Tere Liye Kecam Novel Bajakan Padahal Bisa Baca Gratis di Ipusnas

Instagram/@tereliyewriter
Buku tere liye
Penulis: Maria Margaretha
25/5/2021, 14.07 WIB

ZIGI – Penulis Tere Liye menjadi trending topik karena pernyataan yang beredar di Twitter pada Selasa, 25 Mei 2021. Pria bernama asli Darwis ini mengecam penjualan novel di berbagai e-commerce seperti Tokopedia, Lazada, Bukalapak, hingga Shopee.

Dengan harga yang jauh lebih murah, Tere Liye memastikan bahwa buku yang dijual di e-commerce tersebut adalah bajakan. Darwis menyebut pembaca yang membeli buku bajakan sebagai orang dungu alias bodoh karena tersedia aplikasi baca novel gratis.

Ditelusuri oleh tim Zigi.id, Tere Liye mengunggah penjelasan mengenai tindakan bodoh membeli buku bajakan di Instagram @tereliyewriter pada Minggu, 25 Mei 2021. Berikut berita selengkapnya.

Alasan buku bajakan murah

Tere Liye adalah salah satu pengarang novel terkenal Indonesia. Karya yang sudah diterbitkan antara lain novel berjudul Pulang, Pergi, Seri Bumi (serial dunia pararel), Negeri Para Bedebah, Kau, Aku, dan Sepucuk Angpao Merah dan masih banyak lagi.

Ia menjelaskan perbandingan buku bajakan dan buku original dengan lima poin, yakni biaya mikir, royalti penulis, biaya editor, pajak PPh, dan biaya promosi. Buku bajakan tidak membayar hal tersebut sehingga dijual lebih murah di e-commerce.

Buku original itu harus membayar semua pajak, semua biaya2 selain biaya cetak. Pembajak itu tentu saja mereka bisa jual murah, karena mereka hanya bayar nol semua. Tinggal bajak, beres,” tuturnya di keterangan Instagram @tereliyewriter pada Minggu, 25 Mei 2021.

Sarankan baca gratis

Tindakan membeli buku bajakan dianggap bodoh karena sebetulnya bisa membaca novel Tere Liye gratis, melalui aplikasi Ipusnas atau aplikasi online perpustakaan Indonesia.

Nah, kalau kamu benar2 tidak punya uang. Aduh, kan bisa pinjam. Bisa download aplikasi ipusnas. Gratis malah bacanya. Ada yang gratis, kamu malah beli bajakan. Bikin kaya pembajak dan marketplace. Kan goblok banget,” lanjut Tere Liye.

Baca juga: 10 Aplikasi Baca Novel Online Gratis, Wattpad Hingga Webnovel

Tere Liye Ngamuk

Penulis kelahiran Sumatera Selatan ini merasa geram dengan pemikiran membeli buku bajakan sebagai tindakan amal. Sebagai penulis, Tere Liye merasa haknya dirampok.

Keluarga kamu kalau kerja HARUS dapat gaji, dapat THR, dapat bonus. Tidak dibayar, kamu dijamin ngamuk. Tapi lihat penulis buku dibajak, kamu komen sok bijak sekali: 'anggap saja amal'. Dasar goblok, kezaliman massal dilakukan di depanmu, kamu sok bijak,” ungkap Tere Liye.

Ungkapan isi hati Tere Liye sebagai penulis yang karyanya dibajak justru menjadi kontroversi. Kini banyak warganet di Twitter yang menyayangkan penggunaan kata ‘goblok’ kepada pembaca.

Padahal sudah sejak lama Tere Liye menyuarakan keresahannya terkait penjualan novel bajakan di e-commerce. Bagaimana menurutmu?