Ketika anak sedang dalam masa pertumbuhan, anak memerlukan berbagai nutrisi yang diperlukan demi mendukung hal tersebut. Nutrisi tersebut bisa diperoleh dari makanan yang dikonsumsi si kecil.
Namun dalam prakteknya, ada saat dimana anak sedang susah makan. Hal ini sebenarnya merupakan fase normal yang akan dilalui setiap anak. Meskipun demikian, hal ini akan tetap membuat banyak orang tua merasa khawatir mengigat nutrisi yang didapatkan si Kecil menjadi tidak optimal.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, penting bagi Anda untuk mengenali penyebab anak susah makan. Dengan demikian, Anda bisa menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut.
Lantas, apa saja penyebab anak menjadi susah makan? Berikut di bawah ini ulasannya.
Penyebab Anak Susah Makan
Berikut ini sejumlah penyebab anak susah makan yang perlu Anda ketahui.
1. Picky Eater atau Memilih Makanan
Salah satu penyebab umum anak susah makan yaitu bisa jadi karena anak memang suka pilih-pilih makanan atau picky eater. Hal ini sendiri biasa terjadi ketika sudah mengenal rasa atau tekstur makanan yang dimakannya.
Bahkan, ia akan menolak segala makanan yang dilihatnya sudah berbeda dari yang ia sukai. Hal ini mungkin bisa terjadi sementara waktu. Meskipun demkian, akan ada saatnya ia mulai penasaran dengan jenis makanan lain.
2. Porsi Makan yang Tidak Sesuai
Masalah porsi makanan juga dapat membuat si Kecil menjadi tidak ingin makan. Ketika anak hanya ingin makan satu kali dalam satu hari, sebenarnya itu masih menjadi hal yang wajar.
Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan anak sebenarnya hanya membutuhkan sedikit makanan saja karena kapasitas perutnya belum terlalu besar. Oleh karena itu, Anda dapat mulai sesuaikan porsi makan si Kecil dan biarkan dia makan sekenyangnya.
3. Lambatnya Pertumbuhan
Perubahan pertumbuhan juga bisa menyebabkan anak susah makan. Selama tahun pertama, anak-anak tumbuh dengan cepat. Tapi, setelah itu pertumbuhan anak akan melambat, ia mungkin bisa makan lebih sedikit.
Pada usia ini, penurunan masih terbilang normal. Anak sedang dalam fase 'negativistik' yang merupakan fase yang normal di mana anak usia 18 bulan hingga 3 tahun belajar untuk menolak dan egonya mulai tumbuh.
4. Sedang Sakit
Sebuah penyakit dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan yang signifikan pada anak. Jika seorang anak menderita sakit tenggorokan, sakit perut, diare, sakit kepala, demam atau gejala lainnya, biasanya ia akan kehilangan nafsu makan dan makan lebih sedikit daripada biasanya. Meskipun demikian, biasanya anak akan pulih nafsu makannya saat kesehatannya sudah membaik.
5. Pemberian Camilan saat Waktu Makan
Anda pastinya akan merasa jengkel jika Anda sudah menyiapkan makanan namun si Kecil malah menolaknya. Untuk mengatasi hal tersebut, sebagian orang tua mencoba alternatif lain dengan memberi anak camilan terlebih dahulu.
Namun faktanya, kebiasaan ini justru akan menyebabkan anak menjadi tidak mau makan. Hal ini dikarenakan anak bisa saja sudah merasa kenyang terlebih dahulu dan akan menolak makanan yang sudah Ibu siapkan.
6. Suasana Makan Tidak Mendukung
Masalah si Kecil tidak mau makan juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, jika sudah waktunya makan, Anda sebaiknya mempersiapkan suasana makan yang nyaman, mulai dari persiapkan kursi makan, ruangan yang tenang, dan tidak ada gangguan lainnya seperti menonton TV, gadget atau mainan.
Hal ini dikarenakan ketika sudah waktu makan, anak harus fokus dengan makanannya. Memberikan makan sambil menonton atau bermain akan berdampak buruk pada perkembangan kebiasaan makan secara normal pada anak.
