Kisah Sukses Hendy Setiono Pemilik Baba Rafi Enterprise

Instagram/hendysetiono
Hendy Setiono
15/7/2021, 18.38 WIB

ZIGI – Hendy Setiono, founder Kebab Turki Baba Rafi berhasil menjadi pengusaha kuliner sukses yang berawal dari gerai kecil. Makanan olahan daging sapi panggang, yang dibalut dengan kulit tortila ini tidak hanya dijual di Indonesia tapi juga berekspansi ke luar negeri.

Dengan ciri khas gerobak yang didominasi warna merah dan kuning ini, Kebab Turki Baba Rafi dikenal sebagai pencetus kebab di Indonesia. Bermula dari sebuah gerobak kaki lima, kini Kebab Turki Baba Rafi membuka cabang di berbagai negara. 

Kini, Hendy Setiono juga mengembangkan bisnis makanan dan minuman dengan bermitra bersama publik fitur Tanah Air. Seperti Edho Zell hingga Jerome Polin.

Penasaran bagaimana perjalanan Hendy Setiono yang dijuluki sebagai Raja Kebab Indonesia? Yuk ikuti kisah perjuangan Hendy Setiono!

Berawal dari jajan kebab di Qatar

Awal terciptanya Kebab Turki Baba Rafi, saat Hendy Setiono mengunjungi ayahnya yang sedang bertugas di perusahaan minyak di Qatar. Saat itu, Hendy kerap menemukan berbagai outlet yang menjual kebab. Penasaran dengan rasa kebab, akhirnya Hendy pun mencoba makanan khas Timur Tengah ini.

Meskipun memiliki rasa yang tergolong asing bagi lidahnya, justru Hendy ketagihan untuk membeli kebab karena sensasi rasa yang unik. Kemudian, ia melihat sebuah peluang bisnis di Indonesia.

Saat tiba di Indonesia, Hendy menemui koleganya yang menggeluti dunia kuliner bernama Hasan Baraja. Untuk menemukan komposisi rasa, Hendy dan Hasan terus bereksperimen untuk menemukan ramuan yang tepat untuk lidah orang Indonesia. 

Jualan Sejak Umur 19 Tahun

Pada tahun 2003, Hendy memutuskan untuk bisnis kuliner kebab saat umurnya 19 tahun. Ia berhenti kuliah dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Karena tidak memiliki modal yang cukup, ia mulai memberanikan diri untuk meminjam uang milik sang adik sebesar Rp4 juta untuk memulai bisnis kuliner kebab.

Saat itu, Hendy hanya mempunyai niat untuk memulai bisnis, tanpa mengetahui rencana bisnis, ilmu marketing, dan manajemen. Akhirnya, Hendy mulai berjualan kebab dengan modal nekad pada sebuah gerobak di kawasan Jalan Nginden Semolo, Surabaya. Ia terinspirasi dari kebiasaan anak kuliah yang senang nongkrong di warung kopi.

Meresmikan PT Baba Rafi Indonesia

Hendy memutuskan untuk menikahi Nilam Sari, saat berusia 20 tahun dan mengembangkan bisnis bersama. Baba Rafi diambil dari nama anak sulungnya bernama Rafi Darmawan. Sementara nama Turki diambil berdasarkan risetnya, bahwa kebab terenak berasal dari Instanbul Turki. Hingga akhirnya dinamai Kebab Turki Baba Rafi. Meski tak ada darah pengusaha, Hendy pantang menyerah dan terus perlahan menjalankan bisnisnya. 

Dengan minimnya pengetahuan bisnis, Hendy belajar ilmu bisnis secara otodidak. Di tahun pertama ia membuka 6 cabang dengan mengatur langsung. Kemudian di tahun ketiga ketika memiliki 25 cabang, Hendy mulai mengembangkan managemen dengan merekrut karyawan di level tengah, seperti manager keuangan dan lain-lain.

Pada tahun 2005, Hendy meresmikan PT Baba Rafi Indonesia dan membuka frenchise ke berbagai wilayah di Indonesia, di antaranya Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, hingga Kalimantan. 

Terjebak utang hingga miliaran rupiah

Tidak selalu mulus, perjalanan bisnis Hendy dipenuhi dengan berbagai tantangan. Setelah kurang lebih merintis bisnis selama enam tahun, Hendy dan sang istri harus menanggung utang sebesar Rp14 miliar rupiah.

Saat itu, Hendy dan Nilam berencana untuk menjual perusahaan yang telah dirintisnya kepada orang lain. Kebab Turki Baba Rafi ini hampir diambang kebangkrutan. Pantang menyerah, pasangan suami istri ini terus berjuang dengan memperbaiki sistem manajemen perusahaannya. Semangat dan usahanya membuahkan hasil, keduanya sudah mulai bangkit kembali dan utang pun bisa terbayar. 

Berekspansi ke luar negeri

Kebab Turki Baba Rafi terus berekspansi hingga dapat membuka cabang internasional di berbagai negara, di antaranya Filipina, Malaysia, Srilanka, China, Singapore, Brunei Darussalam, Bangladesh, India, dan terus berekspansi ke berbagai negara lainnya. Saat ini Kebab Turki Baba Rafi telah memiliki lebih dari 1300 outlet di seluruh Indonesia dan 68 outlet di sembilan negara lainnya. 

Selain itu, Kebab Turki Baba Rafi berhasil meraih penghargaan dari organisasi bergengsi di seluruh dunia seperti Pemenang Penghargaan Pengusaha Bisnis Kecil & Menengah Indonesia 2006 yang diberikan oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Pemenang penghargaan pengusaha 2009 oleh Ernst & Young, Pemenang Waralaba Global Pertama di Indonesia 2016 yang diberikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo dan masih banyak lagi penghargaan bergengsi lainnya.

Bisnis Hendy Setiono Sekarang

Sebagai pengusaha, Hendy Setiono tidak hanya mengandalkan penghasilan dari berjualan kebab. Ia mengembangkan bisnis dengan model kemitraan. Selain Kebab Baba Rafi, kini Hendy juga memiliki berbagai bisnis makanan dan minuman yang bermitra dengan berbagai publik figur Tanah Air.

Ada Nyapii (Edho Zell), Ngayap (Ken & Grat), Ngikan Yuk, Menantea (Jerome Polin), Cakekinian, dan Foresthree Coffee. Semuanya dikelola Hendy Setiono di bawah perusahaan Baba Rafi Enterprise.