Bos Tesla Elon Musk resmi membeli Twitter. Sejumlah kebijakannya menimbulkan kontroversi. Sejak menyelesaikan pembelian senilai US$ 44 miliar pada akhir Oktober, Musk menyingkirkan setengah dari pegawai media sosial itu.
Selain itu, ia juga memicu ratusan insinyur dan pegawai Twitter lainnya untuk berhenti. Musk juga meminta para staf untuk bekerja keras 40 jam per minggu berada di kantor. Otomatis bekerja di rumah alias work from home dihapus.
Tak hanya karyawan, pengguna Twitter pun berguguran, terutama dari kalangan artis, penyanyi, selebriti dan merek ternama. Mereka tak setuju dengan konsep kebebasan bicara Musk.
Pasalnya, Musk justru memberi amnesti terhadap akun yang menyebarkan ujaran kebencian dan informasi yang salah. Salah satu akun yang kontroversial adalah milik mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.