Cerita rakyat merupakan salah satu kisah fiktif yang sulit dibuktikan kebenarannya dikarenakan tersebar dari mulut ke mulut dari masyarakat masa lalu hingga pada akhirnya dikenal oleh masyarakat luas.
Di Indonesia, cerita rakyat merupakan warisan budaya berharga dari masa lalu yang mengajarkan tentang nilai-nilai dan kebijaksanaan yang diperoleh oleh leluhur. Selain itu, cerita rakyat juga mencerminkan akar budaya dan identitas suatu masyarakat.
Pada dasarnya, cerita rakyat menjadi ciri khas dari asal usul atau sejarah dari setiap bangsa. Dalam artikel ini, telah dirangkum beberapa cerita rakyat Indonesia pendek dari berbagai daerah yang menarik dibaca. Cerita rakyat ini mengandung banyak pesan moral yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut di bawah ini beberapa contohnya.
Cerita Rakyat Indonesia
Berikut ini tiga cerita rakyat pendek terpopuler dari berbagai daerah di Indonesia yang menarik dibaca karena mengandung banyak pesan moral di dalamnya.
1. Situ Bagendit (Jawa Barat)
Zaman dahulu kala, di sebuah desa di daerah Jawa Barat, hiduplah seorang perempuan kaya yang bernama Nyai Bagendit. Ia terkenal sangat kaya, tetapi juga sangat kikir dan congkak. Nyai Bagendit paling senang menyelenggarakan pesta pesta dan gemar memamerkan harta benda dan perhiasannya kepada warga sekitar.
Namun, ia tidak pernah mau membantu warga sekitar yang sedang kesulitan. Setiap kali warga datang untuk memohon bantuan, Nyai Bagendit akan menolaknya dengan angkuh Warga sangat tidak menyukai perangai Nyai Bagendit. Namun, mereka tidak bisa berbuat apa pun juga
Suatu hari, Nyai Bagendit kembali menyelenggarakan pesta. Ia pun mulai memamerkan kekayaaan dan perhiasannya kepada tamu yang hadir. Tiba-tiba, datanglah pengemis dengan pakaian compang-camping dan kotor.
"Nyai, tolonglah beri hamba makanan sedikit saja," kata pengemis tersebut. Nyai Bagendit pun marah dan mengusir pengemis itu. "Pergi Kau dari rumahku, pengemis kotor!" Pengemis itu pun pergi dengan perasaan sedih.
Keesokan harinya, di desa itu, terjadi sesuatu yang aneh. Di sebuah jalan di desa tersebut, tiba-tiba ada sebuah lidi tertancap. Tidak ada seorang pun yang bisa mencabut lidi tersebut walaupun telah mencoba melakukannya beramai-ramai. Akhirnya, datanglah pengemis yang kemarin meminta makan kepada Nyai Bagendit. Ia mencabut lidi tersebut.
Setelah tercabut, mengalirlah air dari tempat lidi tersebut tertancap, Makin lama, aliran air ini semakin deras. Karena takut tenggelam, penduduk segera mengungsi mencari tempat yang aman. Nyai Bagendit tidak mau meninggalkan rumahnya walaupun air semakin tinggi.
Ia tidak mau meninggalkan harta bendanya karenanya ia pun tenggelam bersama rumah dan isinya. Tempat tenggelamnya itu kemudian menjadi danau yang dinamakan Situ Bagendit.
2. Si Pitung (DKI Jakarta)
Si Pitung merupakan pahlawan yang gagah dan punya ilmu silat yang tinggi. Sejak kecil, ia belajar mengaji di kampung kelahirannya, Rawabelong, Jakarta Barat, Selain belajar agama ia juga belajar ilmu bela diri kepada Haji Naipin.
Jogeon ini sangat prihatin dengan penjajah Belanda yang memperlakukan rakyat dengan tidak adil Rakyat miskin dan tak berdosa sering kali diperas sehingga banyak yang kelaparan.
