ZIGI – BTS dan Stray Kids menjadi sorotan setelah sebuah perusahaan percetakan di Rusia menyebut mereka sebagai propaganda gay. Kejadian ini bermula saat sebuah kafe berniat untuk memesan kartu ucapan hingga spanduk bertema K-Pop.
Tapi reaksi yang didapat justru tidak terduga. Perusahaan percetakan tersebut enggan untuk menyelesaikan pesananannya setelah melihat konten yang akan mereka kerjakan. Seperti apa reaksi perusahaan percetakan ini soal BTS dan Stray Kids? Scroll yuk!
Baca juga: BTS Tunda Wamil, Pejabat Militer Setuju Demi Kepentingan Nasional
Perusahaan Percetakan Menolak Cetak Konten BTS dan Stray Kids
Baru-baru ini, sebuah perusahaan percetakan menolak untuk mencetak konnten soal boy band asal Korea Selatan yakni BTS dan Stray Kids. Hal ini karena mereka percaya grup-grup itu akan ditafsirkan sebagai propaganda gay.
Dilansir Zigi.id dari Koreaboo, Kamis, 15 Juli 2021, Russian Times melaporkan kejadian ini bermula saat PinkyPop Cafe di Ekaterinburg memesan kartu ucapan hingga spanduk dengan gambar BTS dan Stray Kids dari sebuah toko cetak lokal.
Dalam Instagram story yang kini sudah dihapus, pemilik PinkyPop Cafe menjelaskan bahwa pihak percetakan bersedia menyelesaikan seluruh pesanan sampai mereka melihat kontennya.
"Kami mendiskusikan semua pekerjaan dan detail, dan menempatkan pesanan pertama kami. (Setelah mereka melihat foto BTS dan Stray Kids) mereka mulai mengabaikan kami," kata pemilik PinkyPop Cafe.
Saat dihubungi, perusahaan percetakan itu mengungkapkan homofobianya. Mereka menyatakan bahwa para member boy grup itu tidak menyembunyikan orientasi mereka. Dengan tegas, perusahaan percetakan itu menolak untuk menyelesaikan pesanan.
Perusahaan itu juga dikatakan sempat bertanya kepada PinkyPop apakah mereka ingin anak-anak menjadi cabul. Tidak hanya itu, dia juga menyebut PinkyPop bodoh karena mendukung sesuatu yang memungkin membuatnya tidak memiliki cucu.
"Kami memiliki cukup banyak klien 'normal' untuk bisa memilih siapa yang akan diajak bekerja sama dan siapa yang tidak," ujar perusahaan percetakan tersebut.
Selain itu, PinkyPop Cafe juga sempat mengunggah diduga percakapan pesannya dengan perusahaan percetakan lokal tersebut.
Rusia Melarang Keras Komunitas LGBTQ+
Rusia memang dikenal sebagai negara yang agak konservatif, beberapa tahun belakangan ini mereka semakin memusuhi komunitas LGBTQ+. Awal tahun 2021, Presiden Rusia Vladimir Putin meresmikan beberapa amandemen anti-LGBTQ+, termasuk melarang pernikahan sesama jenis, melarang adopsi transgender serta memusatkan 'kepercayaan pada Tuhan' sebagai nilai inti negara.
Tidak hanya itu, di distrik Nevsky di St. Petersburg, para guru diperintahkan untuk menyisir profil media sosial siswanya dan menulis laporan tentang orang-orang yang mereka curigai sebagai LGBTQ+. Contoh lain adalah ketika merek es krim Rusia dituduh mempromosikan 'propaganda gay' karena menjual es krim berwarna pelangi.
Terlepas dari itu, sampai saat ini masih belum ada informasi jelas tentang kelanjutan permasalahan ini. Apakah PinkyPop akhirnya menerima pesanan mereka (baik dari perusahaan percetakan itu atau dari yang lainnya), atau apakah perusahaan percetakan terkena dampak dari tindakannya usai menyebut BTS dan Stray Kids sebagai propaganda gay.
Baca juga: 5 Fakta Kemenangan Stray Kids di Mnet Kingdom: Legendary War