Bullying merupakan isu yang kian memprihatinkan di Indonesia. Perilaku ini dapat terjadi di mana saja, termasuk di sekolah, lingkungan tempat tinggal, bahkan melalui platform online

Bullying dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada kesehatan mental dan fisik anak. Sebagai orang tua, penting untuk memahami tanda-tanda bullying pada anak agar dapat segera diidentifikasi dan ditangani. Berikut 7 tanda yang patut diwaspadai:

Tanda Bullying pada Anak yang Patut Diwaspadai Orang Tua

Ilustrasi Bullying (Freepik)

1. Perubahan Perilaku Drastis

Anak mungkin tiba-tiba menjadi lebih tertutup, cemas, atau agresif. Mereka mungkin mulai menunjukkan ketakutan atau kegelisahan yang tidak biasa.

2. Perubahan dalam Kinerja Sekolah

Anak yang biasanya rajin belajar dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah bisa mengalami penurunan tajam dalam nilai akademis atau minat terhadap sekolah.

3. Cedera Fisik yang Tidak Wajar

Jika anak seringkali memiliki cedera fisik seperti memar, lecet, atau luka yang tidak dapat dijelaskan dengan alasan yang masuk akal, ini bisa menjadi tanda adanya kekerasan dari bullying.

4. Penarikan Diri Sosial

Anak mungkin mulai menghindari interaksi sosial atau aktivitas yang mereka nikmati sebelumnya. Mereka bisa mengisolasi diri, bahkan dari teman-teman dekat atau keluarga.

5. Kehilangan Barang-barang Pribadi

Anak mungkin kehilangan atau merusak barang-barang pribadi mereka secara teratur, seperti pakaian, perlengkapan sekolah, atau mainan, karena intimidasi atau pemaksaan dari pelaku bullying.

6. Peningkatan Gejala Kesehatan

Gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, atau gangguan tidur mungkin muncul tanpa alasan medis yang jelas. Stress akibat bullying bisa menyebabkan penurunan kesehatan secara keseluruhan.

7. Perubahan Pola Makan

Anak mungkin kehilangan selera makan atau mulai mengonsumsi makanan berlebihan sebagai respons terhadap tekanan yang mereka alami. Perubahan drastis dalam pola makan bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih dalam.

Cara Melaporkan Tindakan Bullying

Berikut tempat pengaduan yang bisa Anda tuju saat anak mengalami bullying:

1. Melalui KemenPPA

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mempunya call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA 129). Layanan SAPA 129 dapat diakses melalui hotline 021-129 atau WhatsApp 08111-129-129.

Selain itu, korban juga bisa melapor ke P2TP2A KemenPPPA https://www.kemenpppa.go.id. Hotline: 081317617622- 082125751234.

2. Melalui Kemenkes

Apabila terjadi bullying, maka korban atau saksi dapat melaporkan tindakan bullying melalui:

Inspektorat Jenderal dan unit pelayanan pelaporan di Rumah Sakit Pendidikan memastikan semua laporan perundungan ditindaklanjuti dan memberikan umpan balik dari pengaduan sebagai bentuk evaluasi dari tindak lanjut.

3. Melalui Kemendikbud Ristek

Kemendikbud Ristek membuka kanal pengaduan bully yang bisa diakses secara online atau langsung ke Unit Layanan Terpadu (ULT) Kemendikbud.
Layanan daring bisa ditujukan ke e-mail ke pengaduan@kemdikbud.go.id atau melalui laman dengan alamat https://kemdikbud.lapor.go.id

Demikian informasi mengenai beberapa tanda bullying pada anak yang patut diwaspadai orang tua. Semoga bermanfaat bagi Anda.