Apa itu fenomena bediding yang dirasakan mulai malam hari? Pertanyaan ini ramai diperbincangkan saat ini.
Fenomena suhu dingin saat musim kemarau menjadi pertanyaan banyak pihak, terutama penyebabnya. Seharusnya pada masa kemarau merasakan panas bumi dengan langit cerah dan matahari terik, namun justru sebaliknya.
Prakirawan cuaca BMKG, Riefda Novikarany menjelaskan bahwa fenomena bediding merupakan kondisi di mana kondisi cuaca lebih dingin dari biasanya. Ditandai dengan adanya penurunan suhu secara drastis saat malam sampai dini hari.
Apa itu Fenomena Bediding yang Dirasakan Mulai Malam Hari?
Apa itu fenomena bediding? Fenomena bediding adalah kondisi cuaca yang biasanya dingin mendekati ekstrem sehingga lebih dingin dari biasanya. Daerah yang berpotensi mengalami bediding ialah dataran tinggi atau pegunungan, karena memiliki tekanan udara lebih rendah dan volume udara yang lebih sedikit.
Dalam istilah Jawa, fenomena bediding adalah kondisi suhu dingin pada malam hingga dini hari, yang terjadi pada musim kemarau. Saat fenomena bediding terjadi, kondisi langit cerah tanpa awan atau sedikit awan. Akibatnya suhu di siang hari lebih panas dan meningkat. Namun, di malam hari berkurang karena pelepasan panas.
Fenomena bediding umumnya terjadi di dekat khatulistiwa hingga bagian utara wilayah Indonesia. Wilayah tersebut di antaranya, Jawa, Bali, NTT, NTB dan Sumatera ikut. Pada wilayah tersebut, suhu udara saat siang hari juga relatif lebih rendah dibandingkan suhu udara pada bulan lainnya.
Bulan Juli merupakan puncak musim dingin di Australia, sehingga ini merupakan salah satu bulan yang memungkinkan terjadinya fenomena bediding. Selain Juli, selama periode puncak musim kemarau yaitu Juli-September, suhu dingin diperkirakan juga akan terasa.
Apa Penyebab Fenomena Bediding?
Menurut Guswanto, Deputi Meteorologi BMKG mengatakan bahwa suhu dingin adalah fenomena yang teradi setiap tahun, terlebih saat musim kemarau. Berikut penyebab fenomena bediding:
1. Angin Muson Australia
Untuk penyebab suhu dingin yang terjadi akhir-akhir ini karena adanya angin Muson Australia. Angin muson tersebut bertiup dari Australia menuju Asia melewati Samudera Hindia dan wilayah Indonesia Angin muson atau angin musim dingin adalah gerakan massa udara yang terjadi karena perbedaan tekanan antara daratan dengan lautan.
2. Uap Air di Atmosfer Sangat Sedikit
Kondisi uap air yang sangat sedikit di atmosfer membuat awan yang terbentuk pun sedikit. Kondisi ini membuat langit begitu cerah atau tidak ada awan yang menghalangi sinar matahari sampai ke bumi. Akibatnya tenaga panas yang diterima bumi dan atmosfer sangat banyak, sehingga menimbulkan udara panas.
Sebaliknya saat malam hari, langit cerah tanpa awan menyebabkan tidak ada hambatan bagi radiasi panas bumi lepas ke ruang angkasa. Alhasil atmosfer menyimpan sedikit panas dan menyebabkan udara malam saat musim kemarau begitu dingin.
3. Matahari Berada di Posisi Terjauh Bagian Utara Garis Khatulistiwa
Penyebab fenomena Bediding lainnya adalah posisi matahari yang berada di posisi terjauh bagian utara garis khatulistiwa. Kondisi ini menyebabkan bumi sebelah utara jadi lebih panas. Sebaliknya, bumi bagian selatan menjadi lebih dingin.
Dapat disimpulkan bahwa fenomena bediding adalah kondisi suhu dingin yang dirasakan saat malam hari hingga dini hari, mendekati ekstrem atau beda dari kondisi normal. Fenomena ini dapat disebabkan oleh angin muson Australia, uap air di atmosfer yang sangat sedikit dan posisi matahari berada di posisi terjauh bagian utara garis khatulistiwa.