Global Food Security Index (GFSI) mencatat status ketahanan pangan Indonesia terus meningkat dari 2015 hingga 2019. Dari yang sebelumnya berada di peringkat 75, kini kita berada di peringkat 62 pada dari total 113 negara. Namun, peningkatan peringkat ini sebetulnya tak mencerminkan kondisi ketahanan pangan indonesia secara mandiri, karena didapatkan dari peningkatan impor.
Nah, bagaimana ya agar ketahanan pangan nasional yang gemah ripah loh jinawi ini tak lagi semu? Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau KADIN menawarkan resep jitu yang dikenal dengan nama Inclusive Closed Loop System, yakni sistem kemitraan yang mensinergikan rantai pasok pertanian terintegrasi dari hulu ke hilir.
Dalam pola kemitraan ini, petani sebagai tokoh utama akan dihubungkan langsung dengan stakeholder. Skemanya begini. Pertama, off-taker, baik swasta maupun pemerintah, mereka menyediakan informasi spesifikasi produk yang akan ditanam dan membeli hasil panen petani dengan harga yang di̇sepakati sesuai̇ kontrak.
Proses ini disebut off-take agreement atau perjanjian jual beli jangka panjang. Apa yang dilakukan setelah proses off-take agreement? Saksikan video ini lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana proses proses hulu ke hilir Inclusive Closed Loop Sitem yang diinisiasi oleh KADIN.