Berdasarkan SK Nomor 153 Tahun 1967 yang diterbitkan Presiden Soeharto pada 27 September 1967, peringatan Hari Kesaktian Pancasila dilaksanakan setiap tanggal 1 Oktober.
Untuk tahun ini, peringatan Hari Kesaktian Pancasila jatuh pada hari Selasa, 1 Oktober 2024.
Tepat pada hari tersebut, biasanya sekolah dan instansi pemerintahan akan menggelar upacara bendera untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia atau G30SPKI.
Tidak hanya upacara bendera, peringatan Hari Kesaktian Pancasila bisanya diisi dengan berbagai kegiatan, seperti lomba puisi yang bisa dijadikan sarana untuk mengenang jasa pahlawan sekaligus untuk menyebarkan semangat patriotisme.
Bagi yang sedang mencari inspirasi, berikut di bawah ini beberapa puisi Hari Kesaktian Pancasila yang dikutip dari berbagai sumber.
Puisi Hari Kesaktian Pancasila
Berikut ini 8 puisi yang bisa dijadikan inspirasi bila tertarik untuk berpartisipasi pada lomba yang diadakan untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2024.
1. Indonesia Jaya
Oleh: Conny Azkia
Segala yang telah diperjuangkan pada masa itu
Akan kami jaga semampu kami
Dan akan kami kenang selalu perjuangan
Pada masa itu...
Dengan jasa dan pengorbanan para pahlawan
Yang rela gugur di medan peperangan
Dengan berkobarnya semangat perjuangan
Hingga membawa Indonesia pada kedamaian
Saktinya Pancasila atas dasar negara
Berpusakakan abadi nan jaya
Dengan rakyat yang adil nan sentosa
Seluruh angkasa raya menjelma Pancasila sakti Indonesia jaya
2. Kesaktian Pancasila
oleh: Adhelia Candrika C
Gerakan semangat pemuda pada masa itu
Tetes demi tetes cucuran keringat yang keluar di hari itu
Demi terciptanya sesuatu yang akan mencetak sejarah
Sesuatu yang akan menggiring dan menyatukan bangsa Indonesia
Kepada satu titik yang dinamakan Pancasila
Segala yang telah diperjuangkan pada masa itu
Akan kami jaga semampu kami
Dan akan kami kenang selalu perjuangan
Pada masa itu...
3. Pancasila yang Mulai Terlupakan
Di sudut-sudut kota yang bising
Pancasila perlahan mulai terasing
Nilainya memudar di sela-sela ambisi
Lima sila tak lagi jadi kompas hati
Di antara janji-janji yang mudah terlontar
Persatuan terkikis, ego mulai mekar
Keadilan seakan terseret jauh
Nilai luhur tenggelam dalam nafsu angkuh.
Kesaktian Pancasila tak pernah pudar
Tapi rakyatnya yang mudah melupakan
Tanpa Pancasila, hilang arah diri
Sebelum terlambat, jangan biarkan Pancasila sekadar ingatan yang beku dan penat.
4. Warna Merah yang Berdarah
Oleh: Arsy Ramadhan
Jika teringat kembali tentang kisah
Sebuah keadaan yang sedikit tak berarah
Sedikit membabi buta namun itu sejarah
Karena adanya percaya yang beda arah
Memberikan sebuah doa padanya yang tidak tercatat
Sebagai rasa kata yang tidak berkutat
Begitu katanya rasa sakit yang merambat
Namun jiwa tak bisa berbuat
Hari itu langit berwarna merah
Hari itu juga jiwa mulai tak berarah
Warna merah yang disebut dengan darah
Memberikan suatu cerita yang terkisah
5. Sakti Pancasilaku
Pancasilaku sakti dengan lima janji
Tangguh untuk wujudkan kedamaian negeri
Biar dalam ramai maupun sepi
Dasar negara tetap jadi panduan bakti
Sakti Pancasilaku
Menyatukan keberagaman tanpa membelenggu
Memadukan ragam warna kulit tanpa harus malu
Meninggikan kemanusiaan agar tidak segan bertamu
Sakti Pancasila jaya negeriku
Merah putih akan berkibar sepanjang waktu
Meski nanti dengan ada atau tidaknya aku
Negeri ini akan terus tumbuh dan maju
Sakti Pancasilaku
Menjadi dasar bagi orang-orang tangguh
Aku tetap setia berkorban untukmu
Meski nanti langit akan runtuh.
6. Pancasila Sakti
Oleh: Sugeng Joko Utomo
Segelas kopi
Pagi ini
Berkepul asap
Menggiring tatap
Pada dinding sejarah
Penuh fragmen kisah
Berlumur darah
Luka-luka bernanah
Bekas cabikan tangan-tangan serigala
Merekayasa peristiwa
Merongrong ideologi negara
Mengganggu kedaulatan bangsa
Segelas kopi
Pagi ini
Menyaksi bukti
Tentang Pancasila Sakti
Tak goyah
Oleh bermacam ulah
Para petualang pongah
Berupaya mencelakakan sejarah
Cerita belum selesai
Masih ada gelombang badai
Terinspirasi peristiwa silam
Memaksakan satu paham
Hendak mengganti ideologi
Payung hukum bumi pertiwi
Namun bermacam suku yang ada
Bersatu Padu siap membela
Tak bakal sebegitu mudah
Diadu domba dipecah belah
Tetaplah percaya
Pancasila kokoh perkasa
Mendarah daging di jiwa kita
Pedoman tatanan bernegara
7. Warisan di Tangan Pemuda
Di tangan generasi yang penuh harapan
Pancasila hidup dalam setiap langkah dan ucapan
Nilai luhur jangan sampai sirna
Menjadi pijakan di tengah arus yang menggoda
Tugas kita melestarikan maknanya
Menanamkan cinta dalam jiwa muda
Tugas kita mengamalkan nilainya
Agar Pancasila tak pudar tergerus zaman
Generasi muda, penjaga warisan ini
Bawalah Pancasila dalam hati yang suci
Dengan langkahmu, bangsa akan terjaga
Membawa Indonesia menuju masa depan yang jaya.
8. Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila
Oleh:Ozy V. Alandika
Indonesia tangguh berlandaskan Pancasila
Bersatu walau ada beragam rupa
Dari Sabang sampai Merauke
Dari Miangas sampai Pulau Rote
Indonesia tangguh dalam segenap asa
Menyatukan rakyat dengan kelima sila
Ketuhanan Yang Maha Esa adalah yang utama
Disertai harapan keadilan sosial bagi semua
Pancasila adalah dasar negara kita
Pada setiap butir nilainya bernilai amalan cinta
Damai dan berbuat baik terhadap sesama
Juga segunung abdi untuk menggapai jaya
Indonesia tangguh berlandaskan Pancasila
Janganlah kita berpecah-belah dalam upaya
Singkirkan para pengkhianat dari rasa
Agar Bumi Pertiwi aman tenteram sentosa
Itulah delapan puisi Hari Kesaktian Pancasila yang bisa dijadikan sebagai inspirasi.