Bahaya Monkeypox dan Virus Cacar Monyet yang Wajib Diwaspadai

ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/WSJ/cf
Dado Ruvic/Illustration Tabung reaksi berlabel "Positif virus cacar monyet" terlihat dalam ilustrasi yang diambil Minggu (22/5/2022).
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Safrezi
26/8/2024, 14.07 WIB

Monkeypox atau cacar monyet merupakan penyakit akibat virus yang sedang banyak dibicarakan belakangan ini. Hal ini disebabkan oleh kemungkinannya sebagai wabah pandemi baru. Mengingat sebelumnya, dunia baru saja pulih setelah melewati pandemi akibat virus corona.

Diketahui bahwa monkeypox atau mpox menyebabkan ruam pada kulit, seperti penyakit cacar yang umum diketahui. Namun bahaya berasal dari metode pengobatan yang belum ditemukan. Pasalnya, penyakit ini dapat memperbesar kelenjar getah bening.

Cacar monyet ini menyerang ketahanan tubuh manusia. Lantaran gejala-gejalanya bersifat umum pada gangguan kesehatan ringan. Salah satunya adalah demam dan menggigil, sehingga sulit diantisipasi.

Maka dari itu, kali ini kami ingin membahas lebih lanjut tentang bahaya monkeypox, virus mematikan yang masih sulit ditaklukkan. Selengkapnya, simak tulisan berikut ini.

Apa itu Monkeypox?

Melansir situs resmi World Health Organization (WHO), mpox atau cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus cacar monyet. Dapat menyebabkan ruam hingga pembesaran kelenjar getah bening dan demam. Sebagian ada yang bisa pulih, selain itu juga ada yang sakit kronis.

Virus sebagian besar ditemukan di daerah Afrika, tetapi telah terlihat di wilayah lain di dunia. Tidak ada pengobatan yang terbukti ampuh untuk mpox, tetapi biasanya hilang dengan sendirinya. Namun hal ini tidak berlaku untuk semua orang, bisa bergantung pada imun dan ketahanan tubuh masing-masing.

Mpox tergolong penyakit jarang terjadi. Tetapi jumlah kasus meningkat di Afrika, serta di daerah yang belum pernah melihat infeksi ini sebelumnya.ng yang terinfeksi. Anda juga bisa mendapatkannya dari hewan yang terinfeksi. Hal ini juga merujuk pada mpox yang terbagi menjadi dua tipe. Salah satunya dianggap mematikan.

Clade I merupakan mpox yang berasal dari Afrika Tengah. Sementara Clade II berasal dari Afrika Barat. Disebutkan juga bahwa belakangan ini ditemukan tipe Clade IIb yang berawal dari Afrika Barat juga.

Mpox jarang terjadi atau merupakan penyakit langka. Tetapi jumlah kasus meningkat di Afrika, serta di daerah yang belum pernah melihat infeksi ini sebelumnya.

Belakangan ini, penyebaran mpox sudah sampai ke benua Asia. Sejumlah ilmuwan menyebut mpox sebagai “calon” wabah yang bersifat pandemi. Hal ini disebabkan oleh metode pengobatan yang belum ditemukan. Mengingat tak sedikit korban meninggal dunia yang disebabkan oleh mpox.

Di samping itu, SBS menjelaskan bahwa mpox umumnya tidak membahayakan nyawa, beberapa orang lebih mungkin sakit parah. Termasuk orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah, anak-anak di bawah satu tahun, orang dengan riwayat eksim dan orang hamil.

Cara Penularan Monkeypox

Virus menyebar melalui kontak dekat dengan hewan atau orang yang terinfeksi. Atau bisa menyebar ketika seseorang memegang bahan seperti selimut yang telah bersentuhan dengan seseorang yang menderita mpox.

Monkeypox tersebar sebagaimana jenis cacar lainnya. Penularan terjadi orang ke orang terjadi ketika Anda bersentuhan dengan luka, keropeng, tetesan pernapasan atau cairan oral seseorang yang terinfeksi, biasanya melalui situasi dekat dan intim seperti berpelukan.

Termasuk juga kontak fisik berciuman atau berhubungan seks. Penelitian sedang berlangsung, tetapi para ahli tidak yakin apakah virus ditularkan melalui air mani atau cairan vagina. Maka dari itu perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pastinya. Namun tidak ada salahnya Anda menghindari untuk mengalami kontak fisik demikian dengan orang yang terjangkit cacar monyet.

Selain kontak fisik sesama manusia, mpox juga bisa menular dari hewan. Caranya melalui sentuhan atau percikan cairan tubuh (darah, air liur), melalui luka atau bagian kulit yang terbuka akibat goresan atau gigitan.

Awal Munculnya Monkeypox

Awal munculnya monkeypox atau mpox sebagaimana yang disebutkan tadi, berasal dari Afrika. Tepatnya dialami oleh seorang residen yang berkunjung ke Nigeria pada tahun 2021.

Dari Nigeria, ia kembali ke Amerika Serikat. Kemudian di tahun 2022, wabah tersebar ke luar Afrika. Termasuk di dalamnya Eropa, Amerika, Australia. Sementara tahun 2023-2024, mpox juga menyambangi benua Asia, tak terkecuali Indonesia.

Melansir Cleveland Clinic, Di Afrika, sebagian besar kasus terjadi di antara anak-anak di bawah 15 tahun. Sementara di luar Afrika, penyakit ini tampaknya lebih sering terjadi pada pria yang berhubungan seks sesama jenis. Sementara sisanya ada banyak kasus pada orang yang tidak termasuk dalam kategori itu.

Apa Saja Gejala Monkeypox?

Gejala monkeypox mencakup masalah kesehatan yang umum terjadi. Termasuk demam, ruam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, ruam. Namun akan terjadi pembengkakan kelenjar getah bening yang patut diwaspadai.

Ada pun ciri khas dari mpox adalah ruam, seperti cacar lainnya. Pada kasus ini, ruam terbentuk secara bertahap pada permukaan kulit, sebagaimana yang tertera pada gambar di bawah ini.

Gejala Monkeypox (Cleveland Clinic)

Bahaya monkeypox yang patut diketahui sebagai bentuk pencegahan. Hindari kontak fisik dengan orang yang memiliki gejala. Selain itu Anda juga perlu inisiatif untuk menghindari berdekatan dengan orang lain apabila mengalami gejala serupa.