Jika melihat dari perspektif agama Islam, ferhana bulan merupakan fenomena alam yang membuat seorang muslim dianjurkan melakukan ibadah tertentu. Orang-orang Muslim yang menyadari peristiwa gerhana bulan disarankan untuk melaksanakan salat sunah dan memanjatkan doa.
Berkenaan dengan itu, setiap muslim pun wajib mengetahui tata cara shalat gerhana bulan berjamaah maupun sendiri. Sebagai makhluk Allah SWT, setiap muslim mengangkat wajah, menghadap Allah, dan melaksanakan salat gerhana baik secara berjamaah maupun secara individu dengan baik sesuai dengan anjuran dalam hadis:
"Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda-tanda kekuasaan Allah, maka apabila kalian melihat gerhana, maka berdoalah kepada Allah, lalu shalatlah sehingga hilang dari kalian gelap, dan bersedekahlah." (HR Bukhari-Muslim)
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Sendirian
Menurut pandangan Madzhab Hanafi dan Maliki, melakukan salat sunah gerhana bulan secara individu di rumah diperbolehkan. Berikut adalah niat dan petunjuk pelaksanaan salat gerhana bulan sendiri. Niat yang ada dalam batin saat takbiratul ihram.
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Usalli sunnata al-khusoofi rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT."
Tata cara shalat gerhana bulan yang pertama adalah takbir saat takbiratul ihram, setelah berniat di dalam hati. Kemudian, membaca taawudz dan surat Al-Fatihah. Setelah itu, membaca surat Al-Baqarah atau selama surat tersebut.
Ketika melakukan rukuk, baca tasbih selama membaca 100 ayat dari surat Al-Baqarah. Selanjutnya, melakukan iktidal dengan membaca surat Al-Fatihah, bukan membaca doa iktidal, dan kemudian membaca surat Ali Imran atau selama surat tersebut saat rukuk. Ketika rukuk kembali, membaca tasbih selama membaca 80 ayat dari surat Al-Baqarah.
Kemudian, melakukan iktidal dengan membaca doa iktidal. Saat sujud pertama, membaca tasbih selama rukuk pertama. Setelah itu, duduk di antara dua sujud. Pada sujud kedua, membaca tasbih selama rukuk kedua.
Setelah sujud kedua, duduk istirahat atau sejenak sebelum bangkit untuk melaksanakan rakaat kedua. Berikutnya, bangkit dari duduk dan melaksanakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama seperti rakaat pertama. Perbedaannya, pada rakaat kedua saat berdiri pertama, disarankan membaca surat An-Nisa. Sedangkan saat berdiri kedua, disarankan membaca surat Al-Maidah. Setelah itu, menyampaikan salam, melakukan istighfar, dan berdoa.
Dalam Mazhab Maliki, tidak ada ketentuan jumlah tertentu untuk rakaat dalam shalat sunah gerhana bulan. Shalat ini dapat dilaksanakan dalam bentuk per dua rakaat.
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Berjamaah
Pelaksanaan salat gerhana bulan secara berjamaah tanpa diawali oleh azan dan ikamah. Berikut adalah tata cara pelaksanaan salat gerhana bulan berjamaah beserta bacaan niatnya.
Niat salat gerhana bulan berjamaah yang dibacakan oleh imam dan makmumnya:
صَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Shallī sunnata al-khusūfi rak'ataini imāman/ma'mūman lillahi ta'ālā.
Artinya: "Saya niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."
Pertama, niat dibacakan di dalam hati ketika takbiratul ihram. Mengucapkan takbir saat takbiratul ihram sambil merumuskan niat di dalam batin. Melanjutkan dengan membaca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu, membaca Surat Al-Baqarah atau membaca surat tersebut dengan suara yang jelas.
Selama melakukan rukuk, membaca tasbih selama membaca 100 ayat Surat Al-Baqarah. Pada saat iktidal, tidak dengan membaca doa iktidal, melainkan membaca Surat Al-Fatihah. Setelah itu, membaca Surat Ali Imran. Saat rukuk kembali, membaca tasbih selama membaca 80 ayat Surat Al-Baqarah.
Pada iktidal berikutnya, baca doa iktidal. Selama sujud pertama, membaca tasbih selama rukuk pertama. Setelah itu, duduk di antara dua sujud. Pada sujud kedua, membaca tasbih selama rukuk kedua. Setelah sujud kedua, duduk untuk beristirahat sejenak sebelum bangkit untuk melaksanakan rakaat kedua.
Bangkit dari duduk, kemudian menjalankan rakaat kedua dengan gerakan yang serupa dengan rakaat pertama. Perbedaannya, pada berdiri pertama dan rakaat kedua, disarankan membaca Surat An-Nisa, sedangkan pada berdiri kedua, disarankan membaca Surat Al-Maidah. Setelah itu, menyampaikan salam.
Terakhir, setelah salat, imam atau individu yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah shalat gerhana dengan memberikan nasehat agar jamaah memohon ampunan, semakin mendekatkan diri kepada Allah, bertaubat, bersedekah, dan berbagai hal lainnya.
Demikian penjelasan mengenai tata cara shalat gerhana bulan yang tepat.