5 Bahaya Minuman Manis untuk Kesehatan Jika Dikonsumsi Berlebihan

Unsplash
Ilustrasi, minuman manis.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Agung
22/7/2024, 15.52 WIB

Bahaya minuman manis bisa menyerang sejumlah organ tubuh. Hal ini berefek buruk terhadap kesehatan dan kebugaran. Maka dari itu, penting untuk Anda menyimak tulisan satu ini.

Diketahui bahwa sekarang menjamur minuman manis kemasan dan olahan. Selain bebas dibeli, Anda juga bisa memilih sesuai selera.

Di samping itu, apakah Anda pernah memikirkan tentang kadar gula yang ada di dalamnya? Tentu hal ini tidak boleh disepelekan untuk kondisi tubuh yang sehat.

Terkait dengan itu, kali ini kami ingin membahas tentang bahaya minuman manis yang akan terjadi apabila dikonsumsi berlebihan. Selengkapnya, simak tulisan berikut ini.

Bahaya Minuman Manis ketika Dikonsumsi Berlebihan

Bahaya minuman manis (Unsplash)

1. Berat Badan Berlebih

Bahaya minuman manis yang pertama yaitu dapat memicu bertambahnya berat badan. Mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi menyebabkan penambahan berat badan, terutama karena kelebihan kalori yang diberikannya. Ketika kelebihan kalori ini tidak terbakar, mereka disimpan sebagai lemak, sehingga menyebabkan penambahan berat badan dan berpotensi obesitas.

Secara khusus, fruktosa (gula atau pemanis buatan) terkait dengan peningkatan lemak berbahaya yang signifikan di sekitar perut dan organ tubuh. Dikenal sebagai lemak visceral atau lemak perut. Lemak perut yang berlebihan terkait dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

2. Gula Darah Naik

Bahaya minuman manis yang dikonsumsi berlebih berikutnya adalah peningkatan gula darah. Singkatnya, gula darah adalah gula utama yang terdapat pada darah. Kadarnya dipengaruhi oleh aktivitas fisik, pola makan, hormon, dan (efek samping) konsumsi obat.

Contoh yang sempat dibahas oleh Diabetes.co.id yaitu, setengah liter cola berkontribusi sekitar 11% dari asupan kalori harian orang dewasa. Salah satu masalah dengan minuman manis adalah bahwa mereka sangat cepat meningkatkan kadar gula darah dan ini dapat menyebabkan kelelahan dan peningkatan rasa lapar bahkan pada orang tanpa diabetes.

3. Gangguan Pencernaan

Di dalam tubuh terdapat hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Fungsi dari insulin adalah mengontrol gula darah. Sementara konsumsi minuman manis berlebih akan mempengaruhi produksi dan kinerja insulin pada tubuh.

Resistensi insulin mengganggu metabolisme karena glukosa tetap berada di aliran darah Anda alih-alih memasuki sel untuk digunakan untuk energi. Peningkatan kadar insulin menyebabkan penyimpanan lemak dan penambahan berat badan. Gula darah adalah indikator utama seberapa baik metabolisme Anda berfungsi.

Konsumsi minuman manis secara teratur dapat mengubah metabolisme lipid dan karbohidrat. Hal ini akan berimbas pada peningkatan risiko terkena diabetes tipe.

4. Risiko Diabetes Tipe 2

Bahaya minuman manis terhadap risiko diabetes tipe 2 pernah dibahas pada penelitian yang dirilis oleh The Nutrition Source (Harvard University). Disebutkan bahwa orang yang mengonsumsi minuman manis secara teratur – 1 hingga 2 kaleng sehari atau lebih – memiliki risiko 26% lebih besar terkena diabetes tipe 2 daripada orang yang jarang minum minuman tersebut. Risiko lebih besar pada orang dewasa muda dan orang Asia.

Minuman manis memiliki kadar glikemik yang tinggi, yang menyebabkan lonjakan gula darah dan kadar insulin yang cepat. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan resistensi insulin, faktor kunci dalam perkembangan diabetes tipe 2.

Di samping itu, minuman manis menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah yang cepat. Bagi penderita diabetes tipe 2, ini bisa menjadi masalah karena tubuh mereka tidak memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif untuk menurunkan kadar gula darah. Lonjakan ini dapat menyebabkan kontrol glikemik yang buruk, membuat manajemen diabetes lebih menantang.

Bahaya minuman manis (pexels.ocm)

5. Risiko Penyakit Ginjal dan Jantung

Melansir Medical News Today, kelebihan gula dapat menyebabkan pengerasan arteri, yang dapat berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular. Asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan trigliserida, sejenis lipid, yang beredar dalam darah, yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dengan mendorong pengerasan arteri dari waktu ke waktu. Sehingga hal ini berimbas pada peningkatan risiko penyakit jantung.

Sementara efeknya pada ginjal yaitu, kadar gula yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan pembuluh darah ini menjadi sempit dan tersumbat. Tanpa cukup darah, ginjal menjadi rusak dan albumin (sejenis protein) melewati filter ini dan berakhir di urin di tempat yang tidak seharusnya.

6. Merusak Gigi

Bahaya minuman manis berlebih yang umum didapati yaitu kerusakan pada gigi. Hal ini menyebabkan menipisnya enamel, lapisan terluar gigi. Diketahui bahwa ketahanan enamel cukup baik.

Namun akan terkikis seiring konsumsi minuman manis yang rutin bahkan berlebihan. Anda bisa menggantinya dengan air putih atau cairan lain dengan kadar gula lebih sedikit.

Terkikisnya enamel akan berimbas pada gigi yang bolong. Sehingga merusak keindahan gigi yang asli.

Demikian pembahasan tentang bahaya minuman manis yang patut dihindari. Anda bisa membiasakan konsumsi sedikit gula untuk pola hidup yang lebih sehat.