Reza Rahadian Sentil Toxic Masculinity dan Kekerasan Seksual

Instagram/@officialpilarez
Reza Rahardian
Penulis: Hadi Mulyono
27/11/2021, 11.12 WIB

ZIGI – Reza Rahadian kembali mengambil peran yang cukup menantang baginya dalam film terbaru berjudul Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas. Film yang bakal dirilis awal Desember 2021 ini kemudian dibahas olehnya saat menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier.

Obrolan tersebut membongkar berbagai macam hal tentang seksualitas, toxic masculinity dan lain sebagainya. Lantas, bagaimana pendapat Reza Rahadian tentang isu-isu yang selama ini menjadi perdebatan publik tersebut? Simak sampai habis artikel ini ya guys.

Singgung Toxic Masculinity

Saat ditanya Deddy Corbuzier tentang toxic masculinity, Reza Rahadian yang sudah memainkan banyak peran di film-filmya terdahulu memberi jawaban mengejutkan. Reza menyebut, seorang laki-laki tidak seharusnya merasa paling kuat apalagi untuk menguasai orang lain.

Toxic Masculinity adalah sesuatu yang sebenarnya sifat kelaki-lakian yang berusaha untuk dominan, dan menggunakan apa pun yang dia miliki sebagai seorang laki-laki untuk bisa menguasai sebuah situasi,” kata Reza Rahadian dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Sabtu, 27 November 2021.

Ia merincikan, toxic masculinity dari laki-laki bisa berupa power, manipuatif dan apa pun yang bisa dilakukan untuk menguasai pasangannya. Reza memandang, representasi laki-laki tidak harus macho, berotot, dan lain sebagainya.

Dalam film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas, Reza berperan sebagai Budi Baik yang menjadi simbol laki-laki pelaku toxic masculinity. Nantinya, ia akan berhadapan dengan Ajo Kawir yang digambarkan sebagai laki-laki impotensi.

“Saya berperan sebagai Budi Baik, tapi kelakuannya tidak baik. Dia adalah salah satu simbol dari toxic masculinity. Bicara glorifying, di mana kekuatan utama seorang laki-laki terletak pada penisnya. Bagaimana dia menjadikan itu sebagai daya tariknya,” ungkap Reza Rahadian.

Soroti Masalah Kekerasan Seksual

Berkat film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas, Reza Rahadian turut prihatin dengan sejumlah kasus pelecehan hingga kekerasan seksual yang selama ini masih terjadi di masyarakat. Bagi Reza, kekerasan seksual bisa pula terjadi karena adanya toxic masculinity yang melekat pada diri pelaku.

“Ya, itu (kekerasan seksual) bisa toxic masculinity, perbuatan itu ada di film ini. Perbuatan yang membuat trauma, itu ada di film ini. Menjijikan banget kekerasan seksual,” beber Reza Rahadian.

Reza yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan aktingnya mengaku langsung menerima tawaran untuk bermain di film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas. Bahkan, ia mengaku tidak perlu membaca skenarionya terlebih dahulu karena tema yang akan diangkat cukup menarik untuk dijadikan film.

Lebih lanjut, Reza juga memberi tanggapannya tentang bagaimana laki-laki bisa sempurna. Menurutnya, tidak ada laki-laki yang bisa disebut sempurna karena semua pasti mempunyai kekurangan.

Spoiler Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas

Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas adalah film yang diangkat dari novel dengan judul sama karya penulis Eka Kurniawan. Film ini sebelumnya tampil perdana di Busan International Film Festival, Korea Selatan bersama dengan beberapa film Indonesia lainnya.

Film arahan sutradara Edwin ini bercerita tentang Ajo Kawir (Marthino Lio), seorang jagoan yang tidak takut mati karena ia impotensi. Uniknya, dia tetap bisa jatuh cinta saat berhadapan dengan seorang perempuan bernama Iteung.

Akankah Ajo Kawir bisa menjalani hidup bahagia bersama Iteung dengan kelemahan yang ia miliki? Atau malah Budi Baik (Reza Rahadian) mampu merebut Iteung berbekal kelaki-lakian yang selalu ia banggakan?

Jangan sampai kelewatan film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas yang mulai tayang di bioskop Indonesia 2 Desember 2021 mendatang. Kalau mau menonton film ini, tetap patuhi protokol kesehatan ya guys.