Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No 21/2024 tentang perubahan atas PP No 25/2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) pada 20 Mei 2024. Perubahan ini langsung menjadi sorotan.
Sebab, tak hanya ASN, TNI, Polri, serta Pegawai BUMN dan BUMD, karyawan swasta dan pekerja lepas (freelancer) juga akan dipotong untuk dimasukkan ke dalam rekening dana Tapera. Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki program seperti ini.
Beberapa negara di dunia sudah menerapkan program serupa Tapera lebih dahulu.
Daftar Negara yang Sudah Terapkan Program Serupa Tapera
Berikut daftar negara yang sudah menerapkan program serupa Tapera.
1. Malaysia
Pemerintah Malaysia telah memberikan beberapa insentif untuk membantu masyarakat berpendapatan rendah dan pembeli rumah pertama mereka. Bantuan ini disebut program insentif pemerintah.
Ada juga sejumlah program provinsi yang membantu pembeli rumah pertama kali. Umumnya, hal ini dilakukan dengan mengurangi jumlah pajak pengalihan tanah, seperti yang tercatat dalam data Asosiasi Perumahan Internasional (IHA).
Ada juga Malaysian Employee Provident Fund (EPF) yakni program tabungan wajib untuk masa pensiun dan tabungan perumahan. Khususnya bagi karyawan di sektor swasta.
Lewat EPF, karyawan diwajibkan untuk menyumbangkan sebagian dari pendapatan kotor mereka sebesar 11% dan pemberi kerja akan menambah tambahan sebesar 12-13% dari gaji karyawan mereka.
2. Singapura
Tak hanya Malaysia, Singapura juga terlebih dahulu menjalankan program subsidi rumah bagi rakyatnya. Pemerintah Singapura memiliki Central Provident Fund (CPF) yakni skema tabungan jaminan sosial wajib yang didanai oleh kontribusi pemberi kerja dan pekerja.
CPF adalah pilar utama sistem jaminan sosial Singapura. program ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pensiun, perumahan, dan perawatan kesehatan.
Pengusaha dan karyawan masing-masing memberikan kontribusi sebesar 17% dan 20% dari gaji bulanan biasa, hingga batas atas pendapatan sebesar 6.800 dolar Singapura atau sekitar Rp81,3 juta. Oleh karena itu, kontribusi maksimum mereka masing-masing adalah 1,156 dolar Singapura dan 1,360 dolar Singapura per bulan.
3. Belanda
Negara yang sudah menerapkan program serupa Tapera selanjutnya adalah Belanda. Sociale huurwoningen atau perumahan sosial ditawarkan pada masyarakat Belanda dengan tarif bersubsidi.
Masyarakat tetap membayar tidak lebih dari 710,68 euro per bulan atau sekitar Rp 12,4 juta selama meninggali rumah bersubsidi. Sedangkan, sisanya ditanggung pemerintah.
Pengendalian sewa dilakukan agar menjaga harga tidak naik lebih dari 4,3% per tahun. Selain itu, sistem poin diberlakukan untuk mengelola perumahan, yakni menentukan nilai properti yang akan ditinggali pemohon, dan juga sewanya.
Sistem ini diawasi oleh dana perumahan pusat Centraal Fonds Volkshuisvesting.
4. Tiongkok
Pemerintah China juga menjalankan serupa Tapera di Indonesia. Program pemerintah Tiongkok ini berupa Tunjangan Karyawan Wajib.
Tunjangan ini yang terbagi untuk dana pensiun, asuransi kesehatan, asuransi untuk tuna karya, asuransi keselamatan kerja, tunjangan persalinan dan dana perumahan. Untuk program perumahan ini bersifat wajib untuk pekerja dan pemberi kerja, dan tidak ada keterlibatan sektor informal.
Iuran pekerja sebesar 5% dari gaji, sementara pemberi kerja membayarkan sisa iuran sebesar 20%.
5. Filipina
Filipina juga masuk dalam daftar negara yang sudah menerapkan program serupa Tapera. Para pekerja dan pemberi kerja dari sektor formal maupun informal wajib mengikuti program iuran di Filipina.
Iuran ini digunakan untuk dana pensiun, kecelakaan kerja, dan pembiayaan perumahan pesertanya. Namun bagi sektor informal baru bisa mengikuti program jika pendapatan lebih dari 1.000 peso per bulan.
Untuk iuran, pekerja akan dikenakan sebesar 3,63% dari gajinya, sementara perusahaan membayar sebesar 7,37%. Untuk iuran dari sektor informal sebesar 11%.
6. Chili
Negara yang sudah menerapkan program serupa Tapera selanjutnya adalah Chili. Bahkan, Chili sudah membuktikan akses perumahan terjangkau dalam 30 tahun terakhir.
Berdasarkan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), proporsi keluarga dan individu yang tidak memiliki perumahan atau perumahan di bawah standar turun dari 23% tahun 1992 menjadi 10% tahun 2011. Penyediaan perumahan terjangkau mencakup subsidi untuk membeli dan subsidi sewa bagi rumah tangga berpenghasilan rendah dan menengah.
Adapula penawaran subsidi regenerasi perumahan untuk rumah tangga di tiga kuintil pertama distribusi pendapatan melalui program Subsidios para Acondicionamiento Termico de la Vivienda. Sayangnya, kualitas perumahan buruk dan kepadatan penduduk masih tetap menjadi masalah di negara ini.
7. Meksiko
Di Meksiko, perumahan bagi kelompok berpendapatan rendah disediakan melalui perumahan swadaya. Dalam sepuluh tahun terakhir, beberapa program telah diperkenalkan untuk membantu perumahan sosial atau perumahan yang terjangkau.
Salah satunya adalah program "Tu Casa" dan "Vivienda Rural". program ini memberikan hibah untuk pembangunan rumah baru, pembelian rumah yang sudah ada, dan renovasi rumah.
Program "Esta es tu Casa" diperkenalkan pada tahun 2007. Tujuannya untuk membantu rumah tangga yang pendapatannya kurang dari lima kali upah minimum untuk pembelian rumah, konstruksi, atau perbaikan.
Dana tersebut dikeluarkan melalui badan eksekutif seperti bank, lembaga perumahan. Produksi perumahan sosial kini mengintegrasikan prioritas seperti keberlanjutan dan redensifikasi di dalam kota.
Demikian beberapa negara yang sudah menerapkan program serupa Tapera. Rupanya sudah banyak negara di dunia telah menerapkan program serupa Tapera untuk membantu masyarakat memiliki rumah.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap perumahan yang terjangkau bagi semua orang.