Dewan direksi OpenAI, perusahaan pembuat chatbot ChatGPT, memecat co-founder sekaligus CEO Sam Altman. Posisi Altman digantikan Chief Technology Officer OpenAI, Mira Murati, untuk sementara waktu.
OpenAI menjelaskan pemecatan Sam Altman melalui proses pengambilan keputusan di dewan direksi. "Menyimpulkan bahwa dia tidak secara konsisten jujur dalam komunikasinya dengan dewan, sehingga menghambat kemampuannya untuk menjalankan tanggung jawabnya," kata OpenAI di blog tanpa menjelaskan lebih lanjut, dikutip dari Reuters, Sabtu (18/11).
Sam Altman merupakan pendiri OpenAI, bersama dengan Greg Brockman, Elon Musk, Jessica Livingston, Peter Thiel, Microsoft, Amazon Web Services, Infosys, and YC Research pada 2015.
Sebelum pemecatan Sam Altman, salah satu pendiri OpenAI, Greg Brockman, mengundurkan diri dari dewan direksi. Ia mengumumkan pengunduran dirinya di platform perpesanan X (Twitter) pada Jumat.
Kepergian dua pendiri OpenAI itu mengagetkan para karyawan. Murati berusaha menenangkan karyawan dengan mengatakan kemitraan OpenAI dengan Microsoft tetap berjalan dengan stabil.
Sam Altman, 38 tahun, merupakan seorang pengusaha dan investor asal Amerika Serikat. Ia menjabat sebagai presiden Y Combinator dari 2011 hingga 2019, dan chief executive officer OpenAI sejak 2020.
Sam dibesarkan di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat. Dia mempelajari pemrograman dan membongkar komputer Macintosh ketika baru berusia delapan tahun.
Ia menempuh pendidikan di Stanford University jurusan computer science pada 2004. Namun, ia tidak menyelesaikan pendidikannya.
Sebelum mendirikan OpenAI, dia memimpin startup Y-Combinator. Pada 2005, ia menjadi salah satu pendiri Loopt, aplikasi media sosial berbasis lokasi.
Sam Altman menjadi orang asing pertama yang mendapatkan golden visa Indonesia, setelah aturan diresmikan pada akhir Agustus. Sam Altman menerima golden visa untuk sub-kategori tokoh dunia dengan masa tinggal 10 tahun.