Dua wartawan Afghanistan dipukuli dalam tahanan polisi setelah meliput demonstrasi di Kabul. Zaki Daryabi, pendiri dan pemred Etilaat Roz, membagikan foto dan video akibat pemukulan yang dialami kedua wartawan itu di media sosial.
Daryabi mengatakan insiden pemukulan itu membawa pesan mengerikan kepada media di Afghanistan. Taliban sebelumnya berjanji untuk mengizinkan media untuk beroperasi dan menghormati hak asasi manusia.
Pejabat Taliban dalam pemerintahan baru mengatakan bahwa setiap serangan terhadap wartawan akan diselidiki. Tapi insiden kekerasan sejak mereka berkuasa telah memicu keraguan di kalangan warga Afghanistan. Taqi Daryabi, satu dari dua wartawan Etilaat Roz itu, mengatakan tujuh atau delapan orang memukuli mereka selama sekitar 10 menit.