Terkait weton jodoh yang dilarang menikah, hal ini memang merupakan bagian dari kepercayaan yang berkembang dalam budaya Jawa. Penggabungan weton yang dianggap tidak cocok bisa menghasilkan ketidakharmonisan dalam hubungan, bahkan bisa menimbulkan masalah seperti perselingkuhan.
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, weton atau neptu kelahiran memang dianggap memiliki pengaruh dalam mencari pasangan hidup yang cocok. Dalam hal ini, weton jodoh memainkan peran penting dalam menentukan kecocokan antara satu sama lain.
Apa yang Dimaksud Weton Jodoh?
Sebelum masuk ke pembahasan weton jodoh yang dilarang menikah, perlu kita ketahui apa yang dimaksud weton jodoh? Weton jodoh merupakan konsep dalam budaya Jawa yang digunakan untuk menentukan kecocokan antara dua orang berdasarkan neptu atau weton kelahiran mereka. Dalam tradisi Jawa, setiap hari dalam penanggalan Jawa memiliki neptu yang berbeda-beda, mulai dari 1 hingga 5.
Weton jodoh dipercaya sebagai panduan untuk mencari pasangan hidup yang cocok berdasarkan perhitungan neptu yang seimbang atau harmonis. Berdasarkan kamus Primbon Jawa, terdapat beberapa tingkatan kecocokan dalam weton jodoh, seperti pegat, ratu, jodoh, topo, tinari, padu, sujanan, dan pesthi.
Pasangan dengan weton yang dianggap cocok dipercaya akan memiliki hubungan yang harmonis dan bahagia. Sebaliknya, pasangan dengan weton yang dianggap tidak cocok mungkin akan menghadapi berbagai masalah dalam hubungan, seperti konflik atau ketidakharmonisan.
Meskipun weton jodoh masih dipercayai oleh sebagian masyarakat Jawa, penting diingat bahwa kecocokan dalam hubungan tidak hanya ditentukan oleh faktor astrologi semata. Faktor-faktor lain seperti komunikasi, kesetiaan, pengertian, dan kompatibilitas nilai-nilai juga memainkan peran penting dalam membangun hubungan yang sehat dan bahagia.
4 Weton Jodoh yang Dilarang Menikah Dalam Tradisi Jawa
Terdapat beberapa kombinasi weton yang tidak disarankan menikah dalam Primbon Jawa Kuno. Meski begitu, hal ini tidak berarti bahwa weton-weton tersebut tidak dapat memiliki kecocokan dengan neptu lain. Berikut beberapa weton jodoh yang dilarang menikah dalam tradisi Jawa:
1. Weton Kamis Pon dan Rabu Kliwon
Pasangan yang memiliki weton Kamis Pon dan weton Rabu Kliwon dianggap tidak cocok menurut Primbon Jawa. Larangan ini berdasarkan fakta bahwa keduanya memiliki total neptu 15. Dalam sistem perhitungan neptu, jika jumlah neptu tersebut dibagi dengan 5, maka akan menghasilkan sisa 0 atau 5. Angka 0 atau 5 ini termasuk dalam kategori padu dalam weton jodoh.
Meskipun keduanya memiliki neptu yang sama, dalam konteks weton jodoh, pasangan dengan weton Kamis Pon dan weton Rabu Kliwon dianggap tidak cocok untuk menjalani hubungan atau pernikahan. Hal ini mungkin disebabkan oleh sejumlah faktor yang mendasarinya, seperti perbedaan karakteristik atau energi yang bertentangan antara kedua weton tersebut.
2. Weton Minggu Kliwon dan Senin Kliwon
Weton Minggu Kliwon dan Senin Kliwon merupakan salah satu weton jodoh yang dilarang menikah. Pasangan dengan weton Minggu Kliwon dan Senin Kliwon dianggap tidak cocok menurut Primbon Jawa. Hal ini disebabkan oleh jumlah neptu mereka yang mencapai 25 jika bertemu, sehingga masuk ke dalam kategori sujanan yang mengandung arti waspada.
Ketika pasangan dengan total neptu 25 bersatu, kemungkinan mereka akan sering menghadapi masalah yang beragam, mulai dari konflik hingga ketidaksetiaan dalam hubungan. Dalam pandangan primbon Jawa, berbagai faktor astrologi seperti neptu, wuku, dan weton dapat memengaruhi keberuntungan dan keharmonisan dalam sebuah hubungan.
Namun, penting diingat bahwa pandangan ini bersifat tradisional dan tidak selalu mencerminkan realitas dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, bagi mereka yang mempercayai primbon Jawa, bisa jadi akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti weton saat mencari pasangan hidup.
3. Weton Wage dan Weton Pahing
Pasangan yang memiliki weton Wage dan weton Pahing dianggap tidak cocok menurut Kamus Primbon Jawa. Keduanya dianggap seperti air dan minyak yang tidak dapat bercampur karena perbedaan sifat dan karakteristik yang sangat berlawanan.
Kepribadian yang bertolak belakang membuat sulit bagi keduanya untuk saling menyatu dan menerima satu sama lain. Hal ini berlaku tidak hanya dalam konteks hubungan asmara, tetapi juga dalam urusan lain seperti bisnis, kemitraan, dan kerjasama lainnya.
Jika pasangan dengan weton Wage dan weton Pahing memaksakan untuk menjalani hubungan, risiko terbesar yang mungkin dihadapi ialah banyaknya masalah yang berujung pada perceraian. Karena itu, menurut keyakinan Primbon Jawa, disarankan bagi pasangan dengan weton ini untuk mencari pasangan yang lebih cocok sesuai dengan ramalan jodoh mereka.
4. Weton Senin Wage dan Selasa Legi
weton jodoh yang dilarang menikah berikutnya yaitu Senin Wage dam Selasa Legi. Pasangan dengan weton Senin Wage dan Selasa Legi memiliki jumlah neptu sebanyak 16, yang dalam kamus weton jodoh termasuk dalam kategori sujanan yang menandakan waspada.
Menurut primbon Jawa, pasangan dengan kombinasi weton ini mungkin akan menghadapi beberapa masalah dalam perjalanan rumah tangga. Namun, perlu diingat setiap pasangan memiliki dinamika unik sendiri, dan tidak selalu memungkinkan untuk mengeneralisasi atau mengikuti pandangan primbon dalam memilih pasangan hidup.
Kesimpulan dari weton jodoh yang dilarang menikah dalam primbon Jawa bahwa terdapat kombinasi weton tertentu yang dipercaya tidak cocok untuk bersatu dalam ikatan pernikahan. Larangan ini didasarkan pada perhitungan neptu atau weton pasangan yang dianggap tidak harmonis.