ZIGI – Membeli properti alias rumah bagi generasi muda dirasa sulit dilakukan lantaran harga tanah sekaligus kebutuhan pokok yang semakin mahal. Hal ini juga sempat disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat diskusi daring Road to G20 – Securazation Summit 2022.
Melansir dari Katadata.co.id, Sri Mulyani menyebutkan masyarakat akan kesulitan membeli rumah apabila inflasi tinggi. Pertumbuhan kredit KPR (Kredit Pemilikan Rumah) sebelumnya terbukti mencapai 10,5 persen di bulan April namun mengalami penurunan pada bulan Mei menjadi 9,8 persen.
Oleh sebab itu, Benny Fajarai selaku pemuda Indonesia yang masuk 30 Under 30 Forbes Asia pada 2021 sekaligus Co-Founder Lifepal.co.id membagikan tips membeli rumah bagi generasi muda.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Investasi SBR dan ORI, Cocok untuk Gen Z
1. Tentukan Budget Dalam Membeli Rumah
Harga rumah setiap daerah bervariasi, hal ini ditentukan dari luas bangunan, luas tanah dan lokasi. Namun harga rumah umumnya akan semakin mahal apabila lokasi tersebut berada di kawasan yang strategis meskipun lahan tanah tidak terlalu luas.
Dengan memperhatikan lokasi strategis, luas bangunan dan luas tanah, kamu dapat mempertimbangkan budget untuk membeli rumah. Kamu juga dapat memantau harga tanah per meternya di suatu daerah apabila ingin mengukur budget yang dibutuhkan.
2. Pilih Membeli KPR atau Cash
Harga properti semakin hari semakin tinggi seiring tingginya inflasi perekonomian suatu negara. Oleh sebab itu, kenaikan harga tanah juga bisa menjadi pertimbangan dalam membeli rumah. Bahkan presentase kenaikan harga rumah jauh lebih cepat dibandingkan dengan kenaikan gaji.
Ada dua pilihan dalam membeli rumah yakni secara kredit alias KPR atau cash, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Apabila kamu membeli rumah secara KPR maka kekurangan yang dirasakan adalah biaya cicilan tidak sama besar karena tergantung dengan perubahan suku bunga acuan BI (Bank Indonesia)
Keuntungan dengan membeli secara KPR, kamu dapat mengalokasikan sebagian tabungan yang dimiliki untuk kebutuhan lain maupun investasi jangka panjang. Sedangkan membeli secara cash, kekurangan yang dialami adalah kamu akan menguras tabungan untuk membayar seluruh biaya pembelian di awal.
Keuntungan dengan membeli cash, kamu tidak diberatkan dengan cicilan setiap bulannya sehingga dapat menabung dengan leluasa.
3. Kelola Pengeluaran Dengan Baik
Generasi milenial dan gen Z ditantang dengan perubahan gaya hidup yang cepat. Segala akses jual beli dapat dilakukan dengan mudah. Kendati demikian, kamu perlu menjaga keuangan sejak dini untuk keinginan belanja fashion, perlengkapan kerja hingga skincare.
Berdasarkan survei Katadata Insight Center (KIC) pada Januari 2022, kebutuhan bulanan gen Z banyak diberatkan pada belanja makanan (77,2 persen), pulsa internet (75,9 persen) dan bahan bakar (61,7 persen).
Jika ingin mewujudkan membeli rumah dalam waktu dekat, sebaiknya usahakan untuk membatasi pengeluaran tidak penting dan alihkan ke tabungan. Hindari segala promosi diskon baik di e-commerce, pusat perbelanjaan, bahkan di aplikasi food delivery.
4. Alokasikan 30 Persen Gaji Untuk Ditabung, Investasi dan Perlindungan Asosiasi
Mengalokasikan gaji untuk ditabung, investasi dan perlindungan asuransi dirasa tidak cukup kalau hanya 20 persennya saja. Jika kamu ingin membeli rumah dengan cepat, alokasikan sekurangnya 30 persen dari gaji setiap bulannya.
Besaran nilai tersebut awalnya ditujukan untuk dana darurat yakni 6-9 kali gaji bulanan. Dana tersebut digunakan untuk beberapa asuransi ke depan hingga berbagai kebutuhan tidak terduga lainnya.
Presentase pengeluaran generasi muda khususnya gen Z perlu diperhatikan. Menurut survei KIC didapatkan, sebanyak 31,4 persen gen Z lebih banyak makan di luar dan presentase ini lebih besar dari tabungan serta dana darurat yang sebesar 30,8 persen.
Dengan memperhatikan pengeluaran sekaligus menimbang kembali budget yang diperlukan akan mempermudah membeli rumah dalam waktu dekat.
Baca Juga: 10 Kebutuhan Rutin Gen Z Hasil Survei Zigi-KIC, Pulsa Internet No.1