ZIGI – Larissa Chou mengungkapkan rumah tangganya dengan Alvin Faiz yang dibangun sejak 2016 lalu. Menurut Larissa, putra ustaz Arifin Ilham tersebut sibuk dengan hobi daripada kehidupan pernikahannya.
Akibat hal tersebut, mereka memutuskan untuk berpisah dan Larissa melayangkan gugatan cerai pada Jumat, 21 Mei 2021. Seiring berjalannya waktu, penyebab-penyebab perpisahan pun mulai terkuak seperti yang diungkap oleh Larissa. Penasaran dengan curhatan Larissa Chou? Yuk simak artikelnya!
1.Mengaku Tidak Pernah Dibimbing
Larissa Chou membagikan tulisan dengan latar belakang hitam untuk close friends di Instagram. Namun, curhatan tentang Alvin Faiz tersebut dibocorkan oleh seseorang dan akhirnya beredar luas di jagat maya. Dalam poin pertama, Larissa mengatakan bahwa selama menikah, Alvin tidak pernah membimbingnya dalam urusan agama.
“Selama menikah dia tidak pernah membimbing aku dalam hal agama termaksud mengajari ngaji. (Padahal janjinya sebelum menikah akan membimbing). Mengajak salat tahajud pun gak pernah, tapi di luaran aku selalu bilang dia membimbing aku agar dia selalu terlihat baik,” tulis Larissa dikutip Zigi.id dari Instagram @lambe_turah pada Senin, 31 Mei 2021.
2.Tidak Menemani Larissa
Perempuan 25 tahun ini melanjutkan bahwa selama lima tahun menikah, Alvin jarang menemaninya terlebih lagi ketika Larissa sakit. Ia pernah masuk rumah sakit beberapa kali namun selalu merasa sendirian karena Alvin hanya mengantarnya ke rumah sakit namun tidak ditemani. Larissa selalu bersama asistennya ketika kondisi kesehatannya menurun.
3.Memprioritaskan Hobi
Alvin Faiz dikatakan lebih sering memprioritaskan hobi daripada urusan rumah tangga. Kegemarannya pada dunia sepak bola membuat Alvin lupa akan kewajiban sebagai seorang suami.
“Selama menikah dia selalu memprioritaskan hobi dan dunianya. Main futsal terlalu sampai malam sering. Main PS bisa seharian. Nonton bola dibelain sampai subuh bisa tapi untuk anak tidak bisa,” sambungnya.
4.Tidak Pernah Mengajari Anak
Alvin dan Larissa memiliki seorang putra bernama Muhammad Yusuf Alvin Ramadhan yang lahir pada 9 Juni 2017. Namun, sang anak disebut tidak mendapatkan sosok ayah karena Alvin yang sibuk dengan dunianya sendiri.
“Tidak pernah mengajari anaknya belajar dalam hal apapun (benar-benar Yusuf gak dapat sosok ayah). Ketika anak sakit pun tidak mau ikut mengurus karena sudah ada aku dan pengasuh,” tulis Larissa.
5.Lebih Banyak Main
Menurut Larissa, Alvin Faiz sibuk dengan aplikasi Club House. Bahkan, hampir setiap hari ia menggunakannya dengan mengobrol banyak hal yang dinilai tidak penting. Larissa merasa aneh karena sebagai seorang pemimpin keluarga dan pemimpin pesantren seharusnya Alvin tidak ada waktu untuk mencoba aplikasi yang tengah trending tersebut.
“Ketika aplikasi Club House keluar, setiap hari main CH, ngobrol banyak hal yang tidak penting sampai subuh setiap hari. Padahal untuk ukuran seorang pemimpin pesantren seharusnya gak ada waktu untuk hal-hal seperti itu, lebih baik fokus dengan keluarga dan pesantren,” tutur Larissa.
6.Berselingkuh
Hal yang tidak terduga dilontarkan oleh Larissa adalah Alvin sempat berselingkuh dengan perempuan lain. Bahkan, perselingkuhan itu juga sudah sampai melakukan hubungan badan.
“Pernah melakukan hubungan badan dengan perempuan lain di tahun 2019,” tulis Larissa.
Di sisi lain, dalam pernyataan perpisahan yang ditulis oleh Alvin Faiz, ia membantah adanya orang ketiga dan poligami. Mereka bercerai karena sudah tidak sejalan.
“Kami menegaskan bahwa perceraian ini tidak didasari adanya orang ketiga, poligami, kekerasan yang mengandung fisik, atau hal yang serupa,” kata Alvin beberapa waktu lalu.
7.Mengorbankan Larissa untuk Menutupi Kesalahan
Curhatan terakhir mengatakan bahwa Alvin mengorbankan Larissa untuk menutupi kesalahan. Namun, perempuan kelahiran 23 April 1996 ini tidak menjelaskan secara rinci kesalahan apa yang dibuat oleh sang suami.
Larissa memilih berpisah karena merasa tidak dihargai dan tidak diprioritaskan. Ketika curhatan Larissa Chou viral, Alvin Faiz pun mengunggah status dengan latar belakang hitam dan bertuliskan ‘Seandainya semua orang tahu kisah sebenarnya’.