8 Ragam Pakaian Adat Sumatera Utara dari Berbagai Suku

(instagram.com/mangulosi)
Pakaian Adat Batak Karo
Editor: Intan
15/3/2023, 19.10 WIB

Provinsi Sumatera Utara terdiri dari berbagai macam suku seperti suku Batak Toba, suku Karo, suku Melayu, Simalungun, Mandailing, dan Nias. Beragam suku di Sumatera Utara mempunyai tradisi berbeda termasuk pakaian adat. Di Indonesia, pakaian adalah warisan budaya yang memiliki ciri khas dari berbagai suku.

Salah satu cara melestarikan pakaian adat adalah mengenalkan pada generasi muda. Kini pakaian adat Sumatera Utara dipakai untuk acara budaya, acara pentas seni, dan masih banyak lagi. Berikut ragam pakaian adat Sumatera Utara dari berbagai suku.

Pakaian Adat Sumatera Utara

1. Pakaian Adat Suku Batak Angkola

Pakaian Adat Batak Angkola (gramedia.com)

Suku Batak Angkola merupakan satu sub suku Batak di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Nama Angkola berasal dari nama bungai Angkola. Pakaian adat suku Batak Angkola menggunakan bahan dasar kain ulos.

Warna pakaian perpaduan dari warna hitam dan merah. Bentuk pakaian Batak Angkola mirip dengan pakaian dari Batak Mandailing. Perbedaannya pakaian perempuan suku Batak Angkola menggunakan selempang di bagian dada.

Bagian kepala terdapat hiasan penutup kepala bernama ampu, untuk laki-laki. Ampu bentuknya seperti mahkota yang dulu digunakan para raja di Mandailing dan Angkola. Mengutip dari Gramedia.com, warna hitam berornamen emas melambangkan kebesaran. Sedangkan perempuan menggunakan hiasan kepala dengan bulang warna emas.

2. Pakaian Adat Batak Simalungun

Suku Batak Simalungun kebanyakan tinggal di Kabupaten Simalungun. Pakaian adat menggunakan kain ulos yang disebut kain Hiou. Pakaian adat Batak Simalungun juga dilengkapi beragam aksesoris seperti penutup kepala dan kain samping. Penutup kepala yang digunakan laki-laki disebut Gotong, sedangkan perempuan disebut Bulang. Sedangkan kain samping disebut Suri-Suri.

3. Pakaian Adat Suku Melayu

Pakaian Adat Melayu Riau (bualbual

Suku Melayu menggunakan baju kurung dilengkapi kain songket. Sedangkan perempuan suku Melayu mengenakan baju kurung dari kain brokat atau kain sutra. Perempuan suku Melayu menggunakan aksesoris di tubuh seperti rantai serati, mentimun, sekar sukun, tanggang, dan motif.

Sedangkan laki-laki dari Melayu menggunakan tengkuluk sebagai penutup kepala. Bahan kain songket ini mempunyai arti kebesaran dan kegagahan untuk laki-laki. Pakaian Adat suku Melayu memakai songket yang dililitkan di pinggang untuk laki-laki dan perempuan.

4. Pakaian Adat Suku Batak Sibolga

Suku Batak Sibolga dipengaruhi oleh kebudayaan Minangkabau dan Melayu pesisir Timur. Masyarakat Batak Sibolga adalah suku Batak yang memakai bahasa Melayu. Perpaduan budaya ini mempengaruhi pakaian adat Batak Sibolga. Warna pakaian adat Batak Sibolga perpaduan warna gelap. Terdapat aksesoris tambahan seperti penutup kepala dan kalung di leher.

5. Pakaian Adat Suku Batak Karo

Suku Batak Karo berada di Kabupaten Karo, Langkat, Dairi, Simalungun, dan Deli Serdang. Komunitas Batak Karo memakai bahasa sendiri yaitu Cakap Karo. Warna pakaian adat Batak Karo didominasi hitam dan merah. Ada juga perhiasan warna emas yang digunakan perempuan. Pakaian adat Batak Karo dibuat dari Kain Uis yaitu kain tenun khas Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

6. Pakaian Adat Suku Batak Toba

Suku Batak Toba adalah sub bagian dari suku Batak. Masyarakat Batak Toba tinggal di Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Humbang, Hasundutan, Kota Sibolga, dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Pakaian adat Batak Toba menggunakan kain ulos sebagai kain tradisional Sumatera Utara. Umumnya pakaian adat dipakai untuk ritual adat, pesta, dan pernikahan.

Bagian atas pakaian adat Batak Toba disebut ampe-ampe, sedangkan bagian bawah disebut singkot. Perempuan yang mengenakan pakaian atas disebut hoba-hoba sedangkan bagian bawah disebut haen. Laki-laki menggunakan aksesoris pengikat kepala. Sedangkan perempuan memakai selendang ulos.

7. Pakaian Adat Batak Mandailing

Suku Batak Mandailing menggunakan kain ulos sebagai bahan dasar. Warna hitam menjadi warna dasar pakaian adat. Perempuan Batak Mandailing memakai perhiasan di bagian kepala. Perhiasan tersebut terbuat dari sepuhan emas dan logam yang menjulang sampai kening. Sedangkan suku Batak Mandailing memakai hiasan kepala disebut Ampu.

8. Pakaian Adat Suku Nias

Pakaian adat suku Nias disebut Oholu untuk laki-laki, sedangkan perempuan disebut Ladari. Bahan pakaian terbuat dari kulit pohon yang ditenun. Pakaian adat Nias pria berupa rompi warna coklat atau hitam. Dominasi warna adalah kuning cerah, merah, dan hitam. Sedangkan pakaian wanita memakai kain yang melilit pinggang. Dominasi warna pakaian adat Nias adalah merah dan kuning. Uniknya perempuan Nias mengenakan gelang Kola. Berat gelang ini mencapai 100 kg. Tak hanya gelang, perempuan Nias memakai aksesoris anting dari logam bernama Saro Delinga.