ZIGI – Pada awal 2021, perusahaan Tesla melakukan investasi besar kepada Bitcoin, di mana pergerakan ekonomi digital bergairah. Terbaru, perusahaan milik Elon Musk ini dikabarkan menjual lebih dari setengah kepemilikan Bitcoin-nya. di kuartal kedua tahun 2022.
Tindakan ini diduga memicu kemunduran dalam dunia uang digital, mengingat Elon Musk selaku CEO Tesla, adalah sosok yang memiliki pengaruh besar dalam pergerakan mata uang digital. Simak berita lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: 15 Istilah Cryptocurrency yang Perlu Diketahui, Apa itu Bitcoin?
Elon Musk Jual Bitcoin Tesla Seharga Rp14 Triliun
Tesla sempat menggelontorkan $1,5 miliar alias Rp22 triliun saat Bitcoin tengah diminati dengan harga yang tinggi pada Februari 2021. Saat ini, nilai cryptocurrency? telah turun hingga 50 persen pada tahun 2022, setelah sempat naik di angka Rp1 miliar per Bitcoin pada November 2021.
”Pada akhir kuartar kedua, kami telah mengonversi kurang lebih 75% Bitcoin ke dalam konversi uang fiat,” kata perwakilan Tesla pada Rabu, 20 Juli 2022 dikutip Zigi.id.
Uang fiat atau yang dikenal juga dengan fiat money adalah bentuk pembayaran resmi atau tradisional, contohnya uang kertas yang dipakai sehari-hari. Artinya, Tesla telah menukar mata uang Bitcoin dengan mata uang Amerika, yaitu dolar. Penukaran tersebut membuat neraca keuangan Tesla bertambah menjadi Rp14 rriliun dari penjualan Bitcoin.
Elon Musk Dianggap Tidak Konsisten
Mantan pacar Amber Heard ini dinilai tidak konsisten dalam pernyataannya. Beberapa prediksi menyebut kondisi ini merupakan dampak dari badai musim dingin Bitcoin hingga resesi yang melanda beberapai negara.
Dilansir dari BBC, Tesla juga merasa bahwa Bitcoin membuat keuntungan perusahaan terganggu. Apalagi beberapa perusahaan di China masih belum beroperasi secara maksimal karena kondisi pandemi Covid-19.
“Kami menjual sebagai besar kepemilikan Bitocin karena tidak yakin kapan aturan pembatasan di China akan dicabut. Jadi penting bagi perusahaan untuk memaksimalkan keuangan kas kami,” tuturnya dikutip dari Reuters.
Pernyataan tersebut berbeda dengan apa yang ia cuitkan di Twitter. Saat itu anak dari Errol Musk ini mengaku tidak akan menjual Bitcoinnya. Namun pada Mei 2021, Tesla memutuskan untuk tidak menerima pembayaran dengan Bitcoin dengan alasan faktor lingkungan.
Dalam kesempatan yang sama, Elon Musk memastikan tidak akan menjual Dogecoin yang pernah ia beli. Namun mengingat rekam jejaknya, investor pun jadi ikutan cemas.
Saat ini, Tesla mengalami kondisi ekonomi yang tidak baik. Pada Juni 2022, mengutip laman Katadata, Elon Musk mengumumkan pengurangan gaji karyawan hingga 10 persen selama 3 bulan ke depan. Kebijakan ini sejalan dengan prediksi bahwa situasi keuangan dunia akan melandai hingga akhir tahun 2022.
Baca juga: Elon Musk Bakal Digugat karena Batalkan Pembelian Twitter