ZIGI – Setelah influencer Jerome Polin membuat pernyataan yang dinilai meremehkan pembalap Indonesia, kini muncul nama-nama atlet yang berprestasi di luar negeri. Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah pembalap muda Mario Suryo Aji.
Nah, berikut ini Zigi.id telah merangkum beberapa fakta menarik dari Mario Suryo Aji, seorang pembalap motor yang digadang-gadang bisa ikut MotoGP di masa depan. Langsung saja, scroll sampai bawah ya guys.
Baru Berusia 17 Tahun
Mario Suryo Aji merupakan pembalap motor berprestasi kebanggaan Indonesia yang baru berusia 17 tahun. Sebab, ia diketahui lahir di Madiun, Jawa Timur pada 16 Maret 2004. Mario merupakan atlet binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang akan berlaga di Moto3 pada musim 2022 kelas 250cc.
Sebelumnya, ia pernah berkiprah di kejuaraan dunia junior FIM CEV Moto3 dan mengikuti Asia Talent Cup. Di ajang Asia Talent Cup yang diikuti pembalap junior itu, Mario mampu finish di peringkat lima pada musim 2018.
Calon Pebalap MotoGP
Saat ini, Indonesia telah memiliki trek internasional yakni Sirkuit Mandalika yang dibangun di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebagai pembalap tuan rumah, ia berharap bisa ikut kelas MotoGP agar bisa melawan idolanya, Marc Marquez.
“Ini akan luar biasa bagi saya dan para penggemar. Saya yakin banyak penggemar akan datang untuk melihat MotoGP dan itu akan menjadi acara besar. Saat ini saya tidak punya rencana untuk mengendarai trek sebelum balapan, tapi saya berharap saya bisa. Kita lihat saja!” kata Mario Suryo Aji dikutip Zigi.id dari Motorsport, Rabu, 26 Januari 2022.
Berpengalaman di Moto3
Digadang-gadang menjadi pembalap MotoGP suatu hari nanti, Mario Suryo Aji saat ini sedang mematangkan pengalaman di kelas Moto3. Dia mengaku, ajang tersebut menjadi sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.
"Setelah tiga musim di CEV Moto3, saya merasa siap untuk melangkah ke Moto3, saya tahu semua trek Eropa dan motornya sangat mirip. Ini akan sulit, tapi saya optimis bisa berada di sana," kata Mario.
Ungkap Tantangan Berkarier di Eropa
Kini Mario Suryo Aji lebih sering berlaga di sirkuit-sirkuit Eropa. Kepada Motosport, ia pernah membeberkan beberapa tantangan yang kerap ia hadapi ketika melaju di sirkuit benua biru.
“Semua pembalap Eropa sangat cepat dan mereka tahu treknya dan motornya sangat cepat. Ini adalah pertama kalinya saya mencoba motor prototipe asli juga. Saya benar-benar terkejut tapi saya sangat menikmatinya. Sangat sulit bagi saya tapi kemudian saya bisa maju di setiap balapan, dan saya finis keempat pada debut saya (di CEV Moto3 di Estoril). Saya juga mencetak barisan depan di Jerez yang bagus. Tapi sangat sulit untuk mengikuti mereka," tambah Mario Suryo Aji.
Sebut Pandemi Jadi Sedikit Kendala
Jauh dari tanah kelahirannya, Mario Suryo Aji tidak mengelak kalau pandemi COVID-19 menjadi salah satu tantangan tersendiri. Menurutnya, ia jadi sulit pulang ke Indonesia sehingga terpaksa menghabiskan waktu di Barcelona, Spanyol.
“Saya tinggal dengan rekan satu tim saya, yang berasal dari Thailand dan Jepang, jadi setidaknya saya punya orang untuk diajak bicara dari negara lain, dan kami berlatih bersama, itu menyenangkan, tapi tidak dari Indonesia. Tentu saja saya merindukan rumah dan keluarga saya, itu salah satu hal tersulit,” kata Mario.
Demikian beberapa fakta dari Mario Suryo Aji yang bakal berlaga di ajang Moto3 sebelum melanjutkan kariernya ke MotoGP suatu hari nanti. Yuk, dukung terus Mario sebagai pembalap yang masih sangat muda agar mampu membawa nama harum Indonesia di kancah dunia.