Hujan Deras: Satu Ruas Jalan dan 35 Titik Kebanjiran di Jakarta Selatan

ANTARA
35 Titik Kebanjiran di Jakarta Selatan
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Safrezi
30/10/2025, 11.48 WIB

Sebanyak 35 titik kebanjiran di Jakarta Selatan usai diguyur hujan deras. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan bahwa hujan deras pada Rabu (29/10) sore menyebabkan 35 RT dan satu ruas jalan terendam banjir. Puluhan RT yang terdampak tersebar di berbagai kelurahan di Jakarta Selatan, dengan ketinggian air antara 30 cm hingga 70 cm.

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyampaikan bahwa banjir terjadi karena hujan deras yang dipadukan dengan meluapnya Kali Krukut dan Kali Mampang.

“Pos Pesanggrahan, Angke Hulu, dan Pintu Air Pulo Gadung kini berada pada status siaga 3 atau waspada. Beberapa lokasi di Jakarta Selatan mengalami genangan air hingga 70 cm,” ujar Yohan, Rabu sore.

35 Titik Kebanjiran di Jakarta Selatan Usai Diguyur Hujan Deras

35 Titik Kebanjiran di Jakarta (Katadata)

Hujan deras yang melanda Jakarta Selatan pada kemarin sore menyebabkan sejumlah titik kebanjiran di Jakarta Selatan. Berikut 35 titik kebanjiran di Jakarta Selatan dan satu ruas jalan terendam usai diguyur hujan deras:

Kelurahan Petogogan

• RT terdampak: 26 RT
• Ketinggian air: 30 cm
• Penyebab: Hujan deras dan luapan Kali Krukut

Kelurahan Pela Mampang

• RT terdampak: 9 RT
• Ketinggian air: 70 cm
• Penyebab: Hujan deras dan luapan Kali Mampang

Adapun jalan yang tergenang banjir Jakarta yaitu Puri Mutiara V RT 009 RW 011, Cilandak Barat, Cilandak dengan ketinggian air 10 cm. Disebabkan oleh hujan deras dan meluapnya Kali Krukut.

Lurah dan camat di wilayah terdampak menyiapkan kebutuhan pokok bagi warga, dengan harapan penampungan akan segera surut. BPBD pun mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati.

“Jika terjadi keadaan darurat, segera hubungi 112. Layanan ini gratis dan tersedia 24 jam,” kata Yohan.

Upaya Mengurangi Risiko Banjir

Terjadinya banjir dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya kesadaran masyarakat terhadap penyebab banjir itu sendiri. Beberapa penyebab umum meliputi pembuangan sampah sembarangan, penebangan pohon secara besar-besaran yang mengurangi kemampuan tanah menyerap air, serta minimnya saluran air di wilayah rawan banjir. Untuk mengurangi risiko banjir, diperlukan berbagai upaya, antara lain:

• Membuat sumur resapan air bila memungkinkan.
• Menanam lebih banyak pohon besar untuk meningkatkan resapan air.
• Membangun sistem peringatan dini banjir.
• Membersihkan saluran air secara berkala.
• Memindahkan hunian ke daerah bebas banjir dan menghindari pembangunan di bantaran sungai.
• Bekerja sama dengan masyarakat di luar wilayah banjir untuk menjaga daerah resapan air.

Upaya-upaya tersebut dapat membantu meminimalkan risiko bencana dan mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi banjir. Saat banjir terjadi, masyarakat disarankan untuk mengambil langkah-langkah seperti pindah ke bagian bangunan yang lebih tinggi, mematikan aliran listrik di rumah, mengamankan dokumen-dokumen penting, serta mengevakuasi diri ke lokasi yang lebih aman jika ketinggian air cukup tinggi.

Sebanyak 35 titik kebanjiran di Jakarta Selatan usai diguyur hujan deras. Puluhan RT dan satu ruas jalan terendam, dengan ketinggian air bervariasi antara 10 cm hingga 70 cm. Penyebab utama banjir yaitu curah hujan tinggi dan meluapnya beberapa sungai, seperti Kali Krukut dan Kali Mampang, sehingga memerlukan pemantauan dan penanganan cepat dari pihak BPBD serta instansi terkait.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.