Dengan ilmu silatnya yang tinggi, ia tergerak membantu rakyat dan memberi pelajaran Kepada penjajah Belanda Bersama kawan-kawannya Rais can i ia merampok para penjajah yang kaya raya Hasil rampotannya dibagitan kepada rakyat miskin. Rakyat sangat berterima kasih kepada si Pitung karena mereka bisa makan dan berobat.
Belanda gelisah karena ulah si Pitung ini Dalam membela rakyat kecil Pitung pun selalu berada di barisan depan. Jagoan ini pun menentang kerja paksa dan pajak tinggi yang diberlakukan Belanda kepada rakyat
Belanda mula memburu si Pitung. Namun, si Pitung sulit ditangkap. Akhirnya Belanda mencari orang-orang yang pernah ditolong si Pitung. Mereka dianiaya dan disiksa agar mau memberi tahu di mana keberadaan keluarga dan guru si Pitung. yaitu Haji Naipin. Akhirnya, Belanda pun berhasil menangkap keluarga dan Haji Naipin Mereka disiksa agar mau mengatakan titik kelemahan si Pitung akhirnya, karena tidak kuat aikanan, salah seorang keluarga membocorkan Kelemahan si Pitung.
Menurut cerita, si Pitung baru bisa dibunuh dengan peluru emas karena si Pitung kebal terhadap peluru biasa. Tak lama, tempat persembunyian si Pitung berhasil diketahui la ditembak dengan peluru emas oleh orang Belanda si Pitung pun tewas. Namun, ia tetap menjadi pahlawan bagi masyarakat Betawi.
3. 7 Anak Lelaki (Aceh)
Ada sebuah kampung di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam yang tengah dilanda musim kemarau yang berkepanjangan. Banyak tumbuhan yang mati, sehingga membuat persediaan makanan semakin menipis. Atas keadaan tersebut, ada sepasang suami-istri yang mempunyai tujuh orang anak laki-laki yang masih kecil, dengan kondisi yang lemas, kelaparan.
Suami istri itu pun mencoba untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan menanam sayuran untuk dimakan lalu sisanya dijual ke pasar. Keadaan kemarau yang berkepanjangan itu semakin membuat mereka tidak sanggup, untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Sehingga pada suatu malam, mereka sepakat untuk membuang semua anaknya ke sebuah hutan yang jauh dari perkampungan. Namun,salah seorang anaknya mendengar pembicaraan orang tuanya itu.
Pada hari yang ditentukan, suami dan istri itu mengajak ketujuh anaknya untuk mencari kayu bakar ke hutan. Saat sedang istirahat makan siang, suami istri itu berpura-pura pergi untuk mencari air minum. Memasuki senja, ketujuh anak itu mulai cemas, karena orang tuanya belum juga kembali. Lalu, salah satu anak menghalangi niat saudara-saudaranya yang hendak mencari orang tua mereka, ia pun akhirnya menceritakan semua pembicaraan orang tuanya.
Mendengar cerita tersebut, ketujuh kakak beradik itu sedih. Lalu mereka memutuskan untuk menyusuri hutan hingga menemukan sebuah rumah besar. Ternyata rumah itu adalah milik seorang raksasa yang baik hati. Sontak, mereka masuk dan disuguhi makanan enak diberi emas serta intan untuk melanjutkan perjalanan.
Emas dan intan akhirnya mereka jual pada seorang saudagar kaya. Hasilnya digunakan untuk membangun rumah masing-masing. Setelah bertahun- tahun bekerja keras dan saling membantu, mereka berhasil memiliki harta kekayaan yang melimpah.
Suatu hari, mereka pun berinisiatif untuk mencari orang tuanya. Setelah perjalanan panjang, mereka berhasil menemukan dan memilih untuk membawa orang tua mereka agar tinggal bersama di rumah yang bagus. Akhirnya, suami istri itu bisa berkumpul kembali dan hidup bahagia bersama anak-anaknya
Itulah tiga cerita rakyat Indonesia pendek dari berbagai daerah yang cukup populer. Tidak hanya populer, cerita rakyat di atas juga menarik dibaca karena sarat pesan moral di dalamnya.