Tanpa Perlu Ditukar, Rupiah Bakal Bisa Digunakan di 4 Negara Lain

pexels.com
Uang Rupiah
Penulis: Hadi Mulyono
11/7/2022, 18.00 WIB

ZIGI – Jika biasanya orang Indonesia menukar uang rupiah menjadi dollar atau mata uang lain ketika ke luar negeri, tidak lama lagi hal itu tidak perlu dilakukan. Sebab, uang rupiah bakal bisa digunakan untuk transaksi pembayaran lintas negara.

Meski begitu, hanya akan ada beberapa negara yang bisa menerima rupiah sebagai transaksi dengan menggunakan QRIS dan BI Fast. Seperti apa penjelasannya? Simak sampai habis artikel ini sampai habis.

Baca Juga: Meta Tutup Dompet Digital Kripto Novi, Tidak Bisa Top Up Per Juli 2022

Terbatas di Beberapa Negara ASEAN

Bank Indonesia bersama empat bank sentral negara Asia Tenggara direncanakan bakal menyepakati kerja sama sistem pembayaran lintas negara pada pertemuan G20 jalur keuangan bulan Juli 2022 ini. Nantinya, orang Indonesia bisa menggunakan rupiah ketika berkunjung ke beberapa negara anggota ASEAN.

Negara yang bakal menyepakati perjanjian tersebut meliputi Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand. 

Seperti dilansir Katadata.co.id, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa transaksi pembayaran antara kelima negara ASEAN ini dapat dilakukan dengan menggunakan QR Code dan fast payment.

"Jadi kalau saya bertransaksi di Singapura, Malaysia, dan Thailand, cukup kita menggunakan QRIS atau BI Fast atau fast payment mereka. Ini tidak lagi menggunakan konversi ke dolar, tetapi antara mata uang negara yang ditransaksikan," kata Dody Budi Waluyo dikutip dari Katadata.co.id pada Senin, 11 Juli 2022.

Kerja sama tersebut memungkinkan orang Indonesia bisa leluasa bertransaksi di empat negara lain (Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina) menggunakan rupiah. Sebab keuangan kelima negara yang menggunakan QRIS atau BI Fast terintegrasi dengan skema local currency settlement.

Apa Itu QRIS dan BI Fast?

 

Nah, sebelum perjanjian di atas disepakati, tentunya kamu perlu mengetahui apa itu QRIS dan BI Fast yang bakal digunakan kelima negara.

QRIS adalah standar kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia. Kode tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengintegrasikan seluruh metode pembayaran nontunai di Indonesia.

Adapun BI fast adalah infrastruktur yang disediakan Bank Indonesia untuk memfasilitasi pembayaran transfer antar bank bagi nasabah ritel secara real-time. Hanya saja, Dody Budi Waluyo belum menjelaskan lebih detail gambaran kapan kemudahan transaksi pembayaran lintas negara ini akan diberlakukan.

Sistem pembayaran lintas batas (cross border payment) saat ini menjadi salah satu topik yang digodok dalam pertemuan G20 jalur keuangan. Indonesia berharap akan ditemukan kesepakatan terkait pembayaran lintas negara dalam puncak pertemuan G20 November 2022 mendatang.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta menambahkan, rencana di atas merupakan tindak lanjut dari pembicaraan yang dilakukan BI dengan empat bank sentral di Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.

"Hopefully nanti di leaders meeting pada November ini, bisa dilakukan kesepakatan cross border payment system di antara negara G20. Namun saat ini, kita mulai dengan lima negara ASEAN dulu," kata Filianingsih.

Sebelum menyepakati, Indonesia sebenarnya telah lebih dulu melakukan uji coba pembayaran lintas negara dengan Thailand dan Malaysia. Ke depannya, sistem pembayaran tersebut diharapkan bisa diimplementasikan ke seluruh negara di ASEAN, Jepang, Korea Selatan, dan China.

"Artinya enggak ada kurs yang harus dikonversi ke dolar AS dulu terus ke rupiah, tujuan kita ingin lebih maju lagi dengan implementasi yang nyata," ujar Filianingsih.

So, bagi kamu yang hobi mengunjungi negara-negara di atas, tunggu kabar gembira selanjutnya agar transaksi pembayaran dengan negara lain semakin praktis.

Baca Juga: 6 Start Up Unicorn Valuasi Tertinggi 2022, Ada TikTok dan Canva