Starlink merupakan perusahaan yang bergerak di bidang satelit dan teknologi yang dikembangkan oleh Elon Musk. Starlink berada di bawah naungan, atau sebagai proyek dari SpaceX, yakni perusahaan induknya.
Adapun tujuan dari Starlink yaitu menyediakan akses internet melalui sinyal dan disalurkan satelit kecil. Satelit tersebut mengorbit bumi sebagai pusatnya.
Satelit bergerak dengan konstelasi rendah sehingga pengguna bisa secara maksimal menggunakannya. Penggunaan Starlink juga untuk menunjang akses internet di daerah sulit terjangkau koneksi internet.
Pada April 2024, ada 5.874 satelit Starlink di orbit, 5.800 di antaranya beroperasi, menurut Astronom Jonathan McDowell yang melacak konstelasi di situs web-nya. Para Ada kekhawatiran ukuran dan skala proyek Starlink beserta benda-benda terang yang mengorbit di luar angkasa akan mengganggu pengamatan alam semesta. Para ahli keselamatan spaceflight yang sekarang melihat Starlink sebagai sumber bahaya tabrakan nomor satu di orbit Bumi.
Pada Juni 2022, Starlink secara resmi masuk ke Indonesia melalui kerja sama dengan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat).
Starlink di Indonesia
Starlink di Indonesia mematok biaya yang relatif tinggi dibanding penyedia layanan internet lainnya. Tarif Rp750 ribu per bulan belum terhitung dengan biaya pemasangan perangkat yang bisa mencapai Rp7-8 juta rupiah.
Langganan Starlink cenderung direkomendasikan untuk operasi bisnis yang memerlukan sinyal internet maksimal untuk menunjang pekerjaan. Termasuk kantor atau pabrik yang jauh dari keramaian dan sulit menjangkau koneksi.
Layanan satu ini juga cocok untuk Anda yang tidak ingin kesusahan dalam memasang perangkat. Melalui situs resminya, Starlink menyebutkan bahwa cara pengoperasiannya hanya dengan menyambungkan perangkat ke listrik; lalu arahkan ke langit.
Selain itu, berlangganan Starlink juga tidak bersifat kontrak. Anda bisa bebas memilih paket per bulan untuk sekadar mencoba atau penggunaan berkepanjangan. Satelit Starlink memiliki umur sekitar lima tahun dan SpaceX akhirnya berharap memiliki sebanyak 42.000 satelit di megakonstelasi ini.
Melansir situs Space, versi satelit V2 Starlink saat ini memiliki berat sekitar 1.760 lbs (800 kilogram) saat diluncurkan. Hampir tiga kali lebih berat daripada satelit generasi yang lebih tua (dengan berat 573 lbs atau 260 kg), menurut Spaceflight Now.
Keunggulan Starlink
Selain dikenal sebagai satellite rendah dengan harga tinggi, layanan Starlink juga memiliki keunggulan tertentu, berikut di antaranya:
1. Keunggulan utama Starlink yaitu bersifat portabilitas dan bisa dibawa ke mana saja. Layanan ini diutamakan bagi Anda yang berlangganan paket Jelajah dan Kapal.
2. Starlink memiliki potensi untuk menawarkan kecepatan akses internet yang relatif lebih cepat dibanding penyedia layanan serupa lainnya.
3. Jangkauannya sangat luas karena menggunakan satelit yang beroperasi di luar angkasa.
4. Keunggulan lainnya berangkat dari penggunaan perangkat keras yang relatif mudah diinstalasi.
5. Starlink juga relatif lebih “tahan banting” dan stabil.
Di samping keunggulan tersebut, Starlink juga dibicarakan sebagai calon penyebab polusi luar angkasa akibat pemasangan satelit di sana. Banyak orang mempertimbangkan hal ini sebelum memutuskan berlangganan Starlink.
Cara Berlangganan Starlink
1. Buka situs www.starlink.com
2. Klik “Lihat Semua Paket”
3. Tentukan jenis paket yang ingin dibeli
4. Klik “Pesan Sekarang”
5. Masukkan alamat layanan
6. Isi kolom informasi kontak dan alamat pengiriman
7. Konfirmasi dan selesaikan pembayaran.
Paket Internet Starlink
1. Residensial
Residensial merupakan paket yang bisa dipilih untuk perumahan. Biaya yang harus dibayar per bulannya sebesar 750 ribu rupiah. Sedangkan perangkat keras yang direkomendasikan untuk digunakan adalah start ark teraktuasi yang harganya sebesar 7,8 juta rupiah.
2. Jelajah
Paket ini memiliki fitur utama berupa kuota yang tidak terbatas di pedalaman, portabilitas, dan jeda layanan. Untuk pengguna regional dipatok biasa 990 ribu per bulan. Sementara global sebesar 6,995 juta rupiah. Ada pun perangkat yang digunakan masih sama, yakni standar teraktuasi dengan harga 7,8 juta rupiah.
3. Kapal
Paket satu ini cocok untuk kru atau kelompok yang akan berlayar. Hal ini bisa menjadi solusi “susah sinyal” yang sering terjadi ketika kita berada di tengah lautan. Harga yang ditawarkan beragam tergantung kapasitasnya.
- 50 GB: 43,345 juta rupiah
- 1 TB: 17,16 juta rupiah
- 5 TB: 86,13 juta rupiah.
Sementara itu, perangkat yang digunakan berupa performa tinggi flat dengan harga 43,721 juta rupiah.
Demikian pembahasan Starlink di Indonesia yang bisa dijadikan pertimbangan. Anda bisa berlangganan langsung melalui aplikasi yang bisa diunduh di App Store dan Google Play Store.