ZIGI – Elon Musk digugat oleh investor Dogecoin senilai US$ 258 miliar (Rp 3.819 triliun). Penggugat bernama Keith Johnson menuduh CEO SpaceX ini telah menjalankan skema piramida untuk mendapatkan dukungan terhadap uang kripto yang dijalankannya.

Sementara itu, Elon Musk juga baru saja memecat bos Tesla Singapura imbas dari rencana PHK besar-besaran oleh founder perusahaan mobil listrik tersebut. Simak yuk ulasan lebih lengkapnya di bawah ini!

Baca Juga: Elon Musk Siap Bangun Bioskop Drive-in, Bisa Bayar Pakai Dogecoin

Elon Musk Digugat Oleh Investor Dogecoin

Salah satu investor Dogecoin, Keith Johnson mengaku rugi dan menggugat Elon Musk sebesar US$ 258 miliar (Rp 3.819 triliun) atas tuduhan melakukan skema piramida pada uang kripto miliknya.

“Terdakwa menyadari sejak 2019 Dogecoin tidak memiliki nilai namun terdakwa mempromosikan Dogecoin untuk mendapatkan untung dari perniagaannya,” ujar Keith Johnson dilansir dari Reuters pada Jumat, 17 Juni 2022.

Johnson melanjutkan bahwa Elon Musk memanfaatkan popularitasnya untuk mempromosikan Dogecoin dan melakukan manipulasi melalui skema piramida.

“(Elon) Musk menggunakan latar belakangnya sebagai orang Terkaya di Dunia untuk mengoperasikan dan memanipulasi skema piramida Dogecoin untuk keuntungan, eksposur dan hiburan,” imbuhnya.

Keith Johnson telah melayangkan gugatan kepada Elon Musk ke pengadilan federal di Manhattan, Amerika Serikat. Dalam gugatannya, Johnson meminta ganti rugi sebesar Rp US$ 86 miliar (Rp 1.273 triliun) yang dihitung dari penurunan nilai pasar Dogecoin sejak Mei 2021 dan harus dibayar tiga kali lipat.

Johnson juga meminta agar otoritas memblokir kegiatan Elon Musk dan perusahaannya dalam mempromosikan Dogecoin. Ia juga meminta hakim menyatakan bahwa Dogecoin merupakan bentuk perjudian di bawah undang-undang Federal dan New York.

Elon Musk Pecat Bos Tesla Singapura

Belum lama ini, Elon Musk mengumumkan akan melakukan PHK besar-besaran terhadap karyawan Twitter, bila kesepakatan penjualan disepakati. Pemecatan karyawan tersebut ternyata bukan hanya untuk Twitter, tetapi juga Tesla. Salah satu yang terkena imbas PHK adalah Country Manager Tesla di Singapura, Christopher Bousigues.

Kabar pemecatan Bousigues pertama kali terlihat dari unggahannya di Linkedin pada 12 Juni 2022. Dalam unggahan tersebut, Bousigues menyebutkan dirinya menjadi salah satu orang yang terdampak PHK yang diumumkan oleh Tesla sebelumnya.

“Tesla mengumumkan adanya pengurangan 10 persen jumlah tenaga kerja. Peran saya (Country Manager) dihilangkan mulai hari ini,” tulis Christopher Bousigues di akun Linkedin- nya pada Senin, 13 Juni 2022.

Bousigues mengaku cukup terkejut dengan keputusan pihak Tesla karena pemecatan tersebut dianggap mendadak. Pasalnya, Bousigues telah bekerja sebagai Country Manajer selama satu tahun untuk membesarkan nama Tesla di Singapura.

Meskipun pemutusan tenaga kerja tersebut dipandang mendadak, Bousigues tidak keberatan dengan keputusan tersebut dan bangga dengan pencapaian yang sudah diperolehnya selama satu tahun terakhir.

“Saya bangga telah menjadi country manager pertama perusahaan di Asia Tengga dan mendirikan bisnis di Singapura,” lanjutnya.

Setelah tidak lagi menjabat sebagai country manager di Singapura, Christopher Bousigues berencana akan kembali ke Eropa untuk menghabiskan waktunya bersama keluarga pada musim panas 2022.

Elon Musk kini memang sedang diperhadapkan dengan berbagai isu mulai dari iklim ekonomi yang menganggu kondisi perusahaannya serta rencana pembelian Twitter yang kini masih terus bergulir

Baca Juga: Elon Musk Berencana PHK 10 Persen Pegawai Tesla