Contoh perilaku konsumen merujuk pada keputusan dan tindakan yang diambil individu atau kelompok dalam memilih, membeli, menggunakan dan membuang barang serta jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen adalah studi yang bertujuan untuk memahami bagaimana individu atau kelompok membuat pilihan, membeli, menggunakan dan menghabiskan barang atau jasa. Pemahaman terhadap perilaku konsumen menjadi elemen penting dalam merancang strategi pemasaran.
Menurut Engel, dkk seperti yang dikutip dari buku ajar "Perilaku Konsumen" karya Friska Artaria Sitanggang dan Prayetno Agustinus Sitanggang, perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang memicu tindakan konsumen dalam mendapatkan, mengonsumsi dan menghabiskan nilai guna produk atau jasa.
Contoh Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana keputusan pembelian dibuat. Karena itu, pemahaman yang mendalam terhadap keragaman dan kesamaan perilaku konsumen menjadi kunci bagi pemasar. Tujuannya agar pemasar berhasil memasarkan produknya. Berikut contoh perilaku konsumen:
1. Melakukan identifikasi masalah untuk mengetahui keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan.
2. Mengumpulkan informasi produk atau layanan secara langsung dari penjual, dealer, produsen atau toko terdekat.
3. Mencari informasi terkait produk melalui berbagai media massa seperti website, sosial media, iklan majalah dan sebagainya.
4. Mengumpulkan informasi produk dari kerabat atau orang terdekat yang memiliki pengalaman menggunakan barang atau jasa serupa.
5. Contoh perilaku konsumen berikutnya mengevaluasi dan melakukan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya.
6. Membandingkan harga dan kualitas produk untuk menentukan kesesuaian dengan kebutuhan dan kemampuan konsumen.
7. Melakukan pembelian setelah melalui proses pengambilan keputusan.
8. Menggunakan fasilitas pembayaran seperti kartu kredit atau debit.
9. Mengevaluasi produk atau layanan yang telah dibeli.
10. Melakukan pembelian ulang jika konsumen merasa puas dengan produk atau layanan tersebut.
Jenis-jenis Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merujuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk memilih, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan membuang produk atau jasa dengan tujuan memenuhi kebutuhan. Perilaku konsumen terbagi atas beberapa jenis, berikut jenis-jenis perilaku konsumen:
1. Perilaku Konsumen Rasional
Perilaku konsumen rasional menjadi gambaran tentang bagaimana individu atau kelompok secara sadar memproses informasi dan mempertimbangkan secara logis dalam setiap tahap proses konsumsi. Berikut ciri-ciri perilaku konsumen rasional:
• Proses pengambilan keputusan yang melibatkan pertimbangan logis.
• Evaluasi secara cermat terhadap alternatif pembelian.
• Keputusan pembelian yang didasarkan pada informasi yang tersedia.
• Fokus pada kebutuhan dan tujuan konsumen.
2. Perilaku Konsumen Irasional
Perilaku konsumen irasional mencerminkan keputusan pembelian yang dipengaruhi lebih oleh aspek emosional dan impulsif daripada pertimbangan logis. Hal ini mengakibatkan pembelian yang kurang tepat atau tidak memuaskan bagi konsumen. Berikut ciri-ciri perilaku konsumen irasional:
• Produk yang dibeli tidak sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen.
• Produk yang dibeli tidak memberikan nilai atau manfaat yang optimal bagi konsumen.
• Mutu produk yang dibeli cenderung rendah.
• Harga produk yang dibeli tidak sejalan dengan kemampuan ekonomi dan keseimbangan keuangan konsumen.
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Tahapan ini dapat bervariasi bergantung pada jenis produk atau jasa, tingkat keterlibatan konsumen, situasi pembelian dan faktor lainnya. Secara umum, terdapat lima tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian:
1. Pengenalan Masalah
Tahap awal di mana konsumen menyadari perbedaan antara keadaan saat ini dan yang diinginkan, mendorong munculnya kebutuhan atau keinginan. Konsumen mulai mencari informasi tentang produk atau jasa yang dapat memecahkan masalahnya.
2. Pencarian Informasi
Konsumen mencari informasi mengenai produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Informasi dapat berasal dari sumber internal (memori) atau sumber eksternal (lingkungan).
3. Evaluasi Alternatif
Konsumen mengevaluasi berbagai alternatif produk atau jasa berdasarkan kriteria penting seperti harga, kualitas, fitur, merek dan lain-lain. Risiko, biaya dan manfaat yang terkait juga menjadi pertimbangan dalam proses evaluasi.
4. Keputusan Pembelian
Konsumen memilih satu alternatif produk atau jasa yang paling sesuai dengan kebutuhan atau keinginan. Faktor situasional seperti waktu, tempat dan suasana hati dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
5. Perilaku Pasca-Pembelian
Setelah pembelian, konsumen menggunakan, mengevaluasi dan mungkin membuang produk atau jasa. Tahap ini dapat menciptakan kepuasan atau ketidakpuasan konsumen yang dapat tercermin dalam umpan balik, saran, keluhan atau rekomendasi kepada penjual.
Contoh perilaku konsumen di atas menunjukkan kompleksitas dan keragaman faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian. Dalam setiap tahap proses, konsumen dapat dipengaruhi oleh pertimbangan logis, emosional, sosial dan lingkungan.