isu disabilitas terus berkembang dalam upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif. Ini termasuk lahirnya Konvensi Hak Penyandang Disabilitas atau Convention on the Rights of Persons with Disabilities (CRPD), yakni perjanjian internasional yang menguraikan hak-hak dasar penyandang disabilitas dan mendorong inklusi mereka dalam berbagai aspek kehidupan.
Sebagai perwujuduan konkrit dari Hari Disabilitas Internasional, konvensi ini ditetapkan oleh PBB pada 13 Desember 2006 dan mulai berlaku pada 3 Mei 2008. Sejak itu, banyak negara telah meratifikasi konvensi ini, termasuk di dalamnya Indonesia.
Konvensi ini didasarkan pada pendekatan berbasis hak, menekankan bahwa penyandang disabilitas bukanlah objek belas kasihan, tetapi memiliki hak untuk menentukan hidup mereka sendiri, dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Negara-negara yang meratifikasi konvensi ini, wajib mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Ini mencakup pembentukan kebijakan, penghapusan diskriminasi, dan peningkatan aksesibilitas.
Signifikansi Hari Disabilitas Internasional
Peringatan hari internasional untuk penyandang disabilitas memiliki banyak signifikansi penting, baik secara simbolis maupun praktis.
Berikut ini beberapa aspek signifikansi dari peringatan Hari Disabilitas Internasional.
1. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Hari Disabilitas Internasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu yang dihadapi oleh penyandang disabilitas. Ini mencakup peningkatan pemahaman tentang tantangan fisik dan sosial yang dihadapi, serta upaya untuk mengurangi stigmatisasi dan diskriminasi.
2. Mendorong Inklusi
Peringatan Hari Disabilitas Internasional menjadi panggung untuk mendorong inklusi penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial. Ini mempromosikan pandangan bahwa setiap individu memiliki hak untuk berpartisipasi sepenuhnya dalam masyarakat.
3. Pengingat Hak Asasi Manusia
Hari Disabilitas Internasional menegaskan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak asasi manusia yang sama dengan orang lain. Ini mencakup hak atas pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan partisipasi penuh dalam kehidupan masyarakat.
4. Mendorong Perubahan Kebijakan
Peringatan Hari Disabilitas Internasional dapat mendorong pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya untuk mengubah atau meningkatkan kebijakan yang mendukung penyandang disabilitas. Ini termasuk upaya untuk meningkatkan aksesibilitas fisik, kebijakan pendidikan inklusif, dan peluang pekerjaan yang setara.
5. Merayakan Prestasi Penyandang Disabilitas
Peringatan Hari Disabilitas Internasional juga memberikan kesempatan untuk merayakan prestasi dan kontribusi penyandang disabilitas dalam berbagai bidang kehidupan. Ini membantu mengubah persepsi masyarakat tentang kemampuan penyandang disabilitas dan memberikan inspirasi kepada orang lain.
6. Mendorong Kolaborasi Global
Hari Disabilitas Internasional menjadi momen untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama global dalam mendukung hak-hak penyandang disabilitas. Ini menciptakan kesempatan untuk berbagi pengalaman, kebijakan terbaik, dan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas di seluruh dunia.
Peringatan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan memobilisasi dukungan terhadap martabat, hak, dan kesejahteraan penyandang disabilitas. Hal ini menjadi pengingat akan upaya berkelanjutan yang diperlukan untuk menciptakan masyarakat inklusif, dan memastikan bahwa penyandang disabilitas dapat berpartisipasi penuh dalam semua aspek kehidupan.
Dengan memperingati Hari Disabilitas Internasional, kita dapat bersama-sama berkomitmen untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, menghormati hak-hak setiap individu, dan mengurangi disparitas yang mungkin dihadapi oleh penyandang disabilitas