Cara Mengatasi Anak Susah Makan
Setelah mengetahui berbagai penyebab anak susah makan, Anda bisa mulai menerapkan berbagai cara untuk membantu mengembalikan nafsu makan si kecil.
Berikut ini beberapa cara mengatasi anak susah makan yang bisa Anda lakukan.
1. Berikan Makanan dalam Porsi Kecil tapi Sering
Saat memberikan makan kepada anak, banyak orang tua yang masih suka memberikannya dalam porsi besar, terutama saat si kecil sedang susah makan. Hal ini tentunya membuat anak hanya bisa makan dalam porsi sedikit.
Daripada harus menyajikan makanan dalam porsi besar tapi tidak habis, cobalah berikan porsi makan yang tidak berlebihan tapi cukup sering.
Beri jarak antar setiap waktu makan. Dengan demikian, si Kecil akan lebih merasakan kapan lapar dan kapan kenyang serta porsi makannya lebih pas saat waktu makan tiba.
2. Buat Jadwal atau Waktu Makan Teratur
Cara berikutnya adalah dengan membuat jadwal atau waktu makan teratur bagi si Kecil. Cara ini juga bagus untuk mengajarkan anak tentang rutinitas sehari-hari. Dengan demikian, anak jadi tahu kapan waktunya untuk makan, tidur, bermain, dan lainnya.
Sebisa mungkin, buatlah jadwal makan pada jam-jam ia akan merasa lapar. Insting keibuan pasti akan membantu Anda untuk mengetahuinya. Misalnya, biasakan anak untuk makan tiga kali makanan utama dan dua kali makanan selingan (camilan sehat) di antara waktu makan utamanya.
Pastikan Anda memberi anak makan sesuai jadwal. Pasalnya, jika anak terlalu lelah berkegiatan, mungkin ia akan menolak makan dan memilih untuk tidur. Alhasil, anak bisa jadi susah makan. Anda sebaiknya berikan makanan kecil atau susu sebelum anak tidur siang.
3. Sajikan Makanan dengan Tampilan yang Menarik dan Bervariasi
Menyiasati sajian makanan juga bisa menjadi cara yang ampuh untuk mengatasi anak yang susah makan. Caranya yaitu coba berikan anak sepiring makanan dengan tampilan yang menarik. Misalnya menyajikan nasi berbentuk wajah, kemudian menggunakan sayur dan lauk sebagai pemanisnya.
Berkreasilah dengan cara Anda sendiri untuk menemukan tampilan yang menarik di piring si Kecil. Cara ini juga bisa diterapkan saat anak sedang sakit dan tidak mau makan sama sekali.
Tidak hanya menarik, Anda juga sebaiknya memberikan si kecil berbagai variasi makanan. Hal ini juga bisa menjadi kesempatan bagi si kecil untuk mencoba rasa makanan lain yang baru.
Semakin banyak variasi makanan yang dimakan anak, tentunya nutrisi yang dibutuhkan anak juga akan semakin lengkap.
Namun, jangan pernah menjanjikan makanan manis untuk anak sebagai hadiah. Hal ini akan membuat ketertarikan anak dengan makanan lain selain makanan manis berkurang.
4. Ciptakan Suasana Positif di Meja Makan
Cara terakhir yaitu menciptakan suasana positif dan gembira di meja makan. Cobalah untuk menjadikan waktu makan sebagai pengalaman yang menyenangkan dan positif.
Bagi beberapa anak, waktu makan bisa membuat stres dan kewalahan, terutama ketika mereka tidak mengetahui makanan yang akan masuk ke dalam mulutnya.
Oleh karena itu, luangkan waktu ini untuk terhubung dan berbicara dengan anak tentang makanan yang akan ia makan. Ini akan membantu Si Kecil merasa lebih rileks dan tenang sehingga nantinya waktu makan akan akan menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan.
Ingatlah untuk mematikan semua alat elektronik agar Anda dapat melakukan kontak mata satu sama lain dan fokus pada percakapan sebagai ibu dan anak.
Itulah informasi penyebab anak susah makan serta cara mengatasinya yang bisa dilakukan. Memberi makan anak memang bukanlah hal yang mudah. Namun sebagai orang tua yang baik, Anda tetap perlu mengusahakan si kecil makan dengan benar agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi.