ZIGI – Setiap 14 Februari seluruh dunia merayakan hari Valentine yang identik dengan pemberian coklat dan bunga kepada pasangan masing-masing.
Namun, di beberapa negara untuk memeriahkan hari kasih sayang tersebut juga memiliki tradisi unik yang berbeda-beda. Lantas, seperti keunikan tradisi di beberapa negara merayakan hari valentine? Simak ulasan berikut!
Filipina
Jika di Indonesia pada umumnya memberikan coklat kepada suami, pacar, atau sahabat, berbeda dengan tradisi di Filipina. Bagi pria lajang yang tidak mampu mewujudkan pernikahan impian karena persoalan biaya, hari Valentine menjadi waktu yang tepat melakukan hal tersebut.
Pasalnya, hari kasih sayang ini pemerintah di Filipina menggelar pernikahan massal untuk seluruh negeri. Segala sesuatunya disediakan termasuk cincin bagi para pengantin.
Ghana
Menjadi salah satu negara penghasil cokelat terbanyak di dunia, hari Valentine di Ghana juga dijadikan sebagai Hari Cokelat Nasional guna meningkatkan pariwisata dan konsumsi cokelat domestik.
Sekaligus untuk menghalangi kaum muda untuk melakukan hubungan seks dengan menyalurkan energi romantis mereka.
Jepang
Sementara di Jepang, hari Valentine dirayakan dengan momen wanita akan memberikan cokelat dan bunga kepada pasangan baik suami maupun pacar.
Uniknya, sebulan kemudian tepatnya pada 14 Maret yang dinamakan White Day pria yang menerima honmei choho diharapkan membalas budi dengan hadiah senilai setidaknya dua atau tiga kali lipat dari yang dihabiskan wanita mereka untuk membeli cokelat.
Korea Selatan
Perayaan hari Valentine di Korea Selatan tidak berbeda jauh dengan perayaan di Jepang. Jika pada hari Valentine 14 Februari wanita memberikan cokelat pada pasangannya.
Kemudian bulan berikutnya pada 14 Maret gantian memberikan hadiah cokelat putih kepada pasangan. Namun, yang menjadi pembeda adalah sebulan kemudian akan merayakan black day dimana pada bulan ini akan digelar acara khusus untuk para lajang.
Mereka yang tidak menerima suguhan di bulan-bulan sebelumnya berkumpul dan makan Jjajyangmyeon (mie hitam) dengan semua teman lajang mereka.
Wales
Tak kalah unik dari negara-negara sebelumnya, di negara Wales memeriahkan momen hari kasih sayang dengan sedikit berbeda yakni dengan memberikan hadiah sendok cinta.
Sendok sendiri merupakan tradisi kuno yang dilakukan para pria dengan hati-hati mengukir sendok dan menyajikannya kepada wanita yang mereka minati.
Desain yang mereka ukir bersifat simbolis dan sering kali memiliki petunjuk tersembunyi. Misalnya, jumlah manik-manik yang dilampirkan mewakili jumlah anak yang diharapkan pria itu untuk dilahirkan oleh kekasihnya.
Uniknya, Wales melakukan Hari Valentine sedikit lebih awal, pada tanggal 25 Januari.
Perancis
Jika kebanyakan negara menjadikan cokelat sebagai pertanda perayaan hari Valentine, di Perancis sendiri digelar dengan memanggil para lajang lain yang tinggal di seberang jalan sampai semua memiliki pasangan.
Jika pria tidak menyukai pasangan, mereka akan meninggalkan wanita itu untuk pria lain. Tradisi ini disebut une loterie d'amour, yang memiliki arti membuat wanita tak tertandingi.
Namun, menurut aturan tradisi, mereka bisa berkumpul, menyalakan api unggun dan melemparkan foto dan barang milik orang yang menolaknya.
Irak
Irak merayakan Hari Valentine dengan 'pesta cinta', menghias apel merah untuk mewakili kisah cinta asli, Adam dan Hawa. Ini menyimpang dari kisah alkitabiah bahwa apel diyakini membawa kemakmuran dan cinta, bukan akhir dari surga duniawi.
Bulgaria
Berbeda lagi dengan tradisi merayakan hari Valentine di Bulgaria. Masyarakat Bulgaria akan memeriahkan hari kasih sayang dengan membuat anggur. Tradisi tersebut dinamai sebagai "Day of Winemakers" atau membuat anggur.
Semua pasangan yang ada di Bulgaria, baik yang masih berusia muda ataupun tua merayakan hari kasih sayang dengan membuat dan menenggak anggur lokal buatan mereka.
Itulah sejumlah tradisi unik yang dilakukan beberapa negara di dunia untuk merayakan hari valentine atau hari kasih sayang mulai dari memberi cokelat, mengukir sendok, hingga menghiasi buah apel.