Pemerintah Akan Awasi Aktivitas Siswa di Transportasi Umum dan Sekolah

Arofatin Maulina Ulfa
26 Mei 2021, 07:15
Pemerintah Akan Awasi Aktivitas Siswa di Transportasi Umum dan Sekolah
ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/hp.
Bupati Bone Bolango, Hamim Pou memberikan sambutan pada upacara pembukaan proses belajar tatap muka di Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (24/5/2021).

Pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas rencananya dimulai pada Juli 2021. Untuk meminimalisasi potensi penularan Covid-19, pemerintah akan mengawasi aktivitas siswa seperti dalam perjalanan yang harus ditempuh siswa saat menggunakan transportasi umum maupun ketika beraktivitas di sekolah.  

Pengembang Teknologi Pembelajaran, Direktorat Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Teknologi (Kemendikbud-ristek) Abdul Mukti mengungkapkan, penggunaan transportasi umum memiliki risiko tersendiri. 

Apalagi, terdapat sejumlah daerah yang sekolahnya berada antar-kelurahan, terutama di kota besar dan di wilayah perbatasan. Meski demikian, sejumlah pemerintah daerah sudah memiliki infrastruktur transportasi publik yang baik untuk pelajar.  “Seperti di DKI Jakarta,” ujarnya dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Penerapan Prokes 3M di Sekolah Dasar Jelang PTM” yang diselenggarakan oleh Katadata, Senin (24/21).

Unit Pengelola Angkutan Sekolah (Upas) Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengerahkan 50 bus sekolah dengan 100 awak petugas. Seluruh bus sekolah tersebut disiagakan di rute dan zona yang sudah ada. Hal ini bertujuan mengantisipasi adanya siswa yang mobilitasnya tergantung dengan angkutan umum.

Adapun pada lingkungan sekolah, kantin tidak diperbolehkan buka untuk dua bulan pertama pada masa transisi. Siswa harus membawa bekal dari rumah. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler juga tidak dianjurkan dalam dua bulan pertama masa PTM. 

“Nanti dievaluasi. Jika semua lancar, akan dilanjutkan ke fase new normal di mana sekolah memberlakukan kapasitas 50 persen di setiap kelas,” katanya.

Abdul mengungkapkan, evaluasi rutin PTM akan dilakukan bersama dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19. Dia pun cukup optimistis dengan kesiapan daerah dalam menyambut pelaksanaan PTM. Terlebih, tenaga pendidik mayoritas telah menerima vaksin virus corona.

Epidemiolog Universitas Airlangga Laura Navika Yamami meminta pemerintah menyiapkan antisipasi kebutuhan transportasi bagi siswa jika PTM diberlakukan. “Kalaupun sekolah bisa memfasilitasi lebih baik, namun secara realitas akan sulit karena jarak rumah siswa yang berbeda-beda, sehingga sulit untuk dikawal,” ujarnya.

Laura mengingatkan, siswa juga harus dibekali kedisiplinan penerapan protokol kesehatan, terutama dalam memakai masker dan upaya menjaga jarak ketika berada di dalam angkutan umum. Selain itu, diberikan pemahaman apa saja yang harus dilakukan ketika keluar dari rumah menuju ke sekolah. 

“Tidak hanya diberikan edukasi Ketika sudah sampai di sekolah, tetapi juga menyangkut apa yang harus dilakukan saat dalam perjalanan,” pungkasnya. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...