Soal Film Black Widow, Scarlett Johansson vs Disney Kian Panas

Instagram/@scarlettjohanssonworld
Scarlett johansson
Penulis: Hadi Mulyono
5/8/2021, 21.11 WIB

ZIGI – Scarlett Johansson yang berperan sebagai Natasha Romanoff dalam film Black Widow  secara mengejutkan menggugat Disney. Anggota Avengers dalam Marvel Cinematic Universe tersebut mengklaim Disney telah melanggar kontrak kesepakatan soal penayangan sehingga membuatnya rugi.

Gugatan Johansson yang diajukan di Pengadilan Tinggi Los Angeles itu menyatakan bahwa penayangan streaming yang dilakukan Disney membuat film Black Widow kehilangan penonton potensial di teater dan berdampak pada kompensasinya terkait dengan pendapatan film dari box office.

Lantas, berapa kerugian yang dialami Scarlett Johansson dan bagaimana tanggapan Disney? Temukan jawabannya dalam artikel ini. Simak sampai habis ya.

Kerugian Scarlett Johansson

Melansir situs The Indian Express, Kamis, 5 Agustus 2021, Scarlett Johansson kecewa berat karena Black Widow dirilis di Disney+ berbarengan dengan perilisannya di bioskop. Alhasil, Johansson yang juga pernah bermain dalam film Avengers: Infinity War ini mengalami kerugian jutaan dolar Amerika.

Scarlett Johansson dikabarkan kehilangan sekitar US$ 50 juta yang seharusnya dia dapatkan dari bonus Black Widow di Box Office. Sementara itu Disney mengungkapkan, gaji aktor untuk Black Widow berjumlah US$ 20 juta.

Di sisi lain, film terakhir Scarlett Johansson sebagai Black Widow ini hanya mampu mengumpulkan pendapatan US$ 319,45 juta secara global setelah tanggal rilis 9 Juli 2021.

Meski demikian, aktris 39 tahun tersebu dinilai Disney tidak semestinya melakukan protest setelah menerima kompensasi. Pasalnya, Disney mengklaim telah sepenuhnya mematuhi kontrak dengan Johansson terlebih perilisan Black Widow di Disney+ dengan Premier Access penontonnya telah meningkat secara signifikan.

Alasan Black Widow Rilis di Disney+

Alasan utama Black Widow dirilis di Disney+ adalah masih berlangsungnya pandemi yang membuat bioskop di berbagai negara ditutup. Sebelumnya, Disney dianggap telah berhasil menerapkan strategi tersebut untuk merilis film Mulan serta Raya and The Last Dragon.

“Gugatan itu sangat menyedihkan dan menyedihkan karena mengabaikan efek global yang mengerikan dan berkepanjangan dari pandemi Covid-19. Disney telah sepenuhnya mematuhi kontrak Ms. Johansson dan lebih jauh lagi, perilisan Black Widow di Disney+ dengan Premier Access telah secara signifikan meningkatkan kemampuannya untuk mendapatkan kompensasi tambahan selain US$20 juta yang telah dia terima hingga saat ini, ” kata Disney.

Seberapa Penting Gugatan Itu?

Gugatan yang dilayangkan Scarlett Johansson dinilai sangat penting karena hal ini juga bisa berlaku di seluruh bisnis hiburan terutama yang berkaitan dengan persaiangan antara bioskop vs streaming.

Banyak pembuat film telah menyatakan ketakutannya bahwa bioskop yang awalnya tidak kuat, sekarang semakin sekarat dan diprediksi akan mati seiring dengan adanya pandemi berkepanjangan.

Sutradara Christopher Nolan misalnya, ia mengungkapkan pandangannya terhadap persoalan bioskop vs layanan streaming. Nolan mengatakan, pembuat film top di dunia termasuk para bintang besarnya akan merasakan kerugian dari layanan streaming yang masih baru karena berpotensi memangkas kompensasi dari keuntungannya.

Dilansir dari Screent Rant, Disney terlihat mencantumkan ‘only in theaters’ dalam trailer film Eternals yang diputar di Olimpiade Tokyo 2020. Apakah ini artinya Disney telah belajar dari aksi protest Scarlett Johansson?

Sementara itu, dalam waktu dekat film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings akan tayang pada September 2021. Dikabarkan, film yang dibintangi Simu Liu ini bakal masuk ke Disney+ setelah 45 hari dirilis di bioskop. Sementara distribusi film Spider-Man: No Way Home dipegang oleh Sony Pictures.