Industri kreatif terus tumbuh secara konsisten. Kontribusinya terhadap ekspor nasional terus meningkat dari 8,1 persen pada 2012 menjadi 13,8 persen pada 2016. Kondisi ini berbanding lurus dengan serapan tenaga kerja yang mencapai 16,9 juta orang pada 2016.
Dibalik kemilau kinerja sektor industri kreatif, terdapat peran besar dari perempuan. Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengusaha perempuan mencapai 55 persen dari total pengusaha ekonomi kreatif pada 2016. Kebanyakan dari mereka berkecimpung di bidang usaha kuliner dan fesyen. Dua lini bisnis yang menjadi penyumbang terbesar produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif.
Sayangnya, kesempatan bagi perempuan untuk terus berkarya masih terkendala sejumlah hambatan. Mulai dari akses modal hingga dukungan iklim bisnis dan investasi. Oleh karenanya diperlukan berbagai terobosan untuk mengatasi tantangan tersebut. Apalagi di masa depan, Indonesia dikaruniai bonus demografi.
Menurut catatan BPS, jumlah perempuan usia produktif (15-64 tahun) akan meningkat dari 77,4 juta pada 2015 menjadi 96,3 juta pada 2025. Oleh karena itu diperlukan gerakan bersama karena dengan perempuan berkarya maka ekonomi kreatif akan berdaya.