ZIGI – Sosok William Tanuwijaya tengah jadi sorotan setelah GoTo Gojek Tokopedia melakukan pemutusan kerja atau PHK sebanyak 1.300 karyawan. William sendiri merupakan pendiri dan CEO e-commerce Tokopedia.
Meski sudah merasakan hasil perusahaan yang dibangunnya, perjalanan William Tanuwijaya untuk mencapai titik kesuksesan seperti sekarang tidak mudah.Berikut kisah inspiratif William Tanuwijaya yang kini menjadi salah satu orang kaya di Indonesia. Yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Kisah Sukses Ajik Krisna, Pengusaha Bali Dulunya Tukang Cuci Mobil
1. Berasal dari Keluarga Sederhana
William Tanuwijaya bukan berasal dari keluarga berada melainkan dari keluarga dengan perekonomian pas-pasan. Ia tinggal bersama keluarganya di kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. Lahir pada 18 November 1981, William baru menginjak usia 41 tahun.
Meski dari keluarga sederhana, William masih mampu melanjutkan sekolahnya. Sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah, pendiri Tokopedia tersebut sekolah di Sumatera Utara. Kemudian William melanjutkan kuliah di Jakarta, saat itu orang tuanya berkeyakinan bahwa kehidupan anaknya akan semakin terjamin.
2. Jadi Tukang Jaga Warnet
Kondisi ekonomi keluarga semakin sulit setelah ayahnya meninggal saat ia kuliah di tahun kedua. William saat itu sudah diterima sebagai mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Bina Nusantara (BINUS) Jakarta.
Mau tidak mau, William harus bekerja sampingan. Kala itu, ia memutuskan untuk bekerja sebagai penjaga warnet 24 jam yang berada dekat dengan kampusnya. Sebab akses internet gratis, William menemukan kegemaran baru di mana ia semakin senang dengan dunia internet. Sejak itu, pria asal Pematang Siantar ini mulai belajar tentang dunia digital.
3. Bekerja di Perangkat Lunak
Setelah lulus dari Universitas Bina Nusantara pada 2003, William akhirnya bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perangkat lunak. Dikutip dari Katadata.co.id, William rupanya pernah bekerja di berbagai tempat seperti perusahaan di bidang gim yakni Bolehnet kemudian TelkomSigma hingga Sqiva Sistem.
Kemudian di tahun 2006, William bekerja di Indocom Mediatama sebegai IT and Business Development Manager.
4. Mendirikan Marketplace
Setelah menghabiskan empat tahun bekerja di perusaan di bidang perangkat lunak, William akhirnya menemukan ide untuk mengembangkan bisnis sendiri.
Latar belakang dirinya ingin membuka bisnis ini adalah berdasarkan pengalamannya di mana warga Pematang Siantar harus membayar mahal barang yang dibelinya daripada di Jakarta. Untuk meringankan beban seperti warga Pematang Siantar rasakan, William bertekad membangun marketplace bernama Tokopedia.
5. Sempat Ditolak Berkali-kali
Tokopedia hampir saja gagal karena ia berkali-kali ditolak untuk mendapatkan modal. Meski sering kali ditolak, William tidak patah semangat dan terus bertekad untuk mewujudkan mimpinya. Banyak calon modal yang sudah dijumpai William di mana ia selalu ceritakan ide soal membangun marketplace tersebut.
Hampir dua tahun mengembangkan bisnis itu, William akhirnya mulai menjalankan Tokopedia pada tahun 2009. Ia berhasil mendapatkan pemodal yakni mantan bosnya sendiri di PT Indonusa Dwitama.
6. Perkembangan Tokopedia
Selain sudah mendapatkan pemodal, William akhirnya mengajak rekannya Leontinus Alpha Edison untuk merintis Tokopedia. Di tahun pertama Tokopedia berdiri, William sudah mendapatkan penghargaan dari Bubu Awards sebagai startup e-commerce terbaik di Indonesia.
Sebab kesuksesan Tokopedia yang semakin pesat, startup ini mendapatkan suntikan dana dari beberapa investor seperti NetPrice hingga CyberAgent Venture di tahun 2010. Bahkan prestasi membanggakan lainya adalah di tahun 2014 Tokopedia mendapatkan suntikan US$ 100 juta dari Sequia Capital dan SoftBank Internet and Media Inc (SIMI).
Suntikan dana ini membuat Tokopedia menjadi satu-satunya startup di Asia Tenggara yang mendapatkan suntikan dana sebesar US$ 100 juta. Tokopedia semakin melesat dan mendapatkan suntikan dana investasi dari Alibaba sebesarUS$ 1,1 miliar.
Belum lama ini, Tokopedia menjadi e-commerce unggul di Indonesia yakni 157 juta pengunjung pada kuartal pertama 2022 dan mengalahkan Lazada, Blibli, Bukalapak dan Shopee.
7. Gabungan Tokopedia dan Gojek
Keberhasilan bisnis di bidang e-commerce ini menarik merger alias penggabungan dengan Gojek Indonesia. Akhirnya perusahaan tersebut bergabung pada 2021 menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. GoTo kemudian melantai di bursa pada 11 April 2022 dengan harga IPO Rp338 per saham.
Melansir dari databoks.katadata.co.id yang dirilis Juni 2022, William Tanuwijaya selaku Komisaris GoTo memegang saham dengan hak suara multipel (SDSHM) sebesar 2,12 persen saham.
Demikian kisah sukses pendiri sekaligus CEO Tokopedia, William Tanuwijaya. Kini, GoTo memutuskan untuk mengurangi pegawainya.
Baca Juga: Kisah Sukses Ermey Trisniarty, Pemilik Dapur Cokelat Berawal dari Hobi